Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pelajaran dari Stefanus

Sketsa Iman, 26 Desember 2018 

Bacaan 1 : Kis 6:8-10
Bacaan Injil : Mat 10:17-22

6:8 Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. 6:9 Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini--anggota-anggota jemaat itu adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria--bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, 6:10 tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.

7:54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 7:55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 7:57 Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia.7:58 Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

Renungan : 

Pada zaman Gereja perdana, untuk kepentingan - kepentingan jemaat, berkembanglah para pengurus - pengurus awal Gereja yaitu para diakon yang bertugas membantu pelayanan kepada janda-janda yang sempat terabaikan (Kis 6:1). Atas dasar ini, dipilihlah tujuh orang yang terkenal baik, penuh Roh dan hikmat untuk diangkat melaksanakan tugas - tugas tersebut (Kis 6:3). Terkenal baik, berarti adalah orang yang berperilaku baik, bukan seorang yang punya reputasi jelek ditengah - tengah masyarakat. Penuh Roh berarti dapat bergerak secara fleksibel dalam melaksanakan tugas - tugasnya. Hikmat maksudnya memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan untuk membuat keputusan dan pengelolaan tugas dan tanggung jawab dengan baik.

Dari tujuh orang yang dipilih, Stefanus dikatakan juga penuh iman dan Roh Kudus, selain kriteria - kriteria yang disebutkan diatas. Setelah mereka bertemu dengan para rasul, didoakan dan ditumpangkan tangan maka merekapun siap melayani. Ternyata, Stefanus penuh juga dengan kausa dan karunia sehingga ia dapat mengadakan banyak mujizat - mujizat dan tanda - tanda yang besar.

Karena hal - hal yang menonjol ini, terdapat sekelompok orang Yahudi, yang dikenal kelompok Libertini (orang-orang yang dimerdekakan), memprotes dan mencoba berdiskusi dengan Stefanus ketika ia bersaksi tentang Kristus. Iapun akhirnya harus diperhadapkan ke Mahkamah Agama. Lewat sebuah pidato panjang (Kis 7:1-53), Stefanus berhasil merangkum seluruh sejarah keselamatan yang menuju ke Yesus dan hubungan-hubungan itu dengan Hukum Taurat. Pada akhirnya, Stefanus mati dibunuh dan penulis pun mencatat bahwa saksi resmi pembunuhan ini adalah Saulus.

Kita juga tahu bahwa Saulus yang kemudian menjadi Paulus, malahan dipanggil dan dipilih Tuhan untuk memberitakan Injil ke banyak tempat. Peristiwa pasca kematian Stefanus malah menyebabkan banyak kelompok yang berbahasa Yunani, meninggalkan Yerusalem dan terpencar - pencar. Penyebaran ini menyebabkan penyebaran Injil di luar kalangan Yahudi, misalkan kisah Filipus yang berjumpa dengan Sida-sida Etiopia.

Dengan belajar situasi juga perjuangan dari jemaat-jemaat perdana dan tokoh-tokohnya seperti Stefanus, kita  disadarkan juga bahwa Roh Kudus bekerja dalam segala kondisi untuk membimbing umatNya. Dalam Injil Matius hari ini, dikatakan bahwa Roh-lah yang akan membantu kita berkata-kata pada saat itu juga. Jadi sebagai orang percaya, kita senantiasa harus membuka hati dan pikiran kita dan belajar peka menangkap pesan - pesan dan hikmat dari Roh Kudus dalam seluruh pekerjaan kita.

Hingga saat ini, kita tidak dipanggil untuk menjadi alat kristenisasi, tetapi kita dipanggil menjadi seorang Kristiani yang rela membagikan kasih lewat segala perbuatan, tugas-tanggung jawab kepada sesama. Kita diajak melayani orang-orang seperti Stefanus melayani janda-janda miskin, namun kita juga diajak untuk siap sedia menjadi saksi apabila diperlukan dan tetap mempertahankan iman kita.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas pelajaran dan teladan yang boleh kami terima dari Stefanus hari ini. Lewat semangat pelayanannya, imannya, dan juga pekerjaan - pekerjaannya yang berani, kami belajar bagaimana bersandar kepada Roh Kudus dan siap mengerjakan tanggung jawab kami sepenuhnya. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu