Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Ajaran Yesus tentang garam

Sketsa Iman, 28 Februari 2019

Bacaan 1 : Sir 5:1-8
Bacaan Injil : Mrk 9:41-50

9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya." 9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan; 9:44 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 9:45 Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; 9:46 (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.) 9:47 Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, 9:48 di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. 9:49 Karena setiap orang akan digarami dengan api. 9:50 Garam memang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Renungan : 

Perikop hari ini berbicara tentang beberapa hal yang menarik untuk didalami. Pertama, identitas kita sebagai para murid dijamin oleh Yesus dan siapa saja yang membantu orang - orang yang menjadi pengikut Kristus mendapatkan upahnya. Ini adalah dampak dan kekuatan komunitas itu sendiri. 

Kedua, Yesus juga memperingatkan dengan keras agar para murid mempunyai sikap tegas untuk menanggalkan dosa. Setiap pengikut Kristus jangan membiarkan dosa menjadi bagian dari diri mereka. Ini adalah langkah pertobatan yang selalu harus kita ingat sebagai para murid, supaya kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Ketiga, Yesus juga berbicara tentang pemurnian diri. Yesus menggunakan sarana garam, yang pada zaman perjanjian lama merupakan komoditas yang sangat berharga. Garam dipakai untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat rusak. Nabi Elia menggunakan garam untuk memurnikan air   (2Raj 2:19-21) dan perjanjian Lama mengacu kepada “perjanjian garam” yang dibuat Allah dengan umat Israel sebagai suatu kondisi yang permanen (Bil 18:19). Jadi, garam sebagai pengawet melambangkan kontrak yang berlaku selama-lamanya antara Allah dan umat-Nya.

Lewat ajaran - ajaran ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk semakin sadar dengan kehadiran Roh Kudus (garam) di dalam diri kita yang memurnikan kita senantiasa. Kita diajak untuk berani mengungkapkan iman kita lewat perbuatan cinta kasih, menanggalkan dosa - dosa dan memperkenankan Kristus membentuk kita. 

Ada banyak cara-cara yang dapat kita lakukan sebagai pengikut Kristus. Pertama, menyadari bahwa waktu menuju masa Prapaskah sudah dekat, dan lewat ajaran hari ini marilah kita meluangkan waktu sejenak untuk mengintrospeksi diri. Apakah ada dosa-dosa yang melekat di dalam diri kita yang mesti kita buang ? Kedua, kita mengundang Roh Kudus untuk hadir dan bekerja di dalam diri kita sehingga kita mampu membuat rencana baru untuk memulihkan diri dari dosa - dosa itu.

Sebagai contoh , ada seseorang yang setiap hari mengendarai motor menuju ke tempat kerja. Setiap hari, dia selalu dihadapkan dengan kemacetan dan dia seringkali merasa emosi dengan perilaku orang - orang. Mudah sekali muncul kata - kata kasar dan makian. Ketika dia merenungkannya dia menyadari bahwa emosinya tidak baik dan dia harus mengedepankan sikap yang lebih rendah hati dan sabar. Maka dia berdoa dan menyusun rencana, setiap kali ada masalah dijalan dia akan menarik napas dan mengingat bahwa Yesus mengasihi dia dan orang - orang. Dengan cara itu, responnya berubah terhadap situasi kemacetan itu dan Roh Kudus membimbing dia untuk memiliki sikap sabar ala Yesus. 

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang  Mahakuasa, garamilah hati kami dengan Roh KudusMu supaya kami mampu menjadi pribadi yang dapat mencerminkan kasihMu bagi sesama hari ini. Kuatkanlah kami agar jangan jatuh di dalam pencobaan dan tidak mudah berbuat dosa. Bila dosa - dosa itu sudah terlanjur melekat dalam diri kami, bantulah kami menyesalinya, bertobat dan mengambil langkah untuk berubah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Catatan :

Para pembaca terkasih, bila anda merasa terberkati dengan tulisan ini dan ingin mengikuti lebih lanjut, silahkan klik link facebook berikut: https://www.facebook.com/penarohanikatolik/?ref=br_rs

Silahkan juga menyebarkan tulisan ini kepada kerabat, sahabat anda semoga mereka semua yang membaca tulisan ini boleh dibimbing oleh Roh Kudus untuk mendapatkan buah-buah rohani yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Damai Kristus, beserta kita semua! 

Untuk kritik dan saran, silahkan mengetikkan pada kolom comment atau email ke penarohanikatolik@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu