Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Doa yang diajarkan Yesus sendiri

Sketsa Iman, 10 Oktober 2018

Bacaan 1 : Gal. 2:1-2,7-14
Bacaan Injil : Luk 11:1-4

Ulasan Kitab Suci : 

11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." 11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. 11:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya 11:4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

Renungan : 

Seorang romo pernah menantang umatnya ketika homili supaya berdoa dengan hati. Maksud berdoa dengan hati ini adalah menghayati doa yang diucapkan, terutama doa-doa yang sudah begitu tak asing bagi kita : Doa Aku Percaya, Salam Maria, Bapa Kami, Kemuliaan, Terpujilah. Rangkaian doa - doa ini sudah sangat sering kita daraskan, bahkan teristimewa dalam bulan Oktober ini, kita diajak untuk setia dalam doa rosario yang mencakup semuanya itu. 

Injil hari ini berbicara tentang percakapan Yesus dan para murid terkait doa. Bagi para murid, sangat jelas kebiasaan Yesus yang mudah sekali dan sering kali berdoa itu mengesankan mereka. Setelah Yesus berhenti berdoa, murid-murid meminta-Nya untuk mengajarkan cara berdoa itu.  Lahirlah doa Bapa Kami, yang sangat indah. 

Didalam doa Bapa Kami, terkandung sebuah semangat, harapan kepada Allah sebagai Bapa, orang tua kita. Lalu, kita diajak mengutamakan kemuliaan dan kepentingan Allah diatas kepentingan kita, dan meminta rejeki yang sesuai dengan kebutuhan kita, bukan kemauan kita. Tak lupa juga, kita boleh memohon pengampunan dosa yang syaratnya juga baik, yaitu kitapun harus mengampuni orang lain. Doa ini ditutup juga dengan memohon perlindungan dari Allah dari segala pencobaan dan supaya kita dibebaskan dari yang jahat.

Teladan Orang Kudus : Sebelas martir dari Almeria, Spanyol 



Perang sipil Spanyol dimulai pada tahun 1936. Perang tersebut digambarkan sebagai suatu pertikaian antara ateisme dan kepercayaan kepada Tuhan. Teristimewa, obyek penganiayaan adalah Gereja Katolik. Dalam rentang waktu tiga tahun, 12 uskup, 4184 imam, 2365 biarawan dan 300 biarawati wafat demi iman. Pada hari ini kita merayakan sebelas dari antara para martir tersebut, yakni dua orang uskup, seorang imam sekulir, tujuh orang Broeder dari Sekolah-sekolah Kristiani dan seorang perempuan muda awam. Kedua uskup masing-masing berasal dari Almeria dan Gaudix, Spanyol. Ketujuh Broeder dari Sekolah-sekolah Kristiani adalah para pengajar di Sekolah St Yosef di Almeria. Pater Pedro Castroverde adalah seorang ilmuwan terkenal dan pendiri Asosiasi Teresian. Victoria Diez Molina adalah seorang anggota Asosiasi Teresian. Ia menemukan harta rohani dalam cara komunitas ini berdoa dan mengamalkan tanggung jawab Kristiani mereka. Victoria adalah seorang guru di sebuah sekolah desa dan sangat aktif dalam parokinya.

Kesebelas martir ini memilih untuk mati demi Yesus daripada menyangkal iman Katolik mereka. Broeder Aurelio Maria, yang segera wafat sebagai martir, adalah Kepala Sekolah St Yosef. Ia mengatakan, “Betapa suatu kebahagiaan bagi kita jika kita dapat menumpahkan darah demi cita-cita luhur pendidikan Kristiani. Marilah kita melipatgandakan semangat agar didapati layak untuk kehormatan yang demikian.” Uskup Medina dari Gaudix mengatakan, “Kami tidak melakukan suatu pun yang patut diganjari hukuman mati. Tetapi aku mengampuni kalian agar Tuhan juga mengampuni kami. Kiranya darah kami adalah yang terakhir dicurahkan di Almeria.” Uskup Ventaja dari Almeria mempunyai banyak kesempatan untuk mengungsi dari negeri itu. Tetapi, ia memilih tinggal bersama umatnya yang menderita, Gereja-nya yang teraniaya. Pater Castroverde, pendiri Teresian, menulis dalam buku harian, “Tuhan, kiranya aku memikirkan apa yang Engkau kehendaki aku pikirkan. Kiranya aku merindukan apa yang Engkau kehendaki aku rindukan. Kiranya aku berbicara sebagaimana Engkau kehendaki aku berbicara. Kiranya aku berkarya sebagaimana Engkau kehendaki aku berkarya.” Ia wafat dimartir pada tanggal 28 Juni 1936.

Victoria Molina dijebloskan ke dalam penjara pada tanggal 11 Agustus 1936. Ia bersama ketujuhbelas yang lainnya digiring ke suatu lubang pertambangan yang telah ditinggalkan dan dibiarkan mati di sana. Victoria menghibur yang lain dengan mengatakan, “Mari, ganjaran telah menanti kita.” Kata-kata terakhirnya adalah, “Hidup Kristus Raja!”

Paus Yohanes Paulus II memaklumkan para martir ini sebagai “beata dan beato” pada tanggal 10 Oktober 1993. Kita dapat memohon kesebelas pahlawan Tuhan ini untuk menganugerahkan kegagahberaniannya kepada kita. Kita dapat menjadikan doa Beato Pedro Castroverde sebagai doa kita.

Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id247_sebelas_martir_dari_almeria_1.htm

Doa : 
Marilah kita meresapkan 1x doa Bapa kami hari ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil