Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Satu didalam Iman bersama Kristus

Sketsa Iman, 13 Oktober 2018 

Bacaan 1 : Gal 3:22-29 
Bacaan Injil : Luk 11:27-28

Ulasan Kitab Suci : 

3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya. 3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan. 3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun. 3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. 3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. 3:29 Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.

Renungan : 

Baik Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia maupun bacaan dalam Injil sama-sama menekankan kepercayaan dan iman kepada Tuhan Yesus sebagai sumber kebahagiaan, yang layak menerima janji Allah, bahkan menjadi anggota kerajaan Allah. Dalam Injil dikisahkan bahwa seorang wanita menyela Yesus ditengah-tengah kotbahNya dan mengatakan betapa bahagia ibuNya yang telah menyusui dan memelihara Yesus. Hal ini ditanggapi Yesus dengan berkata bahwa setiap orang yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman itu dan memeliharanya.

Dalam bacaan Galatia hari ini, diberikan penjelasan bahwa sebelum kedatangan Tuhan Yesus, umat Israel berada di dalam pengaruh pengawasan hukum Taurat yang berperan sebagai penuntun. Allah telah mengikat perjanjian dengan umatNya dan memberikan sebuah jalan untuk bisa menjadi umat pilihan yang taat dan setia. Namun, manusia masih sering jatuh dalam dosa dan mengalami berbagai kegagalan. Ketika Tuhan Yesus lahir di dunia, Ia pun menjadi pribadi yang siap untuk taat kepada Hukum Taurat itu mewakili kita semua. 

Tuhan Yesus satu-satunya pribadi yang sanggup mewujudkan ketaatan itu dengan sempurna. Sekarang, keadaan kita menjadi berubah, yaitu kita mesti mengarahkan pandangan kita pada Yesus dan bertumbuh dalam iman kita kepadaNya. Dari sini, keluarga kerajaan Allah, keluarga yang dibangun oleh Yesus tidak lagi dibatasi oleh satu Umat Israel saja. Setiap orang yang beriman, percaya kepada Yesus, apapun suku dan bangsanya adalah satu. 

Dengan demikian, pesan Yesus untuk mendengarkan Firman dan memeliharanya adalah sebuah tindakan yang mesti selalu kita perhatikan dan lakukan dengan setia. Jadi, kita telah menerima kebahagiaan yang begitu besar nilainya, seperti yang diharapkan juga oleh seorang wanita yang menyela Yesus tadi, bahwa kitapun anggota kerajaan Allah, kita anak-anak Allah yang telah dibaptis , dikuatkan dan bersatu dengan Yesus. 

Marilah kita menjaga semangat persatuan ini dalam iman dan tindakan kasih sebagai perwujudan kesetiaan kita kepadaNya dan juga kebaikan kita kepada sesama kita. Selamat saling berbagi cinta kasih kepada sesama, dan selamat mencoba untuk menjaga iman kita masing-masing kepada Yesus. 

Teladan Orang Kudus : St Edward



Raja St Edward adalah salah seorang yang paling dikasihi dari semua raja Inggris. Ia hidup pada abad kesebelas. Oleh sebab para musuh di tanah airnya sendiri, ia harus tinggal di Normandy, Perancis, sejak usianya sepuluh tahun hingga empatpuluh tahun. Ketika ia pulang kembali untuk memimpin negeri, segenap rakyat menyambutnya dengan sukacita.

St Edward adalah seorang yang tinggi dan tegap perawakannya, tetapi kesehatannya amat rapuh. Meski begitu ia dapat memimpin negerinya dengan baik dan senantiasa memelihara kedamaian di negerinya. Ini karena ia percaya dan mengandalkan Tuhan. Raja Edward ikut ambil bagian dalam misa setiap hari. Ia adalah seorang yang lemah lembut dan baik hati, yang tidak pernah berbicara kasar. Kepada orang-orang miskin dan orang-orang asing, ia menunjukkan belas kasih yang istimewa. Ia juga membantu para biarawan dengan segala cara yang dapat ia lakukan. Adalah keadilannya kepada setiap orang dan kasihnya kepada Gereja Tuhan yang menjadikan St Edward begitu populer di kalangan rakyat Inggris. Mereka akan bersorak-sorai sementara ia mengendarai kudanya keluar istana.

Meski ia seorang raja dengan kekuasaan yang besar, St Edward menunjukkan kejujurannya dengan jalan menepati janjinya kepada Tuhan dan kepada rakyat. Sewaktu masih tinggal di Normandy, ia mengucapkan suatu ikrar kepada Tuhan. Ia mengatakan bahwa apabila keluarganya berkesempatan melihat masa-masa yang lebih baik, ia akan pergi berziarah ke makam St Petrus di Roma. Setelah dinobatkan sebagai raja, ia rindu untuk menepati ikrarnya ini. Tetapi para bangsawan tahu bahwa tak akan ada siapa-siapa lagi yang akan memelihara perdamaian diantara orang-orang yang gemar berperang di tanah itu. Jadi, meski mereka mengagumi devosi raja, mereka tak hendak membiarkannya pergi. Segala masalah ini disampaikan kepada paus, St Leo IX. Bapa Suci memutuskan bahwa raja dapat tinggal di kerajaannya. Beliau mengatakan bahwa hendaknyalah Raja Edward membagi-bagikan uang yang seharusnya dipergunakannya untuk berziarah kepada orang-orang miskin. Ia hendaknya juga membangun atau memperbaiki suatu biara demi menghormati St Petrus. Dengan taat, raja melaksanakan keputusan paus. Raja wafat pada tahun 1066 dan dimakamkan di sebuah biara indah yang telah ia bangun kembali. Ia dimaklumkan sebagai santo oleh Paus Alexander III pada tahun 1161.

Ref : 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, limpahkanlah kami iman yang kuat untuk percaya kepadaMu dan mengandalkan Engkau dalam hidup kami senantiasa. Melalui Tuhan Yesus, kami bersyukur boleh menjadi anak-anakMu dengan hidup yang diperbaharui. Semoga kami mampu melaksanakan apa yang sudah difirmankan dan juga memeliharanya dalam hidup kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...