Sketsa Iman, 3 Desember 2018
Bacaan 1 : Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6
Bacaan Injil : Mat 8:5-13
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Renungan :
Bila kita mau menyampaikan permohonan yang layak dan pantas di hadapan Tuhan, maka kita patut mencontoh sikap, dan pola pikir dari perwira Roma yang datang kepadanya. Sebagai bangsa yang tidak mengenal Allah, pemikiran perwira ini malah sangat berbobot ketika ia menggunakan dasar pekerjaannya sebagai tentara sebagai patokan untuk bersikap kepada Yesus.
Ia adalah seorang perwira Roma, diatasnya ada pimpinan dan dibawahnya pula ada para prajurit. Ia tahu betapa efektifnya kekuatan sebuah kata-kata sebagai perintah yang absolut, khususnya dalam militer. Ketika ia berkata "datang", bawahannya datang, dan ketika ia berkata "pergi", bawahannya pasti pergi.
Penginjil Matius, mengungkapkan kekuatan dari Sabda Allah yang mampu ditangkap oleh sang perwira. Bila ia saja, manusia biasa sanggup melakukan ini terhadap sesama manusia, apalagi Yesus! Ungkapan perwira inilah yang kemudian sangat dihargai Gereja dan diambil sebagai ungkapan iman kita semua dihadapan Tuhan : " Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya. Tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh ".
Disini, Yesus telah menjadi penyelamat bagi semua bangsa. Ia berkata banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Allah. Artinya sangat jelas. Yesus membuka pintu dan mengharapkan kehadiran bangsa-bangsa selain bangsa Yahudi. Makan di perjamuan adalah sebuah simbol dan tanda nyata kekeluargaan. Menyebutkan nama Abraham, Ishak dan Yakub, para Bapa bangsa besar maknanya bahwa Allah menerima semua orang.
Peristiwa yang besar ini menjadikan kita semua boleh sangat bersyukur karena Yesus milik kita juga. Maka, pada hari ini, kita diajak untuk meningkatkan dan memelihara iman kita sehingga kita mampu memperoleh apa yang kita butuhkan setiap hari.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterimakasih atas segala berkat dan rahmat yang Engkau nyatakan bagi keselamatan kami. Semoga kami bisa menambah iman kepercayaan kami senantiasa pada segala hal yang Engkau nyatakan dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yes 2:1-5 atau Yes 4:2-6
Bacaan Injil : Mat 8:5-13
8:5 Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: 8:6 "Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita." 8:7 Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." 8:8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8:9 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 8:10 Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. 8:11 Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 8:12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." 8:13 Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.
Renungan :
Bila kita mau menyampaikan permohonan yang layak dan pantas di hadapan Tuhan, maka kita patut mencontoh sikap, dan pola pikir dari perwira Roma yang datang kepadanya. Sebagai bangsa yang tidak mengenal Allah, pemikiran perwira ini malah sangat berbobot ketika ia menggunakan dasar pekerjaannya sebagai tentara sebagai patokan untuk bersikap kepada Yesus.
Ia adalah seorang perwira Roma, diatasnya ada pimpinan dan dibawahnya pula ada para prajurit. Ia tahu betapa efektifnya kekuatan sebuah kata-kata sebagai perintah yang absolut, khususnya dalam militer. Ketika ia berkata "datang", bawahannya datang, dan ketika ia berkata "pergi", bawahannya pasti pergi.
Penginjil Matius, mengungkapkan kekuatan dari Sabda Allah yang mampu ditangkap oleh sang perwira. Bila ia saja, manusia biasa sanggup melakukan ini terhadap sesama manusia, apalagi Yesus! Ungkapan perwira inilah yang kemudian sangat dihargai Gereja dan diambil sebagai ungkapan iman kita semua dihadapan Tuhan : " Ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya. Tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh ".
Disini, Yesus telah menjadi penyelamat bagi semua bangsa. Ia berkata banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Allah. Artinya sangat jelas. Yesus membuka pintu dan mengharapkan kehadiran bangsa-bangsa selain bangsa Yahudi. Makan di perjamuan adalah sebuah simbol dan tanda nyata kekeluargaan. Menyebutkan nama Abraham, Ishak dan Yakub, para Bapa bangsa besar maknanya bahwa Allah menerima semua orang.
Peristiwa yang besar ini menjadikan kita semua boleh sangat bersyukur karena Yesus milik kita juga. Maka, pada hari ini, kita diajak untuk meningkatkan dan memelihara iman kita sehingga kita mampu memperoleh apa yang kita butuhkan setiap hari.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterimakasih atas segala berkat dan rahmat yang Engkau nyatakan bagi keselamatan kami. Semoga kami bisa menambah iman kepercayaan kami senantiasa pada segala hal yang Engkau nyatakan dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar