Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Perhatian pada hal - hal yang memuliakan Tuhan

Sketsa Iman, 26 Maret 2018
Bacaan 1 : Yes 42:1-7
Bacaan Injil : Yoh 12:1-11

Ulasan Kitab Suci : 
12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati. 12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. 12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu. 12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" 12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu." (Yoh 12:1-11)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut : 
  1. Apa tanggapan yang kita rasakan saat Maria meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya ? 
  2. Apakah kita juga sempat menjadi seperti Yudas yang merasa sayang mengorbankan sesuatu yang secara duniawi cukup berharga ? Apa sebabnya kita terhalangi untuk memberi sepenuh hati ? 
Renungan : 

Injil hari ini kembali mengisahkan tokoh Maria , Marta dan Lazarus yang sudah kita kenal sebelumnya. Mereka adalah orang-orang dekat Yesus. Lazarus sudah dibangkitkan dan hal ini membuat Yesus semakin terkenal. Dalam kisahnya, Maria sedang meminyaki kaki Yesus sebagai tanda penghormatan yang besar. Namun, Yudas mencoba untuk menghalang-halangi. Yesus mengambil peristiwa ini sebagai sebuah kesempatan untuk menyatakan kembali terkait sengsara, wafatNya.

Kembali, saat ini, Yesus menunjukkan kepada kita bahwa semua hal-hal duniawi yang terkesan "mahal" itu tidak lebih tinggi dari memuliakan Tuhan. Ada standar yang dapat kita tingkatkan dalam hidup kita, yaitu segala sesuatu untuk kemuliaan Tuhan dan Tuhan harus berada di pusat hidup kita. Maria menempatkan Yesus sebagai pusat dalam hidupnya, dan walaupun pada saat itu ia juga mungkin belum memahami maksud perkataan Yesus, Tuhanlah yang menyempurnakan persembahan hatinya itu kepada Yesus, yaitu sebagai kenangan akan penguburanNya.

Betapa kita seringkali sulit untuk menilai penggunaan barang-barang berharga disekeliling kita. Yudas menjadi contoh nyata bahwa terkadang kita merasa sayang, untuk mengorbankan apa yang kita miliki. Kelekakatan kita, menjadi penghalang untuk mendekat pada Yesus. Maka, marilah kita mempersiapkan diri kita kembali.

Pertama, menjadikan Yesus pusat dalam hidup kita. Kedua, bertindak sesuai dengan hati nurani yang bersih untuk segala hal dihidup kita untuk kemuliaan Tuhan. Jika ternyata misalkan ada orang yang berkesusahan meminta sedikit dana, dan kita pun pas-pasan, jika dorongan hati kita kuat dan kita percaya kepada Tuhan, kita mungkin tetap dapat berbagi. Saat itu akan diperhitungkan Tuhan sebagai saat yang baik sebab Dialah yang berkuasa atas semua rejeki dalam hidup kita.

Rhema :


Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. 12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu. (Yoh 12:7-8)\

Doa :
Ya Yesus yang baik, ampunilah segala kesalahan - kesalahan kami, terutama jika dalam berbagai hal, motivasi kami kurang murni. Bersihkanlah kami selalu dan bawalah kami untuk senantiasa berserah hanya kepadaMu. 

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera, dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...