Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Panggilan untuk memelihara iman yang hidup

Sketsa Iman, 11 Februari 2019

Bacaan 1 : Kej 1:1-19
Bacaan Injil : Mrk 6 : 53 - 56

6:53 Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. 6:54 Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. 6:55 Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.6:56 Ke manapun Ia pergi, ke desa-desa, ke kota-kota, atau ke kampung-kampung, orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh.

Renungan :

Kita patut mengucap syukur karena kita memiliki Allah yang hidup. Allah yang hidup adalah Allah yang senantiasa mencurahkan kasih setiaNya kepada kita tanpa batas. Wujud nyata cinta Allah yang dapat dipahami oleh manusia secara langsung adalah kehadiran Yesus, Putera-Nya, Wajah Allah yang kelihatan.

Pada hari ini, keseluruhan perikop Injil berbicara tentang kuasa Yesus yang bekerja atas begitu banyak orang, mulai dari orang-orang yang dapat secara langsung berinteraksi dengan Dia maupun mereka yang hanya dapat menjamah jumbai jubah Yesus saja. Dapatkah kita bayangkan, menjamah jumbai jubah dapat memberikan kesembuhan ? Sebenarnya ini adalah faktor Iman yang bekerja, yang juga merupakan rahmat dari Tuhan.

Bila kita melihat kembali saat ini, Tuhan Yesus memang sudah terangkat ke Surga, namun Roh-Nya tetap bersama kita. Lewat Ekaristi Kudus, kita memandang roti putih bundar kecil itu dengan mata jasmani, namun dengan mata Iman, kita memandang Yesus sendiri. Dalam Ekaristi itu, kita menyambut Yesus sendiri didalam diri kita, dan bersatu dengan Dia. Disitu, kita juga mendapatkan pengalaman akan Allah. Pertanyaan refleksi kita, apakah kita mengimani hal itu dengan sungguh - sungguh ? Dapatkah kita percaya bahwa hingga saat ini, kuasa penyembuhan dan tanda-tanda mujizat yang dilakukan Yesus masih terjadi ?

Di dalam Misa Kudus, ketika Imam berkata : "Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa-dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya" kita menjawab dengan sadar dan sungguh - sungguh : "Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh." Di waktu Iman kepercayaan kita terlihat, disitu Tuhan Yesus pasti akan menyembuhkan kita dari pelbagai masalah yang kita hadapi.

Maka, refleksi kita dewasa ini adalah bagaimana kita mampu menjalankan praktik - praktik rohani : doa, membaca-merenungkan Kitab Suci, dan lain - lain itu dilakukan dengan iman. Bila kita melakukan dengan Iman, kita mengundang Yesus sendiri terlibat dalam hidup kita dan kita pasti akan mendapatkan buah - buah roh : kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, curahkanlah rahmatMu supaya kami senantiasa memelihara iman kami. Dengan iman itu, semoga kami mampu menjawab panggilan cinta yang Engkau nyatakan lewat kehadiranMu dalam Ekaristi, doa dan bahkan hidup harian kami. Supaya dengan menerima iman itu, kami dapat juga membagikan pengalaman kasih yang kami terima dariMu kepada sesama sebagai sarana pewartaan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...