Sketsa Iman - 11 November 2019
Bacaan 1 : Keb 1:1-7
Bacaan Injil : Luk 17:1-6
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Renungan :
Selama kita masih hidup di dunia ini, tantangan dan masalah - masalah akan selalu hadir menghadang kita. Kita mengalami fitnah, menjadi korban sikap buruk orang lain, bahkan ada juga orang - orang yang merugikan kita dengan segala macam cara sehingga menimbulkan luka yang mendalam. Yesus memberikan wejangan - wejangan terbaik bagi kita, untuk menghadapi semua itu.
Hal pertama, Yesus menahan dan mencegah dengan keras para muridNya dari perilaku yang menimbulkan penyesatan - penyesatan. Situasi - situasi ini masih berkembang hingga zaman sekarang dan bentuk - bentuk terbarunya muncul dalam wujud gosip , hoax, fitnah dan bahkan skenario - skenario jahat untuk menjatuhkan sistem atau seseorang.
Yang kedua, adalah cara menegur orang - orang yang bersalah kepada kita. Memang kita menjadi korban dari sikap buruk orang lain, namun disini kita tidak boleh mengedepankan sikap dendam, mengeluarkan kata - kata yang kasar dan membalas hal - hal itu dengan perbuatan yang tidak menyenangkan. Kita diminta untuk mengampuni dan menegur dengan kasih. Tentang menegur dengan kasih, salah satunya bisa kita wujudkan dengan cara menegur secara pribadi , tanpa perlu diungkap ke khalayak umum.
Terakhir, para murid juga mewakili kita, menyadari bahwa hal - hal yang diminta Yesus cukup berat dan sulit untuk diwujudkan. Maka kitapun mau meniru semangat dan doa para murid : "Tambahkanlah iman kami!" Yesus menjawab dengan berkata sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat mencabut pohon ara dan menanamnya di laut dan pohon itu akan mengikutinya. Tentu saja ini jangan kita tafsirkan secara harafiah begitu saja, tapi Yesus sangat menonjolkan kekuatan dari iman itu.
Biji sesawi adalah biji sayuran yang paling kecil, namun bisa tumbuh menjadi pohon yang besar dan bahkan burung - burung bisa bersarang pada ranting - rantingnya. Artinya, iman mempunyai kekuatan yang besar, dan sedikit saja dari porsi iman itu akan menguatkan kita. Kita pun tidak perlu muluk - muluk meminta hal yang besar - besar. Kita bisa mulai dengan meminta pertolongan Tuhan untuk aktifitas harian kita. Bahkan tidak berlebihan, kita minta Tuhan mendampingi dalam aktifitas - aktifitas pendek seperti rapat yang akan berjalan satu jam ke depan, perjalanan kita dari rumah ke kantor atau tempat lain.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami tahu kelemahan - kelemahan kami dan sebagai manusia biasa, kami sulit untuk menjalankan apa yang diminta oleh Tuhan Yesus. Namun, rahmatMu senantiasa memampukan kami. Tambahkanlah iman kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Keb 1:1-7
Bacaan Injil : Luk 17:1-6
17:1 Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. 17:3 Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. 17:4 Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." 17:5 Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" 17:6 Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Renungan :
Selama kita masih hidup di dunia ini, tantangan dan masalah - masalah akan selalu hadir menghadang kita. Kita mengalami fitnah, menjadi korban sikap buruk orang lain, bahkan ada juga orang - orang yang merugikan kita dengan segala macam cara sehingga menimbulkan luka yang mendalam. Yesus memberikan wejangan - wejangan terbaik bagi kita, untuk menghadapi semua itu.
Hal pertama, Yesus menahan dan mencegah dengan keras para muridNya dari perilaku yang menimbulkan penyesatan - penyesatan. Situasi - situasi ini masih berkembang hingga zaman sekarang dan bentuk - bentuk terbarunya muncul dalam wujud gosip , hoax, fitnah dan bahkan skenario - skenario jahat untuk menjatuhkan sistem atau seseorang.
Yang kedua, adalah cara menegur orang - orang yang bersalah kepada kita. Memang kita menjadi korban dari sikap buruk orang lain, namun disini kita tidak boleh mengedepankan sikap dendam, mengeluarkan kata - kata yang kasar dan membalas hal - hal itu dengan perbuatan yang tidak menyenangkan. Kita diminta untuk mengampuni dan menegur dengan kasih. Tentang menegur dengan kasih, salah satunya bisa kita wujudkan dengan cara menegur secara pribadi , tanpa perlu diungkap ke khalayak umum.
Terakhir, para murid juga mewakili kita, menyadari bahwa hal - hal yang diminta Yesus cukup berat dan sulit untuk diwujudkan. Maka kitapun mau meniru semangat dan doa para murid : "Tambahkanlah iman kami!" Yesus menjawab dengan berkata sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat mencabut pohon ara dan menanamnya di laut dan pohon itu akan mengikutinya. Tentu saja ini jangan kita tafsirkan secara harafiah begitu saja, tapi Yesus sangat menonjolkan kekuatan dari iman itu.
Biji sesawi adalah biji sayuran yang paling kecil, namun bisa tumbuh menjadi pohon yang besar dan bahkan burung - burung bisa bersarang pada ranting - rantingnya. Artinya, iman mempunyai kekuatan yang besar, dan sedikit saja dari porsi iman itu akan menguatkan kita. Kita pun tidak perlu muluk - muluk meminta hal yang besar - besar. Kita bisa mulai dengan meminta pertolongan Tuhan untuk aktifitas harian kita. Bahkan tidak berlebihan, kita minta Tuhan mendampingi dalam aktifitas - aktifitas pendek seperti rapat yang akan berjalan satu jam ke depan, perjalanan kita dari rumah ke kantor atau tempat lain.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami tahu kelemahan - kelemahan kami dan sebagai manusia biasa, kami sulit untuk menjalankan apa yang diminta oleh Tuhan Yesus. Namun, rahmatMu senantiasa memampukan kami. Tambahkanlah iman kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar