Sketsa Iman, 25 Oktober 2018
Bacaan 1 : Ef 3:2-12
Bacaan Injil : Luk 12:39-48
Kitab Suci :
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadn i, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." (Luk 12:39-48)
Renungan :
Bacaan Injil hari ini melanjutkan pembahasan tentang kewaspadaan. Kali ini, pembicaraan berlanjut antara para murid dan Yesus. Petrus bertanya untuk siapa pesan- pesan itu disampaikan, dan Yesus menjawab dengan pertanyaan yang membuka wawasan baru : siapa pengawas yang diserahkan tugas dan tanggung jawab?
Ini menandakan bahwa Allah senantiasa mengajak manusia berpartisipasi dalam karya - karya di dunia. Allah memilih kita dan kita mesti mengusahakan tanggung jawab atas itu semua. Bagi para murid, mereka ditugaskan oleh Tuhan menjadi penjala manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, kita tahu bahwa tugas para rasul diteruskan oleh para uskup dengan dibantu oleh para imam. Gerejalah yang senantiasa melanjutkan tugas penggembalaan itu lewat tradisi gereja, kitab suci dan magisterium gereja.
Para murid, dibekali dengan pengetahuan supaya dapat memberikan pelayanan dal tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Karena tuntutan itu, Tuhan juga memberikan penegasan bahwa ada tingkatan-tingkatan sanksi yaitu mereka yang tahu tapi melalaikan tugas, mereka yang tidak tahu dan melakukan kesalahan, mereka mendapatkan hukuman yang lebih ringan.Pada akhirnya, semakin banyak yang diberi, semakin besar tuntutan tanggung jawabnya.
Dalam hal lain, dikehidupan kita masing-masing kita juga menerima berbagai macam tanggung jawab dalam berbagai hal. Tanggung jawab pribadi, dalam suasana komunitas misalkan keluarga, tempat kerja, dan kelompok masyarakat tertentu, semuanya merupakan panggilan yang dianugerahkan kepada kita. Maka, marilah kita menggunakan semua itu untuk kemuliaan Tuhan.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami mensyukuri rahmat dan tanggung jawab yang boleh diserahkan kepada kami. Semoga kami bisa melaksanakannya dengan baik sesuai kehendakMu dan untuk kemuliaanMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Ef 3:2-12
Bacaan Injil : Luk 12:39-48
Kitab Suci :
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" Jawab Tuhan: "Jadn i, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia. Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." (Luk 12:39-48)
Renungan :
Bacaan Injil hari ini melanjutkan pembahasan tentang kewaspadaan. Kali ini, pembicaraan berlanjut antara para murid dan Yesus. Petrus bertanya untuk siapa pesan- pesan itu disampaikan, dan Yesus menjawab dengan pertanyaan yang membuka wawasan baru : siapa pengawas yang diserahkan tugas dan tanggung jawab?
Ini menandakan bahwa Allah senantiasa mengajak manusia berpartisipasi dalam karya - karya di dunia. Allah memilih kita dan kita mesti mengusahakan tanggung jawab atas itu semua. Bagi para murid, mereka ditugaskan oleh Tuhan menjadi penjala manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, kita tahu bahwa tugas para rasul diteruskan oleh para uskup dengan dibantu oleh para imam. Gerejalah yang senantiasa melanjutkan tugas penggembalaan itu lewat tradisi gereja, kitab suci dan magisterium gereja.
Para murid, dibekali dengan pengetahuan supaya dapat memberikan pelayanan dal tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik. Karena tuntutan itu, Tuhan juga memberikan penegasan bahwa ada tingkatan-tingkatan sanksi yaitu mereka yang tahu tapi melalaikan tugas, mereka yang tidak tahu dan melakukan kesalahan, mereka mendapatkan hukuman yang lebih ringan.Pada akhirnya, semakin banyak yang diberi, semakin besar tuntutan tanggung jawabnya.
Dalam hal lain, dikehidupan kita masing-masing kita juga menerima berbagai macam tanggung jawab dalam berbagai hal. Tanggung jawab pribadi, dalam suasana komunitas misalkan keluarga, tempat kerja, dan kelompok masyarakat tertentu, semuanya merupakan panggilan yang dianugerahkan kepada kita. Maka, marilah kita menggunakan semua itu untuk kemuliaan Tuhan.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami mensyukuri rahmat dan tanggung jawab yang boleh diserahkan kepada kami. Semoga kami bisa melaksanakannya dengan baik sesuai kehendakMu dan untuk kemuliaanMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar