Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mempertahankan api yang telah dinyalakan Kristus

Sketsa Iman, 25 Oktober 2018 

Bacaan 1 : Ef 3:14-21
Bacaan Injil : Luk 12:49-53

Kitab Suci : 

12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! 12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! 12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. 12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. 12:53Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."

Renungan : 

Yesus datang ke dunia untuk melemparkan api ke bumi dan Ia berharap api itu telah menyala. Api ini adalah api cinta kasih Allah yang membakar para murid sehingga terjadilah pengalaman hidup yang baru. Perbedaan dan kontrasnya perubahan hidup itu bisa menyebabkan pertentangan terhadap cara-cara dan gaya - gaya hidup lama yang ada disekitar orang-orang yang mengalaminya. Dengan adanya perubahan radikal ini maka kehidupan para murid terkena imbasnya, mulai dari lingkungan keluarga sampai masyarakat luas.

Pertentangan - pertentangan terus terjadi juga pada masa-masa awal para murid mewartakan Kerajaan Allah. Bahkan, Yesus sendiri, sang Guru yang membawa api itu juga menerima banyak tentangan dari ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang mengerti kitab suci tapi tak paham bahwa Yesuslah penggenapanNya. Hingga saat ini, tetap terjadi pertentangan - pertentangan serupa karena perbedaan agama yang kita anut.

Apakah maknanya bagi kita ? Pertentangan terhadap nilai-nilai Kristiani , ajaran-ajaran Kristus dan juga segala sesuatu yang diperkuat oleh Gereja lewat Tradisi Suci, Kitab Suci dan Magisterium Gereja tetap terjadi hingga saat ini. Namun, bila kita mau tetap setia menjadi pengikutNya maka perubahan hidup itu akan menjadi sesuatu yang positif pada akhirnya. Api kasih Tuhan yang ada didalam diri kita, akan menghangatkan jiwa,raga dan mempengaruhi segala sikap dan pola pikir kita untuk mengedepankan Tuhan dalam segala hal.

Dengan keberadaan semuanya itu, kita sama seperti agent-agent cinta Tuhan yang walaupun mendapatkan banyak tantangan dalam berbagai bentuk, tetap setia mewartakan kehadiran Tuhan. Kehadiran kita di tengah - tengah masyarakat akan menjadi bermakna, karena jika kita mengikuti ajaran Kristus, orang-orang akan menerima dampak positif dari kehadiran kita.

Sebagai contoh, melalui Gereja sudah banyak sekolah-sekolah dibangun, pengelolaan dana bagi fakir miskin dan orang-orang terlantar, karya misi yang jelas bagi orang-orang yang berkekurangan. Kitapun sebagai anggota aktif Gereja, turut berpartisipasi dalam iman kita di berbagai kesempatan.


Teladan Orang Kudus : B. Richard Gwyn




Richard adalah seorang Wales yang hidup pada abad keenambelas. Kala itu Ratu Elizabeth I memerintah Inggris dan Wales. Karena sebagian besar penduduk Wales masih menganut agama Katolik, ratu dan para pejabatnya berusaha menindas serta membinasakan iman Katolik dengan peraturan-peraturan yang keji. Para imam dan umat yang setia kepada Bapa Suci dijebloskan ke dalam penjara. Kerapkali mereka disiksa aniaya dan dibunuh. Richard memeluk agama Katolik setelah ia lulus kuliah dan menjadi seorang guru.

Segera saja ia menjadi seorang buron. Sekali ia berhasil meloloskan diri dari penjara dan sebulan kemudian tertangkap kembali. “Engkau akan dibebaskan,” demikian dikatakan kepadanya, “asalkan engkau menyangkal iman Katolik.” Richard menolak mentah-mentah. Ia dibawa paksa ke sebuah gereja non-Katolik. Tetapi ia menganggu sepanjang khotbah pemimpin ibadat dengan membunyikan rantai-rantai belenggunya keras-keras. Dengan geram para pejabat memasungnya selama delapan jam; orang banyak datang untuk menganiaya dan mencemoohnya.

Sesudah itu, penjara dan siksaan tak kunjung henti. Orang-orang ratu memaksanya untuk memberikan daftar nama orang-orang Katolik lainnya, tetapi Richard menolak. Di pengadilan, orang-orang dibayar untuk bersaksi dusta terhadapnya, seperti yang di kemudian hari diakui oleh salah seorang dari mereka. Orang-orang yang duduk di kursi juri berdusta begitu rupa dan meminta pada hakim agar Richard dijatuhi hukuman mati. Setelah hukuman mati dimaklumkan, isteri dan bayinya dihadapkan ke pengadilan. “Jangan tiru suamimu,” demikian dikatakan kepada perempuan malang itu. Namun, dengan jijik, perempuan yang gagah berani itu berseru lantang, “Jika kalian menghendaki lebih banyak darah, kalian dapat mencabut nyawaku bersama suamiku. Jika kalian memberikan lebih banyak uang kepada saksi-saksi kalian, mereka pasti akan menemukan sesuatu untuk mendakwaku juga.”

Sementara Richard menyongsong kematiannya, ia berseru dalam kepiluan hati, “Allah yang Mahakudus, apakah ini?” Salah seorang pejabat dengan mengejek menjawab, “Hukuman mati dari yang mulia ratu.” “Yesus, kasihanilah aku!” seru beato kita. Lalu, ia pun wafat dipancung. Puisi-puisi religius yang indah yang ditulis Richard semasa ia berada dalam penjara masih disimpan hingga kini. Dalam surat-surat itu ia memohon saudara-saudari sebangsa dari Wales untuk tetap setiap pada iman Katolik. Beato Richard wafat dimartir pada tahun 1584. Ia dinyatakan “beato” oleh Paus Paulus VI pada tahun 1970.
Ref : 
http://yesaya.indocell.net/id247_b__richard_gwyn.htm

Doa : 
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas api kasihMu yang telah menghangatkan dan memperbaharui diri kami. Engkau telah menghancurkan dosa-dosa dan mengalahkan maut, dan dengan kehadiran Yesus puteraMu, kami pun terselamatkan. Semoga kami setia mengobarkan api dan semangat kebaikan yang sama kepada semua orang disekeliling kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Menghayati keberadaan Gereja

Sketsa Iman, 9 November 2018 Bacaan 1 : Yeh. 47:1-2,8-9,12 Bacaan 2 : 1Kor. 3:9b-11,16-17; Bacaan Injil : Yoh 2:13-22 Bacaan Kitab Suci :  2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yes...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...