Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Sukacita kita penuh dalam Kristus


Sketsa Iman, 24 Maret 2018 
Bacaan 1 : Yes. 7:10-14; 8:10;
Bacaan Injil : Luk 1:26-38

Ulasan Kitab Suci :
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk 1:26-38)
Renungan : 

Di tengah - tengah masa prapaskah ini, tepatnya sehari sebelum Minggu Palma yang mengawali sengsara Kristus, kita diajak untuk sejenak merayakan Hari Raya Kabar Sukacita. Kita seolah - olah diajak untuk flashback bagaimana Allah bertindak untuk menyelamatkan kita. 

Marilah kita merenungkan bahwa sukacita ini terbentuk karena kerjasama antara Allah dan manusia (Yusuf, Maria) yang saling terbuka sehingga hal ini dapat terwujud. Yusuf, suami Maria adalah keturunan Daud, sementara Maria, adalah seorang perawan yang diberkati Tuhan. Mula - mula, Malaikat Gabriel mendatangi Maria dan mencurahkan rahmat yang sejati : "Salam hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau".

Malaikat Gabriel menceritakan akan jadi apa Yesus kelak setelah dewasa, yakni : Anak Allah yang Mahatinggi dan akan mendapatkan takhta Daud, leluhur-Nya. Ia akan memerintah dan menjadi raja segala raja untuk selama-lamanya. Sebuah pesan yang sungguh menggugah hati dan amat besar.

St Gabriel juga mengajak Maria untuk membuka hati dan berpikir lebih luas, melebihi pemikiran manusia dan untuk itu, Allah mencurahkan Roh Kudus kepada-Nya. Sebagai tanda pula, Gabriel memberikan kabar sukacita kedua yaitu Elisabet, saudarinya sedang mengandung dimasa tua yang sekaligus tentu memberikan tanda rahmat bahwa Allah dapat melakukan pekerjaan yang mustahil sekalipun.

Tanggapan Maria yang terkenal ini : "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" adalah model keimanan sempurna yang wajib kita teladani setiap waktu. Mengapa ? Karena Tuhan juga merancang hal-hal indah dalam hidup kita. Kita semua diajak untuk melihat mula-mula, tujuan akhir hidup kita : Bersatu dengan Allah, Bapa di Surga. Kita juga telah mengetahui sarana dan bagaimana memulainya.

Maka sekarang, yang tersisa adalah proses menuju ke sana dengan semua sarana keselamatan dari Allah untuk menuju persatuan cinta kasih dengan Allah. Oleh karena itu, mari kita mensyukuri kembali di dalam hati kita, rahmat Allah yang tercurah lewat penyelamatan Yesus Kristus dan kehadiran Roh Kudus yang memampukan kita melihat rencana ini. Roh yang sama, akan menjiwai hati kita, memimpin hidup kita supaya kitapun terselamatkan.

Saran Aksi : 

Persembahkanlah kembali diri kita kepada Tuhan hari ini : seluruh pikiran kita, seluruh kekuatan kita, seluruh hati kita hanya kepadaNya, dan mohonlah Roh Kudus untuk menguasai hidup kita sepenuhnya sehingga kita bisa merasakan sukacita, damai di hati dan sarana keselamatan.

Rhema :

Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, terima kasih atas segala berkat dan rahmat rencana keselamatan yang Engkau nyatakan untuk kami semua. Betapa kami bersyukur atas kelahiran Yesus dalam hidup kami, dan penyertaan Roh Kudus. Semoga kami belajar mengimani bahwa dalam hidup kami pun, Engkau senantiasa hadir dengan rencana terbaik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...