Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Maukah engkau sembuh ?

Sketsa Iman, 13 Maret 2018 
Bacaan 1 : Yeh 47:1-9,12
Bacaan Injil : Yoh 5:1-16

Ulasan Kitab Suci :

5:1 Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 5:2 Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya 5:3 dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. 5:4 Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. 5:5 Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahunlamanya sakit. 5:6 Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" 5:7 Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku." 5:8 Kata Yesus kepadanya: "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah." 5:9 Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. 5:10 Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu: "Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu." 5:11 Akan tetapi ia menjawab mereka: "Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah." 5:12 Mereka bertanya kepadanya: "Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?" 5:13Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. 5:14 Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." 5:15 Orang itu keluar, lalu menceriterakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. 5:16 Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat. (Yoh 5:1-16)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi ini :

  1. Sebuah sarana keselamatan dari Tuhan telah diberikan kepada orang-orang sakit di kolam Betesda, namun sungguh miris mengingat ada seorang yang lumpuh dan kesulitan berjalan, harus berjuang mendapatkan kesembuhan itu, tiga puluh delapan tahun dan tak ada satupun yang menolong dia. Marilah kita menengok hati kita, seberapa sering kita mengabaikan orang-orang susah yang kita jumpai dalam hidup harian kita.
  2. Terhadap hal itu, Yesus masih bertanya "Maukah Engkau sembuh ?" dan ini adalah sebuah tawaran untuk kehendak bebas manusia. Kita semua masih terkena banyak belenggu dosa, penderitaan dan kekurangan. Maukah kita mempersembahkan itu kepada Tuhan ? 
  3. Tuhan adalah Allah atas Hari Sabat, karena itu, seberapa sering karena aturan-aturan tertentu, kita membatasi perbuatan cinta kasih ? Marilah kita merenungkan bagaimana bentuk dan waktu-waktu kita menolong orang lain.
Renungan : 

Ketika saya membaca cerita ini, saya sungguh disentuh oleh perhatian Yesus yang besar terhadap orang sakit ini. Diantara sekian banyak orang yang mau sembuh, Yesus justru mendatangani orang ini yang telah merindukan kesembuhan begitu lama, sementara dia sudah berjuang untuk dirinya sendiri selama tiga puluh delapan tahun. Betapa besarnya imannya dan betapa dalamnya cinta kasih Yesus yang langsung tahu, orang ini butuh ditolong. 

Yang menyedihkan sebenarnya adalah, bagaimana kita juga melihat kenyataan hidup yang keras. Koq bisa ada orang yang tak pernah ditolong sudah puluhan tahun, hanya untuk bergerak lebih dulu memasuki kolam itu dan disembuhkan ? Kemana orang-orang pergi dan menolongnya ? Malahan secara kontras, orang ini setelah disembuhkan Yesus malah ditegur untuk tidak mengangkat tilamnya berhubung itu hari Sabat! 

Marilah kita melihat kembali besarnya dan dalamnya kasih Yesus ketika Ia berkata : "Maukah engkau sembuh ?" Tawaran ini, harus dijawab dengan komitmen untuk mau berjuang. Yesus sengaja bertanya supaya orang ini kembali menunjukkan niatnya dihadapan Tuhan, bahwa ia mau sembuh. Maka Yesus berkata "Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah". Yang luar biasa pula, Yesus tidak membutuhkan sanjungan - sanjungan, Ia segera bergabung dengan kumpulan orang banyak sehingga orang ini tak sempat berkenalan lebih dekat dengan Yesus.

Ia kemudian mendapatkan kesempatan kedua berjumpa dengan Yesus dan kini perjumpaan kedua ini membawa dia dengan iman yang bertumbuh. Dia mulai mengenal Yesus dan kini dia berani mewartakan bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Yesus masih berpesan dengan pesan yang untuk kita semua pun, seharusnya sangat relevan dan penting : "Engkau telah sembuh, jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." 

Para pembaca terkasih, kitapun dapat memposisikan diri sebagai orang yang disembuhkan Yesus dari sakit penyakit, kelemahan dan kekurangan kita. Point penting pertama, hanya Yesus satu - satunya sumber kekuatan dan keselamatan. Hanya Dia seorang yang dapat menolong dan menguatkan kita. Ini juga adalah kenyataan bahwa kita semua manusia lemah, yang mudah jatuh dalam dosa dan kesulitan. Kedua, saat sudah sembuh, kita perlu memperbaharui komitmen kita kepada Yesus. Pesan bahwa kita jangan berbuat kesalahan ini, juga adalah pesan penting karena kita telah diperbaharui. Kita wajib untuk menanggalkan manusia lama kita, dan berbuah dalam hidup kita. 

Semoga rahmat pertobatan dalam ret-ret agung di masa Prapaskah ini, membawa kita kembali lebih dekat pada Yesus dan kita mengingat seruan kesembuhan dan pesan penting Yesus untuk menjaga kekudusan kita itu, dalam hati dengan sebaik-baiknya. Kunci utamanya adalah berserah kepada Tuhan dan berani melangkah untuk berubah. 

Rhema : 

Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?" (Yoh 5:6)

Doa : 

Ya Yesus yang Maha rahim, sekali lagi kami menemukan cinta kasih dan perhatianMu yang tak terbatas. Engkau mampu melihat kebutuhan orang yang paling sulit diantara orang-orang sulit sekalipun. Kuatkanlah dan sembuhkanlah kami juga, supaya kami beroleh hidup yang baru dan jangan biarkan hidup baru yang Engkau berikan dalam masa Prapaskah ini ternodai lagi oleh dosa. 

Kemuliaan kepada Bapa, dan Putra dan  Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil