Sketsa iman, 14 februari 2019
Bacaan 1: Kej 2:18-25
Bacaan Injil : Mrk 7:24-30
7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. 7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 7:29Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Bacaan 1: Kej 2:18-25
Bacaan Injil : Mrk 7:24-30
7:24 Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. 7:25 Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. 7:26 Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. 7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." 7:29Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." 7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.
Renungan :
Pada hari ini, kita diajak melihat cinta kasih Allah yang tidak tebang pilih. Cinta itu mengalir dari Yesus untuk orang-orang non Yahudi yang juga percaya. Bila kita melihat percakapan yang ada, perkataan Tuhan Yesus terdengar keras. Anak-anak yang duduk di meja perjamuan adalah anak-anak Allah, bangsa terpilih Israel. Anjing yang menunggu giliran makan juga berasal dari pandangan orang-orang Yahudi waktu itu. Pengertian orang Yahudi adalah bahwa mereka yang non-yahudi tidak mendapat bagian.
Namun disini perempuan siro-fenisia itu bersikap rendah hati dan tetap berharap pada Yesus. Ia meminta "remah-remah" berkat. Yesus tidak datang ke rumah ibu itu, namun anaknya langsung sembuh. Disini kita juga belajar melihat cinta seorang ibu untuk anak-anaknya.
Pada hari cinta kasih ini, yang seringkali dilihat sebagai hari berbahagia bagi mereka yang berpasangan, kita melihat pandangan dan teladan yang lebih luas. Pertama, mengenal cinta Allah yang tak terbatas. Kita semua orang berdosa, namun Allah mau memberkati dan menyelamatkan kita. Kedua, doa dan cinta seorang ibu bagi keluarga. Besarnya iman, harapan dan kasih ibu itu membuat anaknya sembuh.
Marilah kita hari ini mau belajar banyak mencintai. Dengan banyak mencintai kita akan banyak bersyukur, dan bila banyak bersyukur, hati kita penuh dengan cinta dan damai.
Doa :
Allah yang Maharahim, curahkanlah cinta kasihMu yang dalam ke hati kami masing-masing. Semoga kami tak pernah ragu berharap kepadaMu dalam segala kondisi: bersyukur saat senang, bertobat saat berdosa dan tabah saat menderita. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar