Sketsa Iman, 7 Februari 2019
Bacaan 1 : Ibr. 12:18-19-24
Bacaan Injil : Mrk 6:7-13
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. KataNya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. (Mrk 6:7-13)
Renungan :
Hari ini, Yesus mengutus murid-muridNya belajar arti pewartaan dan bagaimana bergantung kepada Tuhan dalam pelayanan itu. Di dalam semua persiapannya, nampak jelas para murid diajak untuk membaur dan tidak berlebihan dalam mempersiapkan diri, karena Tuhanlah yang akan mencukupkan semuanya.
Kita pun seringkali diajak terlibat dalam rupa-rupa pelayanan, entah itu pelayanan di dalam lingkungan, Gereja atau komunitas. Pelayanannya pun bisa bervariasi dari berdoa sampai mengunjungi orang sakit, orang-orang dipanti jompo dan anak-anak yatim piatu. Semua ini membutuhkan proses belajar dan bekerja yang sama yang dialami para murid.
Pertama, karena Tuhan yang mengutus maka pasti Tuhan juga akan menjamin dengan kuasa yang menyertai. Kita mesti mengedepankan doa dan dilanjutkan dengan semangat persaudaraan sehingga kita bisa terbuka dalam banyak hal.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kesempatan untuk melayani yang Engkau berikan dalam hidup kami. Semoga, dengan semangat persaudaraan, kami bisa saling memberi satu sama lain dengan kasih. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Ibr. 12:18-19-24
Bacaan Injil : Mrk 6:7-13
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju. KataNya selanjutnya kepada mereka: "Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka. (Mrk 6:7-13)
Renungan :
Hari ini, Yesus mengutus murid-muridNya belajar arti pewartaan dan bagaimana bergantung kepada Tuhan dalam pelayanan itu. Di dalam semua persiapannya, nampak jelas para murid diajak untuk membaur dan tidak berlebihan dalam mempersiapkan diri, karena Tuhanlah yang akan mencukupkan semuanya.
Kita pun seringkali diajak terlibat dalam rupa-rupa pelayanan, entah itu pelayanan di dalam lingkungan, Gereja atau komunitas. Pelayanannya pun bisa bervariasi dari berdoa sampai mengunjungi orang sakit, orang-orang dipanti jompo dan anak-anak yatim piatu. Semua ini membutuhkan proses belajar dan bekerja yang sama yang dialami para murid.
Pertama, karena Tuhan yang mengutus maka pasti Tuhan juga akan menjamin dengan kuasa yang menyertai. Kita mesti mengedepankan doa dan dilanjutkan dengan semangat persaudaraan sehingga kita bisa terbuka dalam banyak hal.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kesempatan untuk melayani yang Engkau berikan dalam hidup kami. Semoga, dengan semangat persaudaraan, kami bisa saling memberi satu sama lain dengan kasih. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar