Sketsa Iman, 11 Desember 2018
Bacaan 1 : Yes 11:1-10
Bacaan Injil : Mat 18:12-14
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Renungan :
Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah sebuah deklarasi cinta kasih dari Allah, bahwa dari semua anak-anak Allah yang hilang, tak ada satupun yang ditinggalkan. Dengan menggambarkan diriNya sebagai sang Gembala, Kristus menjadi penyelamat bagi kita yang tersesat dan tak dapat kembali. Tuhan menjaga seluruh umat manusia dan terlebih lagi memperhatikan mereka yang seringkali mudah jatuh dan bahkan tersesat.
Perumpamaan ini sangat mudah dimengerti oleh orang-orang Yahudi pada zaman Yesus, karena ini adalah salah satu mata pencaharian mereka. Domba-domba yang berkumpul menjadi satu, cenderung kuat. Tetapi walaupun begitu terkadang ada saja kondisi - kondisi yang menyebabkan sedikit diantaranya tercerai berai. Untuk mengumpulkannya kembali, harus dilakukan oleh sang gembala sendiri karena domba kurang cerdas untuk tahu jalan pulang.
Makna bagi kita bukan saja mensyukuri rahmat bahwa selalu ada panggilan pertobatan dan ajakan kembali dari Allah. Disamping itu kita juga perlu melihat pesan bahwa Tuhan percaya diri meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan untuk mencari yang sesat. Artinya kita akan aman jika berada dilingkungan orang beriman. Artinya, jika berada dalam komunitas dan dalam persatuan dengan Gereja, kita senantiasa kuat.
Maka, pada hari ini, marilah kita membuka hati untuk yakin bahwa Tuhan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita kembali, separah apapun kesalahan kita. Setelah itu, bersatu kembali dan bergabung di dalam komunitas akan menjadi langkah awal untuk selalu mengisi hati , pikiran dan menguatkan komitmen kita untuk bertumbuh.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih untuk kesempatan pertobatan yang Engkau nyatakan kepada kami dalam hidup kami sehari-hari. Berilah kami kepekaan dan juga kesiapsediaan untuk menangkap pesan-pesan panggilanMu sehingga kami tahu jalan kembali, bila ternyata kami jatuh dalam dosa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yes 11:1-10
Bacaan Injil : Mat 18:12-14
18:12 "Bagaimana pendapatmu? Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? 18:13 Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. 18:14 Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."
Renungan :
Perumpamaan tentang domba yang hilang adalah sebuah deklarasi cinta kasih dari Allah, bahwa dari semua anak-anak Allah yang hilang, tak ada satupun yang ditinggalkan. Dengan menggambarkan diriNya sebagai sang Gembala, Kristus menjadi penyelamat bagi kita yang tersesat dan tak dapat kembali. Tuhan menjaga seluruh umat manusia dan terlebih lagi memperhatikan mereka yang seringkali mudah jatuh dan bahkan tersesat.
Perumpamaan ini sangat mudah dimengerti oleh orang-orang Yahudi pada zaman Yesus, karena ini adalah salah satu mata pencaharian mereka. Domba-domba yang berkumpul menjadi satu, cenderung kuat. Tetapi walaupun begitu terkadang ada saja kondisi - kondisi yang menyebabkan sedikit diantaranya tercerai berai. Untuk mengumpulkannya kembali, harus dilakukan oleh sang gembala sendiri karena domba kurang cerdas untuk tahu jalan pulang.
Makna bagi kita bukan saja mensyukuri rahmat bahwa selalu ada panggilan pertobatan dan ajakan kembali dari Allah. Disamping itu kita juga perlu melihat pesan bahwa Tuhan percaya diri meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan untuk mencari yang sesat. Artinya kita akan aman jika berada dilingkungan orang beriman. Artinya, jika berada dalam komunitas dan dalam persatuan dengan Gereja, kita senantiasa kuat.
Maka, pada hari ini, marilah kita membuka hati untuk yakin bahwa Tuhan selalu membuka tanganNya untuk menyambut kita kembali, separah apapun kesalahan kita. Setelah itu, bersatu kembali dan bergabung di dalam komunitas akan menjadi langkah awal untuk selalu mengisi hati , pikiran dan menguatkan komitmen kita untuk bertumbuh.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih untuk kesempatan pertobatan yang Engkau nyatakan kepada kami dalam hidup kami sehari-hari. Berilah kami kepekaan dan juga kesiapsediaan untuk menangkap pesan-pesan panggilanMu sehingga kami tahu jalan kembali, bila ternyata kami jatuh dalam dosa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar