Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Apa yang kita cari dari Yesus

Sketsa Iman, 4 Januari 2019

Bacaan 1 : 1 Yoh 3:7-10
Bacaan Injil : Yoh 1:35-42

1:35 Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. 1:36 Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"1:37 Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. 1:38 Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" 1:39 Ia berkata kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. 1:40 Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. 1:41 Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)." 1:42 Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."

Renungan :

Sekali lagi, seruan Yohanes tentang Yesus sebagai Anak domba Allah menjadi peneguhan bagi orang-orang untuk tidak merasa ragu mengikuti Yesus. Kali ini, Yohanes mengalihkan dua orang muridnya mengikut Yesus. Yesus melihat siapa yang mengikutiNya dari belakang dan mengajukan pertanyaan refleksi untuk kita juga : "Apakah yang kamu cari ?" 

Para murid mungkin bingung, petunjuk yang diberikan Yohanes hanyalah bahwa Yesus adalah Anak domba Allah yang akan menyelamatkan dunia. Tentu sebagai murid, mereka sudah sering mendengarkan kotbah pengajaran Yohanes yang intinya itu-itu juga. Mereka berusaha untuk mau lebih dekat dengan Yesus yang biasanya hanya mereka dengar. Karena pengalaman mereka menjadi murid, mereka pun mulai dengan mencari tempat tinggal Yesus. Permintaan untuk itu adalah permintaan untuk bersekutu. Mencari tempat tinggal berarti ingin masuk menjadi anggota keluarga.

Di ayat ke 39, kita menemukan kisah murid mengajak murid. Andreas, salah satu dari dua murid yang semula pengikut Yohanes mengajak saudaranya, Simon agar berjumpa juga dan ikut dengan Yesus. Andreas mampu melangkah lebih jauh, mengisahkan Yesus kepada orang lain dan ia mulai dari anggota keluarganya, saudaranya sendiri. Dan kita bisa melihat, ketika Simon berjumpa dengan Yesus, Yesus memberikan dia identitas yang baru.

Hari ini, sapaan Yesus kepada murid-murid Yohanes : "Apa yang kamu cari ?" juga ditanyakan kepada kita masing-masing. Apakah jawaban kita ? Apakah kita mencari kedamaian ? apakah kita mencari rejeki, atau kita mencari cara supaya kita dekat dengan Tuhan. Tuhan Yesus menjawab kepada mereka juga : " marilah dan kamu akan melihatnya." Jawaban Yesus bernada positif, yang berarti Ia mau membuka diri bagi orang-orang yang datang kepadanya. Maka, janganlah kita merasa ragu karena kepada kita juga, Tuhan Yesus tetap menyambut dengan hangat.

Di akhir pesan Injil, identitas baru yang diberikan kepada Simon juga menjadi penggambaran kaya makna bagi kita. Setiap pengikut Kristus, adalah "ciptaan baru", kita memiliki identitas baru karena kita akan menjadi muridNya, belajar cara berpikirNya, cara bertindakNya dan mengikuti kehendakNya. Mungkin sekali, dengan mengumpulkan semua proses belajar ini, kita akan menemukan Yesus di mana - mana.

Kita menemukan Yesus lewat alam yang indah : rumput yang bergoyang, kehangatan matahari, angin sepoi-sepoi, hujan yang memberikan kesuburan, pemandangan yang indah, atau lewat pekerjaan kita : solusi yang positif untuk membantu pekerjaan orang lain yang melayani entah itu di sektor jasa atau sektor barang, atau lewat pelayanan kita : senyum sapa kepada orang lain, sikap memaafkan, sikap murah hati kita. Jadi, kita tidak hanya mencari tetapi juga memberi sebagai persembahan untuk Yesus.

Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, berilah kami hati yang murni dan kehausan yang mendalam untuk mencari Yesus dalam hidup kami. Semoga dengan meneladani para murid, kami juga bisa bertumbuh dalam pengenalan akan Dikau sehingga kami bisa menjadi lebih baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...