Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Melihat keberpihakan Yesus dalam kompetisi hidup


Suatu ketika, sebuah pertandingan sepak bola diadakan di sebuah stadion. Kedua belah pemain memiliki supporter yang cukup heboh dan masing-masing membawa atributnya sendiri. Ketika itu, Yesus memutuskan untuk turun dari Surga, dan menikmati jalannya pertandingan dari bangku supporter. Iapun mengambil tempat ditengah-tengah  salah satu sisi stadion dan memegang atribut-atribut tim yang bertanding. Selang setengah jam bermain, tim merah melesakkan tendangan ke gawang dan mencetak skor. Supporter tim merah segera berdiri dan mengibarkan atribut bendera tim merah. Yesus juga ikut bersorak dan mengibarkan bendera merah ditangannya. Tak berapa lama kemudian, giliran tim kuning yang mencetak gol, dan Yesus juga ternyata ikut bersorak bersama tim kuning lalu mengibarkan bendera kuning ditangannya. Orang-orang melihat dan protes, sebenarnya Yesus memihak siapa ? Yesus hanya tertawa lepas dan berkata bahwa Ia sangat menikmati jalannya pertandingan itu.

Cerita diatas, merupakan kisah menarik yang saya dengarkan sewaktu kecil. Saya pun bertanya-tanya, koq Yesus bisa tidak memihak siapapun ? Saya biasanya bermain sepak bola dan saya selalu berharap Tuhan memberkati sehingga tim saya menang dan tim lawan kalah. Hal ini membuat saya berpikir, bagaimana jika tim lawan juga ikut berdoa kepada Tuhan, Tuhan akan pilih yang mana ? Jika demikian, tentu ada tim yang kecewa karena kalah dan tahu bahwa Tuhan tidak memihak mereka dong.

Seringkali, dalam hidup, kita merasa sangat berhak untuk mendapatkan perhatian eksklusif ini, terutama dalam berbagai hal yang memiliki sifat kompetitif, seperti jenjang karir yang baik, bonus komisi dari target penjualan terbaik, memenangkan pertandingan. Ditempat dimana kita bisa bersaing dengan orang lain untuk hal yang baik, kita melibatkan Tuhan dan hasilnya biasanya ada 1 atau beberapa orang yang menang, tapi tidak semua dikabulkan doanya oleh Tuhan.

Sampai - sampai saya sempat berpikir, mungkin Tuhan tidak mau mencampuri urusan pribadi kita sampai sedetail itu. Kenyataannya, yang saya pikirkan kurang tepat, karena Tuhan selalu adil, murah hati , penuh kasih dan sangat bijaksana.

Untuk sampai ke sana, marilah kita melihat bagian - bagian berikut ini :

Melihat makna dari pertandingan

Pertandingan diciptakan sebagai ajang hiburan bagi para penontonnya, dan juga ajang membuktikan diri sebagai yang terbaik dari para pemainnya. Para pemain akan mempersiapkan diri dengan baik, dan berusaha menggunakan bakat dan kemampuannya untuk berkompetisi dengan baik.

Ada orang-orang yang berbakat dan ada orang-orang yang rajin. Ada orang-orang yang punya perlengkapan memadai dan ada yang terbatas perlengkapannya. Yang manapun, dapat bertanding bersama-sama pada waktu yang ditentukan dan meraih kemenangannya.

Saat berpikir tentang pertandingan, kita dapat memetik beberapa hal, yaitu pertandingan ini memancing dan memelihara sikap sportif, baik dari para pemain maupun para penontonnya. Kemudian, hal ini memberikan sikap keberanian dan keuletan untuk mempersiapkan diri hingga menang kompetisi.

Jika pertandingan merupakan arena kehidupan dan kita adalah para pemainnya, maka jatuh bangun kita dalam perjuangan itu adalah pengalaman - pengalaman berharga yang kita dapatkan. Semangat kompetisi bisa diasah dan ketika jatuh lagi, kita siap untuk bangun.


Jadi, Yesus memihak siapa ?

Kini kembali ke pertanyaan awal, Yesus berpihak ke siapa ? ternyata jawabannya adalah bahwa Yesus berpihak ke tim yang bisa berjuang membawa timnya mencapai target kemenangan. Masing-masing tim berjuang untuk menang, misalkan sepak bola, basket, bulu tangkis dengan mencetak skor sebanyak-banyaknya. Dalam pertandingan lari, semua orang dapat sampai di garis finish.

Bagi Yesus, menang kalah tidaklah masalah asalkan semua orang berjuang dan memberikan permainan terbaiknya. Semua orang yang bermain, telah memiliki modal yang cukup jadi semua memiliki peluang untuk menang juga.

Mungkin Yesus akan bersedih dan tidak akan memihak apabila ada tim yang sengaja membuat dirinya kalah, berhenti ditempat dan tidak mau melanjutkan pertandingan. Kalah bukanlah sebuah kegagalan besar karena itu bisa menjadi indikator kesuksean yang tertunda.

Marilah kita menyimak tentang bacaan berikut : 

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan  saja memukul.Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. (1 Kor 9:24-27)


Yesus melihat bagaimana seseorang berjuang untuk menguasai dirinya, tahu siapa dia dan bisa mengukur diri sendiri dalam pertandingan yang diikuti.  Ini menjadi sebuah pesan penting, janganlah mengharapkan Tuhan untuk bertindak menjadi hakim dan memihak kita pada setiap kompetisi yang kita hadapi, karena itu tidaklah tepat. Tetapi, berdoalah supaya Tuhan memberkati usaha kita untuk berjuang sehingga dalam kompetisi ini, kita bisa berjuang sepenuhnya dan meraih kemenangan.


Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yak 1:12)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...