Sketsa Iman, 21 Februari 2019
Bacaan 1 : Kej 9:1-13
Bacaan Injil : Mrk 8:27-33
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Bacaan 1 : Kej 9:1-13
Bacaan Injil : Mrk 8:27-33
8:27 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung-kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Kata orang, siapakah Aku ini?" 8:28 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi." 8:29 Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!" 8:30 Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapapun tentang Dia.
8:31 Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. 8:32 Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Renungan :
Pada hari ini, kita bisa belajar tentang arti toleransi dalam teladan yang kita dapatkan dari Yesus. Pertanyaan yang diajukan Yesus untuk para muridNya sekarang bisa kita ambil sebagai pokok permenungan kita tentang identitas Yesus dan teladanNya bagi kita semua dewasa ini. Petrus, mewakili para murid menegaskan bahwa Yesus adalah Mesias. Mesias sendiri artinya Juruselamat.
Nah, sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa Yesus adalah penyelamat hidup kita. Namun secara luas, Yesus yang menderita, wafat di salib bukan untuk segelintir orang saja. Status Mesianik Yesus menjangkau semua orang dari berbagai latar belakang dan mencakup segala masa. Tuhan Yesus menyelamatkan bukan hanya orang Kristen saja, tetapi semua manusia didunia ini.
Nah menarik disimak bagaimana pemahaman sempit kita tentang Allah bisa mengaburkan rahmat kehadiran Kristus untuk semua orang. Para murid menganggap Yesus sebagai Mesias yang tidak akan menderita. Ia memprotes sehingga mendapatkan teguran dari Yesus yang lebih keras, bahwa Petrus menggunakan pola pikir manusia, bukan Allah.
Alangkah berbahayanya bila kita memakai konsep Ketuhanan versi kita lalu mengkotak-kotakkan berbagai hal, termasuk orang - orang berdasarkan berbagai hal. Disinilah kita belajar toleransi. Yesus hadir menyembuhkan orang - orang Yahudi, tetapi juga orang - orang Samaria dan orang-orang dari bangsa lain menerima pewartaan dan merasakan kuasaNya juga. Yesus hadir untuk golongan miskin dan mereka yang sakit dan menderita. Ia hadir untuk semua dan bahasa pemersatu yang digunakan oleh Yesus adalah bahasa cinta kasih.
Oleh Roh Kudus, kita diberikan hati dan identitas baru. Dan oleh Roh Kudus yang dijanjikan oleh Kristus itu, kita mampu untuk mengasihi dunia ini walaupun dunia seringkali menentang kita. Mari kita belajar menunjukkan toleransi kita dengan melakukan perlawanan - perlawanan damai terhadap berbagai ancaman yang merusak kesejahteraan hidup manusia.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kehadiran Yesus PuteraMu sebagai penyelamat kami merupakan anugerah yang sangat besar. Berilah kami terang dan rahmat untuk mampu membagikan kasihMu yang besar untuk semua orang. Semoga kami juga bisa belajar menjadi pribadi yang toleran dalam segala hal dihidup kami, terutama dalam interaksi kamli dengan sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar