Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Bagaimana benih Sabda Tuhan bekerja

Sketsa Iman , 1 Februari 2019

Bacaan 1: Ibr 10:32-39
Bacaan Injil : Mrk 4:26-34

4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, 4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. 4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. 4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

4:30 Kata-Nya lagi: "Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? 4:31 Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. 4:32 Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya." 4:33 Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian mereka, 4:34 dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara tersendiri.

Renungan : 

Kita patut mengucap syukur kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh karena anugerah keselamatan yang Ia curahkan kepada kita benar-benar diberikan secara cuma-cuma. Pada umumnya, lewat berbagai sumber, kita dapat menangkap bahwa penabur itu adalah Allah sendiri, sementara benih - benihNya adalah Sabda Allah. Di ayat ke 27 sampai dengan ayat 28 , disitu diceritakan bagaimana benih itu bisa bertumbuh secara ajaib. Sungguh mengagumkan, karena disini kita dapat menyadari besarnya bagian Tuhan dalam memberikan kepada kita keselamatan itu. Di ayat ke 30, Yesus bahkan menggambarkan benih itu sebagai benih sesawi, yang sangat kecil tapi punya potensi yang sangat besar, mampu mengalahkan sayuran-sayuran lain dan menjadi tempat bersarangnya burung-burung diudara. 

Pada hari ini, marilah kita merenungkan tentang perihal bagaimana Sabda Allah ini berpengaruh dalam hidup kita. Untuk umat Katolik, Sabda Allah itu bukan hanya Kitab Suci, tetapi kombinasi yang mengagumkan antara Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja. Ketika kita mendengarkan pengajaran Gereja, dan mengikuti tata cara dan hal - hal yang diterapkan Tradisi Suci, kita meresapkan benih itu didalam diri kita.

Salah satu bentuk sederhana yang dapat kita lakukan adalah dengan mendisiplinkan diri dalam hal rohani. Kita secara rutin rajin membaca kitab suci, aktif mengikuti misa mingguan dan rutin mengikuti seminar-seminar dan acara yang diadakan oleh komunitas-komunitas dalam Gereja Katolik. Ini semua adalah tindakan kita menerima benih yang diberikan Allah, disitu kita menjadi tanah yang baik.

Terkait dengan pertumbuhannya sendiri  yang ajaib, bentuknya bisa dirasakan saat kita menghadapi tantangan - tantangan. Ada seorang bapak yang sudah bertahun - tahun menjadi pewarta. Dia menceritakan kisah hidupnya bagaimana kitab suci menjadi hal yang menarik dan rutin dibaca setiap hari. Dari kedisiplinannya itu, ayat - ayat itu akan muncul diwaktu dia menghadapi masalah, misalkan ketika anaknya sedang sakit demam ditengah malam dan jauh dari RS terdekat, dia teringat ayat tentang Yesus yang menyembuhkan ibu mertua Petrus yang sakit demam. Dengan imannya, dia berdoa supaya anaknya bisa dijamah Tuhan dan anaknya bisa berangsur sembuh.

Saya meyakini, kadang-kadang kita merasa tak mendapat manfaat apapun secara langsung saat kita mempraktikkan hal ini. Baca kitab suci, kadang susah dipahami, mengikuti Ekaristi , menyambut Hosti Kudus tapi masalah - masalah tetap sulit dihadapi, namun sebenarnya hidup kita yang terarah kepada Tuhan ini dipelihara dan diperhatikan Tuhan sepenuhnya.

Diwaktu-waktu terpenting hidup kita, kuasa Tuhan pasti akan terlihat jelas untuk menopang hidup kita.

Doa :

Ya Allah , Bapa yang Mahakuasa, puji syukur atas rahmat keselamatan yang Engkau berikan kepada kami. Berilah kami kekuatan supaya bisa menangkap pesan - pesan dan sabdaMu dalam hidup kami di segala situasi. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...