Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Belajar Doa Syukur dari Yesus

Sketsa Iman, 4 Desember 2018

Bacaan 1 : Yes 11:1-10
Bacaan Injil : Luk 10:21-24

10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. 10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." 10:23 Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat.10:24 Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya."

Renungan : 

Betapa indahnya ungkapan doa penuh syukur dari Yesus yang diungkapkan kepada para muridNya ketika itu. Begitu pentingnya moment itu sampai Yesus berkata kepada para muridNya bahwa mereka patut berbahagia, mereka mendapatkan keistimewaan untuk mendengarkan hal-hal yang sangat ingin didengar dan dilihat oleh para nabi dan raja-raja. Sedalam apa maknanya doa syukur Yesus sebenarnya?

Pertama, marilah kita melihat sapaan Yesus bahwa Ia berdoa kepada Bapa, Tuhan langit dan bumi. Gelar ini amat besar, karena menunjukkan derajat yang begitu tinggi, namun kontras dengan itu Yesus berkata bahwa dari Bapa yang sungguh penuh kuasa itu, keterbukaan diberikan kepada orang-orang kecil. Bila kita melihat orang - orang kecil, apa gambaran kita ? 

Mereka adalah orang-orang yang mata pencahariannya sederhana : nelayan, petani , pekerja kebun yang penghasilannya cukup  untuk sehari, yang pendidikannya sederhana bahkan mungkin untuk baca tulis pun susah. Dengan kondisi ini, kita bisa mendapatkan sedikit gambaran bahwa apa yang diungkapkan oleh Bapa dan Yesus sebenarnya sangat ringkas, sederhana, mudah dimengerti  dan lebih condong ke sisi hati daripada pikiran. 

Mungkin ini sebabnya juga banyak orang yang mendekat kepada Yesus, tersentuh hatinya lebih dulu daripada pikiran-pikirannya. Coba kita bayangkan tentang kepasrahan kepada Tuhan. Bila kita mengukur dari pemikiran, kita akan bicara untung - rugi, bisa - tidaknya kita. Tapi , bila kita melihat dari hati, kita melihat belas kasih Tuhan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kita semua. 

Bentuk doa Yesus yang terdalam bukan hanya ungkapan itu tetapi bahwa Bapa telah menyerahkan kita semua ke tanganNya. Siapa sih Yesus sehingga ini menjadi berita yang amat menggembirakan kita , dan mengapa sekali lagi, ini lebih mudah dikenali kaum kecil dan sederhana ? Karena bahasa yang dipakai oleh Yesus adalah bahasa Cinta.

Bahasa Cinta Yesus adalah bahasa tindakan : menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mengusir roh - roh jahat, menghibur orang-orang yang sedih, menunjukkan jalan hidup terbaik, mengajarkan keselamatan, bersahabat dengan para pendosa dan mempertobatkan mereka. Cara- cara inilah cara-cara yang betul-betul menyentuh semua orang. Dan yang terbaik untuk kita apa ? Yesus masih bekerja sampai saat ini, di masa modern melalui GerejaNya. Ia juga hadir dalam wujud Ekaristi dan melalui rahmat sakramen, kita menerima banyak penguatan. Sekarang, bagi kita, patutlah kita lebih banyak memanjatkan doa syukur karena segala kebutuhan kita sebenarnya sudah dipenuhi dan diperhatikan oleh Allah setiap waktu. 

Doa : 

 Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, betapa kami berterimakasih dan bersyukur karena anugerah terindah yang Engkau berikan kepada kami, adalah menyerahkan kami semua kepada Yesus  , PuteraMu. Dengan menjadi milik Kristus, kebutuhan hidup kami dapat terpenuhi, keselamatan kami dapat terjamin dan jalan hidup yang harus kami tempuh pun menjadi jelas. Semoga banyak orang mampu merasakan kasih dan kebaikan - kebaikanMu dalam hidup mereka setiap hari juga. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...