Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Pergilah, anakmu hidup

Sketsa Iman, 12 Maret 2018

Bacaan 1 : Yes 65:17-21
Bacaan Injil : Yoh 4:43-54

Ulasan Kitab Suci : 

4:43 Dan setelah dua hari itu Yesus berangkat dari sana ke Galilea, 4:44 sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.4:45 Maka setelah ia tiba di Galilea, orang-orang Galileapun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan-Nya di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiripun turut ke pesta itu.4:46 Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, anaknya sedang sakit. 4:47Ketika ia mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya lalu meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. 4:48 Maka kata Yesus kepadanya: "Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya." 4:49 Pegawai istana itu berkata kepada-Nya: "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." 4:50 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. 4:51 Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. 4:52 Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka: "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." 4:53 Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya: "Anakmu hidup." Lalu iapun percaya, ia dan seluruh keluarganya. 4:54 Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea. (Yoh 4:43-54)

Sketsa Batin : 

Marilah kita merenungkan pertanyaan - pertanyaan refleksi berikut ini :
  1. Seorang pegawai istana datang kepada Yesus untuk meminta pertolongan anaknya yang hampir mati. Namun begitu, Yesus mengatakan "jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya".  Apakah kita mau melawan keragu-raguan kita dalam kondisi seperti ini, ketika jawaban Yesus adalah "anakmu hidup" dan bukannya datang ke sana ?
  2. Berapa kali dalam hidup kita, Yesus menantang asumsi dan kenyamanan kita untuk hal-halyang kita harapkan ? Sudahkah iman kita berkembang dari meminta tanda untuk percaya dalam iman bahwa kita mendapatkan apa yang kita butuhkan ? 

Renungan : 

"Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat, kamu tidak percaya" adalah kata-kata Yesus kepada seorang pegawai istana yang sempat ragu-ragu. Baginya, penting Yesus langsung datang dan melawat anaknya yang hampir mati. Kekalutan, kepanikan, kegelisahan hati dan pikirannya bercampur aduk menjadi satu. Ia sangat menginginkan supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya itu.

Ketika Yesus berkata lagi , "Pergilah, anakmu hidup!" , orang itu segera percaya dan pulang. Ditengah jalan ia bertemu dengan hamba-hambanya yang memberikan informasi penting terbaru bahwa anaknya benar-benar hidup. Ia pun menanyakan waktu kejadian itu dan ia mendapatkan bukti dari Yesus bahwa tepat ketika Yesus berkata bahwa anaknya sembuh itulah, anaknya benar-benar dipulihkan.

Disini, kita kembali diberikan sebuah peneguhan iman akan betapa tepatnya cara Yesus dalam menolong orang-orang. Tentu Yesus tahu jarak perjalanan dari sang pegawai istana ini yang jauh dan krusial. Ia tak perlu hadir disitu untuk menyembuhkan anak sang pegawai, cukuplah dengan satu perkataan penuh kuasa, "anakmu hidup" dan terjadilah. Yang dibentuk oleh Yesus pula, bukan saja kesembuhan sang anak tetapi iman dari pegawai istana itu diperbaharui oleh Yesus, dan karena pengharapannya akan Yesus yang mampu menyembuhkan inilah, ia mendapatkan cinta kasih dari Yesus yang besar. 

Jadi kuncinya adalah, tetap percaya dan berserah pada Yesus. Awalnya, tak masalah jika kita memiliki pemikiran sendiri seperti "mengundang Yesus harus hadir", tapi kemudian harus diiringi dengan langkah iman bahwa Tuhan tahu apa yang tepat untuk dilakukan. Kedua, menjadi pewarta kabar sukacita, setelah dipulihkan oleh Tuhan. Sang pegawai istana beserta seluruh keluarganya, menjadi percaya kepada Yesus dan siap untuk mewartakan kabar ini kepada orang-orang. 

Janganlah kita pernah merasa ragu bahwa Tuhan sanggup untuk memulihkan hidup kita dan membantu memecahkan berbagai persoalan hidup. Kita semua beroleh rahmat untuk berdoa, maka serukanlah nama Yesus dan mintalah pertolonganNya yang ajaib atas hidup kita tanpa ragu-ragu, setiap hari. 

Rhema : 

Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. (Yoh 4:50)

Doa : 

Ya Yesus yang penuh belas kasih. Berkatilah hidup kami dan keluarga, pekerjaan, pelayanan kami hari ini. Semoga kami pun beroleh iman, pengharapan dan kasih yang kokoh pada hari ini sehingga kami boleh percaya dan yakin, Engkau memperbaharui hidup kami hari ini. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...