Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Waspada terhadap ragi orang Farisi, yaitu kemunafikan


Sketsa Iman, 19 Oktober 2018 

Bacaan 1 : Ef 1:11-14
Bacaan Injil : Luk 12:1-7

Ulasan Kitab Suci : 

12:1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 12:2 Tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 12:3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 12:4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 12:5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 12:6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekorpun dari padanya yang dilupakan Allah, 12:7 bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.

Renungan :

Ragi adalah bahan utama pembuat roti. Dengan keberadaan ragi, maka adonan roti dapat mudah dikembangkan dan jadilah roti lezat yang dapat diolah bermacam-macam. Ragi sendiri sebenarnya adalah mikroorganisme yang hidup dengan memakan gula dan melepaskan karbondioksia selama fermentasi. Itulah sebabnya roti yang kita santap juga mengandung banyak karbohidrat.

Dalam bacaan hari ini, Yesus mengingatkan kita agar waspada terhadap ragi orang Farisi yaitu kemunafikan mereka. Apakah maksudnya bagi kita ? dengan mengikuti gaya orang Farisi yang selalu ingin di puji, dilihat baik, dilihat terhormat, dilihat suci dan ingin selalu mendapatkan pengakuan akan merusak hubungan dengan Allah dan sesama dan juga merusak diri sendiri.

Saat ini, banyak diantara kita yang mulai belajar mengikuti trend-trend dunia. Ada berbagai macam cara yang unik dalam mengungkapkan identitas diri. Orang-orang berlomba-lomba untuk menampilkan versi diri mereka yang terbaik di media sosial. Sebagian, untuk menyimpan kenangan - kenangan yang baik tetapi ada juga sebagian yang menampilkan kemewahan dan ke-aku-an dirinya bahwa di  kondisi itu, dia bisa eksis dan nampak keren.

Jika kita tidak memiliki filter yang baik, kita akan tersedot dengan gaya hidup yang saling bersaing itu. Kita pasti akan kehilangan damai sejahtera, merasa kehampaan hidup, merasa kurang diberkati dan sebagainya, hanya karena melihat orang lain sedang menampilkan yang terbaik dari diri mereka.

Maka, untuk melegakan hati kita dan membangkitkan motivasi dan semangat baru, saya mengajak kita melihat ayat - ayat Yesus tentang pemeliharaan dari Allah. Yesus mengambil contoh burung pipit yang dijual diluar dengan harga yang murah. Yesus menegaskan, burung pipit saja dipelihara oleh Allah, apalagi kita, manusia yang dikasihi oleh Allah.

Allah senantiasa memberikan kepada kita rezeki yang cukup untuk kebutuhan harian kita. Melawan kemunafikan bisa diwujudkan dengan belajar bersyukur dan belajar mencukupkan diri dengan apa yang kita punya, tanpa memaksakan diri menjadi lebih baik dari orang lain. Mintalah juga bimbingan Roh Kudus, supaya menerangi jalan dan pemikiran kita sehari - hari.

Teladan Orang Kudus : St Paulus dari Salib 

Paulus Danei dari Ovada, Italia, dilahirkan dalam sebuah keluarga pedagang pada tahun 1694. Ia seorang Kristen yang baik serta saleh. Ketika usianya sembilan belas tahun, Paulus memutuskan untuk menjadi seorang tentara. Setahun kemudian ia meninggalkan dinas kemiliteran. Pada musim panas tahun 1720, Paulus memperoleh suatu pengalaman rohani. Ia memperoleh tiga penglihatan untuk membentuk suatu ordo religius baru. Paulus tidak dapat membayangkan apa yang bakal terjadi, jadi ia pergi kepada Bapa Uskup untuk mohon bimbingan. Bapa Uskup mempelajari masalahnya dan percaya bahwa penglihatan tersebut adalah benar. Ia mengatakan kepada Paulus untuk terus maju dengan panggilan khususnya. Ia patut melakukan apa yang diperintahkan kepadanya melalui penglihatan-penglihatan tersebut.

Paulus melewatkan empatpuluh hari lamanya untuk berdoa dan bermatiraga. Selama waktu itu ia menuliskan regula yang akan menjadi dasar hidupnya serta para pengikut kongregasinya yang baru. Yohanes, saudara Paulus, dan dua orang muda lain ikut bergabung dengannya. Paulus dan Yohanes ditahbiskan sebagai imam oleh Paus Benediktus XIII pada tahun 1727.

Sepuluh tahun kemudian, Biara Passionis (CP = Kongregasi Biarawan Passionis) yang pertama berdiri. Paus Klemens XIV menyetujui ordo baru tersebut. Ia juga menyetujui regula biara selang beberapa waktu kemudian. Disamping ketiga kaul kekal, yaitu: kemiskinan, kemurnian dan ketaatan, Paulus dari Salib menambahkan kaul keempat, yaitu: devosi kepada Sengsara Kristus. Pada tahun 1747, Passionis telah memiliki tiga biara. Mereka berkhotbah serta memberikan retret dan bimbingan rohani kepada umat di seluruh Italia.

Ketika ia wafat ada tahun 1775, Paulus dari Salib sedang mulai membentuk Kongregasi Biarawati Passionis. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius IX pada tahun 1867.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id247_st__paulus_dari_salib_.htm

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, bimbinglah kami supaya melepaskan diri dari kelekatan dan gaya hidup yang kurang sehat, yang dapat menjadikan kami bukan diri kami yang sebenarnya. Berilah kami Roh KudusMu, bekerja didalam dan bersama kami senantiasa, sehingga kami bisa menjadi saksi - saksiMu yang membawa kedamaian , sukacita, kebaikan dan kebenaran bagi semua orang. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...