Sketsa Iman, 20 Maret 2018
Bacaan 1 : Bil 21 : 4- 9
Bacaan Injil : Yoh 8 : 21-30
Ulasan Kitab Suci :
8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 8:27 Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. 8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. 8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (Yoh 8:21-30)
Sketsa Batin :
Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
Renungan :
Dosa - dosa telah menggiring semua manusia jatuh ke dalam kematian dan maut. Apa pun yang berasal dari dunia ini, sifatnya sementara dan tak jarang mudah membuat kita semua terjerat dengan berbagai hal. Entah itu persoalan, penderitaan sampai hal - hal menyenangkan seperti kekayaan yang tak jarang sulit untuk kita lepas.
Standar dunia versus standar surgawi yang dibawa oleh Yesus, menjadi perhatian kita. Yesus menyampaikan dengan jelas, bahwa kita harus ikut Yesus. Kita harus percaya pada kesaksianNya yang datang dari Bapa. Standar Surgawi ini, datang dari Allah Bapa di Surga, dengan kasih yang melimpah, yang mau menyelamatkan hidup kita.
Langkah pertama orang beriman, adalah percaya kepada Yesus. Langkah kedua, mulai melihat keadaan hidup kita. Standar mana yang kita pilih ? (duniawi atau surgawi) ? bagaimana kita menghabiskan waktu kita setiap hari untuk segala aktifitas kita berhadapan dengan waktu yang kita habiskan untuk Tuhan.
Langkah selanjutnya adalah memiliki iman yang berpengharapan. Artinya, iman kita bukan hanya sekedar percaya pada Yesus tapi berlanjut dengan berani mengambil sikap dan tindakan nyata yang bertolak belakang dengan kemanusiaan lama kita. Jika sebelumnya kita malas berdoa, sekarang kita mulai belajar menyicil dengan doa singkat dan sederhana seperti kemuliaan, bapa kami atau salam maria , dan seterusnya.
Saran Aksi :
Pandanglah pada salib Yesus. Siapkan secarik kertas dan renungkanlah 3 pertanyaan berikut :
Apa yang telah kulakukan untuk salib Yesus ? Apa yang sedang kulakukan untuk salib Yesus ? dan Apa yang akan kulakukan untuk salib Yesus ?
Rhema :
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Doa :
Ya Tuhan Yesus, Putra Allah yang hidup. Kasihanilah kami semua , manusia - manusia yang berdosa dan lemah ini. Kami mohon bimbingan dan pertolonganMu , sebab tanpa Dikau, kami tak dapat bertahan hidup. Semoga kami Kau kuatkan dalam segala hal di hidup kami.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Bacaan 1 : Bil 21 : 4- 9
Bacaan Injil : Yoh 8 : 21-30
Ulasan Kitab Suci :
8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 8:27 Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. 8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. 8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (Yoh 8:21-30)
Sketsa Batin :
Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
- Apa yang dapat kita hayati dari kata-kata Yesus tentang perbandingan bahwa kita semua yang ada didunia ini berbeda dengan Yesus yang bukan dari dunia ini ?
- Apa bentuk penyangkalan diri yang dapat kita lakukan untuk menghayati kepercayaan kita kepada Kristus ?
Renungan :
Dosa - dosa telah menggiring semua manusia jatuh ke dalam kematian dan maut. Apa pun yang berasal dari dunia ini, sifatnya sementara dan tak jarang mudah membuat kita semua terjerat dengan berbagai hal. Entah itu persoalan, penderitaan sampai hal - hal menyenangkan seperti kekayaan yang tak jarang sulit untuk kita lepas.
Standar dunia versus standar surgawi yang dibawa oleh Yesus, menjadi perhatian kita. Yesus menyampaikan dengan jelas, bahwa kita harus ikut Yesus. Kita harus percaya pada kesaksianNya yang datang dari Bapa. Standar Surgawi ini, datang dari Allah Bapa di Surga, dengan kasih yang melimpah, yang mau menyelamatkan hidup kita.
Langkah pertama orang beriman, adalah percaya kepada Yesus. Langkah kedua, mulai melihat keadaan hidup kita. Standar mana yang kita pilih ? (duniawi atau surgawi) ? bagaimana kita menghabiskan waktu kita setiap hari untuk segala aktifitas kita berhadapan dengan waktu yang kita habiskan untuk Tuhan.
Langkah selanjutnya adalah memiliki iman yang berpengharapan. Artinya, iman kita bukan hanya sekedar percaya pada Yesus tapi berlanjut dengan berani mengambil sikap dan tindakan nyata yang bertolak belakang dengan kemanusiaan lama kita. Jika sebelumnya kita malas berdoa, sekarang kita mulai belajar menyicil dengan doa singkat dan sederhana seperti kemuliaan, bapa kami atau salam maria , dan seterusnya.
Saran Aksi :
Pandanglah pada salib Yesus. Siapkan secarik kertas dan renungkanlah 3 pertanyaan berikut :
Apa yang telah kulakukan untuk salib Yesus ? Apa yang sedang kulakukan untuk salib Yesus ? dan Apa yang akan kulakukan untuk salib Yesus ?
Rhema :
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
Doa :
Ya Tuhan Yesus, Putra Allah yang hidup. Kasihanilah kami semua , manusia - manusia yang berdosa dan lemah ini. Kami mohon bimbingan dan pertolonganMu , sebab tanpa Dikau, kami tak dapat bertahan hidup. Semoga kami Kau kuatkan dalam segala hal di hidup kami.
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Komentar
Posting Komentar