Sketsa Iman, 21 Maret 2018
Ulasan Kitab Suci :
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 8:38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." 8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." 8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Bacaan 1 : Dan. 3:14-20,24-25,28
Bacaan Injil : Yoh 8:31-42
Ulasan Kitab Suci :
8:31 Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku 8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." 8:33 Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?" 8:34 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. 8:35 Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. 8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka."
8:37 "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. 8:38Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu." 8:39 Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. 8:40 Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. 8:41 Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." 8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Sketsa Batin :
Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut :
- Apakah kita sudah menjadi murid Kristus yang setia dan mengikuti firman Tuhan, seperti yang dipesankanNya dalam ayat 31? Dan apakah kita sudah benar-benar merdeka seperti di ayat 36 ?
- Apakah kita sudah melakukan hal-hal benar yang sejalan dengan perintah Kristus dalam hidup kita ?
Renungan :
Pertentangan sengit antara Yesus dan Ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi berlanjut dengan mempertanyakan asal usul dan legitimasi masing - masing. Orang-orang Yahudi ini menonjolkan semangatnya bahwa mereka adalah keturunan Abraham. Yesus juga menyatakan bahwa Ia adalah putra Bapa, di Surga. Namun hal yang kontras adalah bagaimana Yesus menunjukkan sikap dan perilaku yang menyolok terjadi antara Dia dengan orang-orang Yahudi ini.
Yesus sangat setia mengikuti ajaran BapaNya, sementara orang-orang Yahudi tidak mengikuti teladan dari Abraham yang setia dan rela untuk berkorban, tapi berpikir untuk membunuh Yesus. Sungguh sangat kontras, mengingat Abraham disebut sebagai bapa orang percaya dan segala bangsa. Sumber keselamatan manusia dalam perjanjian keselamatan didasari oleh janji Allah kepada Abraham bahwa keturunannya akan dibangkitkan dan menjadi penebus bagi dunia. Orang itu adalah Yesus, yang malah disangkal oleh orang-orang Yahudi.
Krisis identitas ini, dapat terjadi pada siapa saja, walaupun kita sudah mengikuti jalan yang benar. Banyak orang, karena ilmu pengetahuannya besar atau merasa memiliki kemampuan lebih, menutup mata dan telinga dan hati sehingga menolak kebenaran-kebenaran baru yang diungkapkan. Jika saja mereka meneliti kitab suci dengan hati , tentu mereka menjadi pihak paling utama yang mendukung Yesus sebagai Mesias, namun akhirnya justru menjadi penentang utama.
Kita pun, sebagai orang Kristiani ditantang hari ini. Apakah kita sudah merdeka dalam hidup kita ? Sudahkah kita merasakan kemerdekaan dari dosa yang dibebaskan oleh Yesus ? Atau kita masih mudah jatuh dalam cara hidup yang lama dan belum menanggalkan pemahaman lama kita. Atau, kita seorang pengikut Kristiani namun bersikap seperti orang Farisi, ahli-ahli Taurat yang menolak kebenaran dan mengutamakan keegoisan pribadi kita.
Rhema :
Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.
Doa :
Ya Allah, terima kasih atas kemerdekaan hidup yang telah Engkau berikan kepada kami. Sebagai orang merdeka yang ditebus, bimbinglah kami untuk mengisi kemerdekaan hidup kami dengan tindakan kasih, kebaikan dan pertobatan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar