Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Jangan mencari - cari alasan menolak Tuhan

Sketsa Iman, 3 Oktober 2018

Bacaan 1 : Ayb. 9:1-12,14-16
Bacaan Injil : Luk. 9:57-62

Ulasan Kitab Suci : 

9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Renungan : 

Bacaan Injil hari ini terkait dengan hal mengikuti Yesus. Kali ini ada tiga orang yang silih berganti berinteraksi dengan Yesus selama perjalanan mereka ketika itu. Orang pertama dan ketiga menawarkan diri ikut Yesus dengan gaya yang berbeda. Orang kedua, langsung disapa dan diajak oleh Yesus.

Yang pertama, dengan penuh semangat ditengah jalan berkata kepada Yesus : "Aku akan mengikuti Engkau, kemana saja Engkau pergi" tanpa berpikir panjang bahwa Yesus saat itu berpindah-pindah tempat. Jadi, Yesus berkata kepada orang itu bahwa dia tidak akan mendapatkan "kenyamanan duniawi" yang disampaikan dengan berkata bahwa Anak Mnausia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.

Bandingkanlah dengan orang ketiga saat ia berkata juga "Aku akan mengikuti Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." Disini ada perbedaan, yaitu bahwa dia tahu Yesus itu Tuhan, dan walaupun begitu dia minta izin untuk pamitan dengan keluarganya. Ini sebenarnya adalah hal yang wajar, tapi bagi Yesus, orang itu tidak siap meninggalkan keluarganya sehingga Ia berkata "setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." Ini masalah hati yang tidak 100% kepada Tuhan.

Lalu orang yang kedua, di sapa sendiri oleh Yesus : "Ikutlah Aku!" Orang ini, sedang berduka, dia baru saja kehilangan ayahnya. Yesus sendiri berbelarasa dan mengajaknya untuk mengikuti Dia. Artinya, Yesus mau memberikan kelengkapan hidup yang baru, namun orang ini meminta izin dahulu mau menguburkan ayahnya. Ini juga hal yang wajar, tapi Yesus meminta kepada orang itu sebenarnya untuk "move on", melanjutkan babak baru kehidupan bersama dengan Yesus.

Sesungguhnya, ketiga perjumpaan dengan Yesus ini mewakili kondisi kita masing-masing yang kadang tak selalu siap saat ditawarkan kesempatan untuk mengikuti Yesus. Kita misalkan mau komit untuk mengikuti pertemuan rutin komunitas rohani, tahu - tahu pekerjaan di kantor sedang padat dan akhirnya kita susah untuk hadir. Kita misalkan berniat berdoa rosario sehari sekali di bulan Oktober ini, tetapi kita terhalangi oleh hal - hal yang lain.

Jadi sebenarnya, kesempatan itu mungkin saja sudah dibuka oleh Tuhan, tetapi Tuhan juga melihat hati kita. Akan selalu ada "alasan-alasan" untuk menolak atau mundur terhadap tawaran Tuhan. Maka dari itu, marilah kita sungguh - sungguh menghayati ketika Yesus berkata  tentang apa yang layak bagi Kerajaan Allah tadi. Sesungguhnya, jika kita sudah bersama Yesus, buat apa lagi kita khawatir ? karena toh kebutuhan hidup kita pasti dipenuhi oleh Tuhan.

Teladan Orang Kudus : St Gerardus dari Brogne\
Ref :
http://yesaya.indocell.net/id247_st__gerardus_dari_brogne.htm

Doa : 
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa hati kami seringkali lemah dan komitmen kami tak mampu menguatkan kami untuk berjalan di jalan yang benar, apalagi mau mengikuti Engkau senantiasa. Sentuhlah hati kami , ubahlah hidup kami supaya karena melihat kebaikanMu itu, kami pun mau berubah dan mengikuti Engkau dengan sungguh - sungguh dalam hidup kami. Semoga kami pun bisa tetap setia menjalankan praktik - praktik kebaikan dalam keseharian kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...