Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Allah yang setia

Sketsa Iman, 17 Desember 2018 

Bacaan 1 : Kej. 49:2,8-10
Bacaan Injil : Mat 1:1-17

1:1 Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. 1:2 Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya, 1:3 Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram, 1:4 Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon, 1:5 Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai, 1:6 Isai memperanakkan raja Daud. Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria, 1:7 Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa, 1:8 Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia, 1:9 Uzia memperanakkan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia, 1:10 Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia, 1:11 Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel. 1:12 Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel, 1:13 Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor,1:14 Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud, 1:15 Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub, 1:16 Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. 1:17 Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Renungan : 

Mungkin banyak diantara kita yang bertanya-tanya, mengapa silsilah Yesus begitu penting untuk dituliskan dan dibacakan dalam Misa harian kali ini. Sebagian tokoh-tokoh yang disebutkan bukan bangsa Israel seperti Ruth, dan juga bahkan orang berdosa seperti Tamar dan misalkan Salomo yang dikatakan anak Istri Uria. Ini jelas menjadi misteri dan tanda tanya untuk kita.

Marilah kita melihat kembali bahwa Injil Matius dituliskan untuk orang-orang Yahudi yang paham pada Hukum Taurat. Mereka membutuhkan peneguhan janji - janji Allah dimasa lampau yang akan memperjelas Yesus sebagai Mesias. Hal itu ditunjukkan lewat janji "keturunan" yang di sampaikan Allah kepada para Bapa Bangsa Israel (Abraham, Ishak, Yakub), lalu kepada Raja Daud. Itulah sebabnya ditekankan asal usul Yusuf : 14 keturunan dari Abaham ke Daud, lalu dari Daud ke masa pembuangan ke Babel dan dari pembuangan ke Babel hingga Yesus.

Hal kedua, yang patut kita lihat adalah besarnya kerahiman Allah kepada manusia. Allah tahu bahwa perjalanan pemenuhan janjiNya ternodai oleh banyak ketidaksetiaan manusia. Namun, Allah tetap melaksanakan janjiNya. Dari sini kita bisa menemukan bahwa Allah setia dan Allah dapat menjadikan banyak hal baik dan berkat dari hal - hal yang nampaknya buruk, kemalangan, dan dosa. Allah sanggup mengubah segala sesuatu menurut rencana dan kehendakNya.

Hal ketiga, kita bisa menemukan bahwa Kitab Suci kita benar-benar tampil apa adanya, tanpa dipoles sana sini hanya untuk menunjukkan keagungan semata. Kitab Suci benar-benar menuliskan noda-noda dosa yang ada di dalam kehidupan manusia, dan tidak menutupinya. Tidak menjadi persoalan besar bila Kitab Suci memuat kesalahan - kesalahan manusia, karena apa yang tertulis di masa lampau tetap menjadi pengalaman berharga yang mengungkapkan banyak hal.

Sebenarnya, jika kita mau merenungkan secara pribadi kita bisa melihat diri kita disapa dan dicintai oleh Allah juga. Kita pada awalnya tidak kenal siapa Allah, ketika kita lahir. Lalu lewat pendidikan dari orang tua atau dari orang-orang disekeliling kita, kita mulai mengenal Allah. Bertahap, kita merasakan kehadiranNya yang nyata dan bisa dikuatkan dalam banyak hal. Seiring dengan bertambah dewasa, kita pun mulai melakukan kesalahan - kesalahan dan sering jatuh bangun dalam iman kita kepada Allah.

Ketika kita berdosa, manusia cenderung menyembunyikan diri, ada rasa malu berjumpa dengan Allah. Namun melalui bacaan hari ini , kita bisa melihat bahwa Allah tetap sama, dahulu sekarang dan akan begitu juga sampai selama-lamanya dalam cintaNya kepada kita. Allah melihat kita sebagai manusia ciptaan yang patut diselamatkan. Dan, Allah setia membimbing hidup kita untuk lebih baik hanya jika, kita mau bersandar kepada penyelenggaraanNya yang ajaib. Semoga kita, mampu bersemangat kembali mendekatkan diri kepada Kristus, dan siap bertekad untuk berubah.

Doa : 

Allah, Bapa yang setia, ajarilah kami senantiasa untuk beriman kepadaMu dalam segala situasi. Bila kami jatuh dalam pencobaan dan dosa, tariklah kami agar kami bertobat dan merasakan kerahimanMu. Bila kami mendapatkan dan merasakan rejeki yang Engkau berikan, tanamkan kerinduan untuk bersyukur dan memuji kebesaranMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil