Langsung ke konten utama

Sketsa Batin - Mari belajar Keadilan Sosial dari St Yohanes Pembaptis

3:10 Orang banyak bertanya kepadanya: "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" 3:11 Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian." 3:12 Ada datang juga pemungut-pemungut cukai untuk dibaptis dan mereka bertanya kepadanya: "Guru, apakah yang harus kami perbuat?" 3:13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu." 3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Pendahuluan :

Dalam Injil, sering kita mendengarkan nasihat - nasihat yang mengajak umat beriman, untuk melaksanakan kebenaran dan keadilan secara konkrit. Semuanya ini diungkapkan oleh St Yohanes Pembaptis dan juga oleh Yesus sendiri ketika mengajar murid - murid mereka. Nah, dalam kesempatan ini, kita tentu tahu yang dimaksud dengan kebenaran apa dan yang dimaksud dengan keadilan apa. Untuk saat ini, saya mengajak kita belajar dengan merenungkan secara khusus pengajaran dari St Yohanes Pembaptis dalam Lukas 3: 10 - 14.

Refleksi : 

Setidaknya dalam bacaan itu ada 3 kelompok yang datang kepada St Yohanes Pembaptis dengan jawaban yang berbeda - beda, sesuai kondisi masing-masing. 

Untuk khalayak umum : 

Terhadap khalayak umum yang datang kepadanya, St Yohanes Pembaptis memberikan ajakan supaya setiap orang memperhatikan harta benda mereka dan bersedia berbagi dengan orang lain.  Dari jawabannya, St Yohanes tidak menekankan agar semua orang memberi apapun yang ada pada mereka, tetapi juga melihat kecukupan mereka. Jika itu lebih, itu boleh dan baik dibagikan kepada sesama yang berkekurangan. Seruan itu terlihat dari jawabannya :  Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.

Rasa keadilan sosial ini sampai sekarang masih terwujud di lingkungan masyarakat ketika kita mengadakan berbagai kegiatan sosial seperti : mengumpulkan pakaian bekas layak pakai, memberikan sumbangan dari aksi puasa dan aksi natal kita, mengadakan bakti sosial untuk mereka yang berkesusahan.


Untuk para pemungut cukai yang datang : 

Pemungut cukai atau petugas pemungut pajak bekerja untuk pemerintahan setempat. Mereka mengumpulkan dana supaya dapat dipergunakan bagi pembangunan kesejahteraan masyarakat secara umum , seperti pembangunan kota : jalan, tembok kota, menara jaga, dst. Yang menjadi masalah disini adalah godaan penyelewengan dana dengan pemerasan dan korupsi. Tindakan ini dijawab St Yohanes : "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."

Rasa keadilan sosial di masa kita sekarang bisa juga terwujud dari proses peminjaman yag diberikan pihak - pihak tertentu kepada sesama yang membutuhkan, tetapi menerapkan bunga yang tinggi. Lebih parah lagi jika ini sudah melibatkan unsur korupsi dimana harga yang sesungguhnya telah dinaikkan sehingga makin menjerat orang yang berhutang. 

Untuk para prajurit yang datang : 

Para prajurit disebut juga alat pertahanan negara. Mereka diberikan keterampilan khusus untuk menjaga keamanan dan stabilitas suatu daerah. Sudah menjadi hal yang lumrah dalam perang, terdapat potensi penjarahan, pengrusakan dan penganiayaan terhadap orang - orang didaerah takhlukan itu oleh pihak yang menang. St Yohanes menjawab : "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Bagi kita dewasa ini, terutama jika kita adalah para pemangku kepentingan dalam berbagai organisasi di masyarakat , kita harus mengutamakan keadilan dengan menjalankan tugas kewajiban kita dengan baik dan tidak menggunakan wewenang kita untuk menekan bawahan dan pihak yang menerima jasa kita. Melakukan hal - hal ini sama dengan mencederai rasa keadilan sosial.

Nah, sekarang kita sudah belajar tentang keadilan sosial yang bersumber dari Kitab Suci langsung,khususnya Injil. Rasa keadilan sosial ini menunjukkan tindaka konkrit kita sebagai umat beriman dalam melaksanakan Kehendak Tuhan. Jika kita mau bertanya apa itu kehendak Tuhan ? jawabannya adalah dengan mengasihi sesama. Bagaimana mengasihi sesama? kita sampai juga kepada tindakan menegakkan keadilan sosial, dimana yang kaya dan miskin saling membantu dan bertanggung jawab dalam peran masing - masing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil