Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Narasi Positif -ku di 2019


Filipi 4 : 4 - 9 (alasan untuk bergembira)

4:4Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Terima kasih, 2018 untuk perjalanan Iman yang menyenangkan.

Ceritanya, hari ini mau set tema untuk tahun 2019. Tapi sebelum ini, mau flashback sedikit di tahun 2018. Tahun 2018 kemarin, saya merasakan petunjuk Tuhan tentang kedewasaan. Bukan berarti sebelum ini, saya belum dewasa ya, tapi apa yang saya pahami adalah sebuah proses perjalanan yang harus menggantungkan hidup dalam iman kepada Tuhan. Proses kedewasaan ini adalah berani maju mengerjakan sesuatu, walau belum pasti hasilnya bagaimana, sementara kegagalan dan kesuksesannya ada pada Tuhan. Mau dengar petunjuk Tuhan itu tidak mendapatkan jawaban langsung turun dari langit. Untuk mengerti, kita harus mencoba, dan untuk mencoba kita perlu iman. Maka saya merasakan tahun 2018 ini sebagai "Tahun berjalan dalam Iman / WalkInFaith2018".


Tahun 2019 - Memulai dengan Sukacita

4:4Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! 4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! 

Nah, di tahun 2019 ini . saya berdoa dan meminta petunjuk dari Tuhan supaya bisa menemukan tema yang tepat. Dan saya menemukan sebuah semangat baru di dalam hati saya untuk berani bersikap positif, berani membuka peluang, berani berkarya lebih. Setelah menjalani masa-masa melangkah dalam iman dengan semua trial & error-nya, tahun ini saya diajak untuk lebih optimis. Ini adalah saat - saat dimana saya berhadapan dengan berbagai tembok penghalang yang berdiri kokoh, yang sebelumnya tak bisa kulampaui. Sebagian dari tembok itu tetap berdiri begitu saja, dan saya memilih jalan memutar atau mundur sama sekali karena merasa bahwa ini adalah jawaban "tidak" dari Tuhan.



" Semua bisa, asal ada kemauan "

 4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. 4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.

Saya merasa bersyukur berada di dalam keluarga yang punya semangat positif. Semua ini digabungkan dengan berkat-berkat Tuhan yang telah nyata, yang ketika melihat hasil karyaNya, saya dan keluarga berbesar hati kembali untuk maju. Nasihat dari papi saya, "semua pasti bisa, asal ada kemauan" adalah sebuah nasihat positif untuk pantang menyerah.

Pemikiran ini mengarahkan saya untuk berpikir positif di semua lini kehidupan yang mau saya bangun. Ini akan membawa sebuah perubahan yang baik. Bagaimana tidak, kali ini, tembok - tembok penghalang itu akan ditakhlukan. Dari awal, saya mulai mengambil langkah - langkah berbeda.

Ada dua tindakan yang pasti akan saya usahakan. Pertama, saya akan bersikap positif untuk yakin bahwa semuanya bisa saya lakukan asalkan ada kemauan. Kedua, semuanya harus dipersembahkan kepada Tuhan. "Jika sesuai dengan kehendak Tuhan", semuanya pasti terjadi!

Yup, jadi saya mengerjakan semaksimal mungkin semua yang bisa saya kerjakan sementara saya menyerahkan kepada Tuhan apa yang tak sanggup saya tangani. Cara untuk mengerjakan resolusi saya, dengan mempersembahkan semuanya dalam doa dan syukur: keinginan , dan kelemahan-kelemahan. Inilah usaha saya menyusun sendiri narasi hidup saya di tahun 2019.


Hal - hal yang positif itu apa sih ? 

4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. 

Tema yang saya dapatkan adalah membangun narasi hidup, harus mengandung unsur-unsur positif. Kriterianya darimana ? Disini saya mendapatkan ayat ke 8 sebagai kuncinya. Dengan berpikir pada semua hal itu, saya belajar, walaupun tak mudah untuk mengusahakan yang terbaik. Terdengar muluk-muluk ? tidak juga, karena saya menganggap ini sebagai satu rangkaian pengharapan yang kita semua memang perlu idamkan bersama.

Kita menginginkan dunia yang adil, dimana kebenaran menang atas semua kebohongan, praktik-praktik koruptif yang tidak tepat, lalu semua yang suci adalah tindakan hidup yang membuat orang lain menjauhi kejahatan. Semua yang sedap didengar adalah kata-kata positif yang memberikan semangat! semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji adalah perencanaan yang baik dan tindakan-tindakan yang positif. Semuanya perlu berorientasi ke sana.


Narasi Positif 2019

4:9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Pengalaman pun menjadi sumbernya, begitu juga dengan semua teladan yang bisa saya serap. Dari buku-buku motivasi, artikel dan bacaan positif, kesaksian orang-orang, pelajaran -pelajaran lewat seminar, diskusi , dan sumbr-sumber lainnya. Rasanya seperti kembali seperti seorang murid yang mau belajar hal-hal baru dan siap mengingat kembali, memunculkan kembali semua pengalaman yang ada sebelumnya supaya bisa dipakai.

Untuk membangun sebuah narasi, ada konsepnya, dan konsep ini dibangun atas pengalaman - pengalaman yang ada. Yang kurang apa sih ? yang baru yang harus diperbaiki apa ? yang bisa dikembangkan apa ? yang harus diperhatikan di masa depan apa ? Semuanya ini dibungkus satu paket dengan kepercayaan penuh kepada Tuhan.  Pada akhirnya saya yakin saya akan mendapatkan kedamaian dari Allah yang menyertai senantiasa.

***


Semoga kita semua mampu menemukan tema hidup kita di 2019 ini, dan menjalankan narasi indah kehidupan kita ala Yesus. Selamat menjalani hidup dengan penuh sukacita, dalam iman, harapan dan cinta kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...