Sketsa Iman, 24 Januari 2019
Bacaan 1 : Ibr 7:25-8:6
Bacaan Injil : Mrk 3:7-12
3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, 3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang,sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." 3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Renungan :
Bacaan pada hari ini mengakhiri bagian pertama karya Yesus di Galilea. Setelah kemarin, di ayat 1-6, kita membaca bagaimana Yesus bersitegang dengan para ahli Taurat, Ia menyingkir ke danau. Walaupun begitu, ternyata berita tentang Yesus sudah tersebar dan banyak orang : dari Galilea, Yudea, Yerusalem, dari Idumea, seberang Yordan, dan bahkan dari Tirus dan Sidon datang untuk mendapatkan sendiri pengalaman berjumpa dengan Yesus.
Penulis Markus, mau mengungkapkan sebuah ironi karena ada dua kelompok yang mengenal Yesus dengan cara yang berbeda. Yang pertama adalah orang banyak itu, yang melihat Yesus sebagai pembuat mujizat. Yang kedua, adalah roh-roh jahat yang diusirNya, tersungkur dihadapanNya dan mengenalNya sebagai Anak Allah.
Maka, pada hari ini kita diajak untuk melihat relasi kita dengan Yesus sekali lagi. Apakah kita masih datang kepada Tuhan ketika kita sedang berada dalam kesulitan saja? Sudahkah kita bersyukur atas pemberianNya lebih daripada mengeluhkan kekurangan dan masalah kita?
Mujizat - mujizat dipakai oleh Yesus sebagai sarana untuk mendekat kepada Tuhan, tapi tujuan yang lebih besar adalah agar kita mengetahui tujuan dan misi mulia Yesus hadir di dunia. Kitapun diajak untuk melangkah lebih jauh dari hanya sekedar mengharapkan pertolongan.
Misalkan kita mau belajar membangun usaha baru, dan kebetulan ada seorang tokoh bisnis sukses yang menawarkan memberikan modal. Apakah reaksi kita setelah menerima modal itu? Kemungkinan besar kita akan berusaha menjalin hubungan yang akrab supaya kita bisa belajar bisnis yang baik dan dapat ikut dalam lingkar pergaulan sang tokoh.
Begitu juga dengan Yesus. Setelah kita disembuhkan, diperbaharui, mari ikut Yesus supaya belajar lebih banyak. Hadiah terbesar ikut Yesus adalah mendapatkan keselamatan dan hidup kekal, namun kita juga dalam pergaulan bisa menjadi berkat bagi orang lain. Kita tidak lagi hanya meminta saja tetapi kita juga memberi.
Doa:
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, ubahlah sikap hati kami dan pandangan kami dalam sikap bakti kami kepadaMu. Murnikanlah hati kami senantiasa supaya kami tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi belajar melihat hal- hal lain yang lebih besar. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Ibr 7:25-8:6
Bacaan Injil : Mrk 3:7-12
3:7 Kemudian Yesus dengan murid-murid-Nya menyingkir ke danau, dan banyak orang dari Galilea mengikuti-Nya. Juga dari Yudea, 3:8 dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukan-Nya. 3:9 Ia menyuruh murid-murid-Nya menyediakan sebuah perahu bagi-Nya karena orang banyak itu, supaya mereka jangan sampai menghimpit-Nya. 3:10 Sebab Ia menyembuhkan banyak orang,sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. 3:11 Bilamana roh-roh jahat melihat Dia, mereka jatuh tersungkur di hadapan-Nya dan berteriak: "Engkaulah Anak Allah." 3:12 Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.
Renungan :
Bacaan pada hari ini mengakhiri bagian pertama karya Yesus di Galilea. Setelah kemarin, di ayat 1-6, kita membaca bagaimana Yesus bersitegang dengan para ahli Taurat, Ia menyingkir ke danau. Walaupun begitu, ternyata berita tentang Yesus sudah tersebar dan banyak orang : dari Galilea, Yudea, Yerusalem, dari Idumea, seberang Yordan, dan bahkan dari Tirus dan Sidon datang untuk mendapatkan sendiri pengalaman berjumpa dengan Yesus.
Penulis Markus, mau mengungkapkan sebuah ironi karena ada dua kelompok yang mengenal Yesus dengan cara yang berbeda. Yang pertama adalah orang banyak itu, yang melihat Yesus sebagai pembuat mujizat. Yang kedua, adalah roh-roh jahat yang diusirNya, tersungkur dihadapanNya dan mengenalNya sebagai Anak Allah.
Maka, pada hari ini kita diajak untuk melihat relasi kita dengan Yesus sekali lagi. Apakah kita masih datang kepada Tuhan ketika kita sedang berada dalam kesulitan saja? Sudahkah kita bersyukur atas pemberianNya lebih daripada mengeluhkan kekurangan dan masalah kita?
Mujizat - mujizat dipakai oleh Yesus sebagai sarana untuk mendekat kepada Tuhan, tapi tujuan yang lebih besar adalah agar kita mengetahui tujuan dan misi mulia Yesus hadir di dunia. Kitapun diajak untuk melangkah lebih jauh dari hanya sekedar mengharapkan pertolongan.
Misalkan kita mau belajar membangun usaha baru, dan kebetulan ada seorang tokoh bisnis sukses yang menawarkan memberikan modal. Apakah reaksi kita setelah menerima modal itu? Kemungkinan besar kita akan berusaha menjalin hubungan yang akrab supaya kita bisa belajar bisnis yang baik dan dapat ikut dalam lingkar pergaulan sang tokoh.
Begitu juga dengan Yesus. Setelah kita disembuhkan, diperbaharui, mari ikut Yesus supaya belajar lebih banyak. Hadiah terbesar ikut Yesus adalah mendapatkan keselamatan dan hidup kekal, namun kita juga dalam pergaulan bisa menjadi berkat bagi orang lain. Kita tidak lagi hanya meminta saja tetapi kita juga memberi.
Doa:
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, ubahlah sikap hati kami dan pandangan kami dalam sikap bakti kami kepadaMu. Murnikanlah hati kami senantiasa supaya kami tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi belajar melihat hal- hal lain yang lebih besar. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar