Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Memberitakan Injil

Sketsa Iman, 25 Januari 2019

Bacaan 1 : Kis. 22:3-16 atau Kis. 9:1-22
Bacaan Injil : Mrk 16:15-18

16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. 16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

Renungan : 

Hari ini kita diajak untuk melihat amanat agung dari Tuhan Yesus, yaitu pemberitaan Injil kepada segala makhluk. Dituliskan disitu , "pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk". "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." Dunia pada zaman dahulu tidaklah seluas dunia yang kita kenal sekarang. Pada masa itu, dunia didominasi oleh pengaruh bangsa Romawi.

Pewartaan Injil yang relevan adalah kepada bangsa-bangsa Yahudi yang ada di seluruh tanah Palestina, kemudian mengarah ke semua daerah-daerah yang dikuasai oleh bangsa Romawi dan juga kepada orang-orang Yahudi-diaspora, yang tersebar di negeri - negeri yang lain. Bila kita melihat 4 Injil, audiens-nya beragam , mulai dari orang-orang Yahudi yang tinggal di tanah terjanji, lalu kepada orang-orang bukan Yahudi yang tinggal diluar misalkan pada Injil Lukas. Jadi pewartaan Injil ini sudah dinyatakan kepada banyak bangsa.

Tuhan Yesus memberikan syarat utama untuk orang-orang yang menerima pemberitaan Injil, yaitu pembaptisan supaya menerima keselamatan. Pembaptisan adalah upaya sadar manusia untuk mengakui kesalahannya dan bersedia meluruskan arah hidupnya lagi. Tantangan - tantangan yang merusak keselamatan waktu itu adalah kepercayaan kepada banyak tuhan, lalu upacara pengorbanan, persembahan , praktik hidup yang tidak sehat (punya banyak istri, mabuk-mabukan, dll). Maka wajar saja jika disitu dikatakan "siapa yang tidak percaya akan dihukum", bukan karena semua orang harus percaya tetapi lawan dari sikap-sikap yang harus diwujudkan dalam kepercayaan itu sebenarnya adalah perbuatan - perbuatan yang tidak baik.

Bacaan hari ini erat kaitannya dengan pewartaan Paulus, karena Gereja memperingati pertobatan Paulus. Dalam urusan pewartaan inilah, Paulus menjangkau hingga ke kota Roma, yang waktu itu disebut sebagai pusat dunia. Kemudian, tentang tantangan - tantangan pewartaan yang disebutkan sebelumnya adalah juga yang dialami Paulus saat membangun dan memelihara jemaat-jemaat Kristen perdana. Surat-surat Paulus baik yang ditulis ketika dia berada di luar dan didalam tahanan menjawab berbagai tantangan - tantangan itu.

Tuhan sendiri melengkapi para rasulNya , para pewartaNya dengan kuasa yang besar untuk mempertobatkan dan membuat orang-orang percaya. Misalkan kita menemukan dalam Kisah Para Rasul bagaimana Petrus berkotbah, dan hasilnya ada tiga ribu orang dibaptis. Dalam perjalanannya sendiri, Gereja terus berkembang dengan banyak karunia dan karisma dan orang-orang yang dipilih bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, misalkan tugas-tugas yang dijalankan oleh 7 diakon. Diantara dari 7 diakon itu ada Stefanus dan Filipus yang kisahnya dapat kita temukan di Kisah Para Rasul juga.

Dewasa ini, panggilan pewartaan itu tetap relevan juga untuk kita. Sebagai orang percaya, kita diajak untuk mewartakan kasih Tuhan itu. Memang kita tidak mengadakan mujizat dan tanda-tanda hebat seperti yang tertulis dalam Injil di ayat 17-18. Namun mari kita renungkan ini, bila sikap murah hati kita menolong teman yang kesulitan keuangan dapat mengobati anaknya yang sakit, bila kita mampu memberikan dorongan semangat bagi seorang rekan yang sedang kelelahan dan kehilangan semangat, atau kita bekerja dengan baik sehingga pelayanan kita mempercepat pekerjaan orang lain. Bukankah itu semua adalah mujizat-mujizat kecil yang bisa kita adakan ?


Doa : 

Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami bersyukur atas amanat agungMu yang Engkau nyatakan kepada kami. Kami juga berterimakasih karena Engkau tidak meninggalkan kami, bahkan Engkau beserta dengan kami dalam hidup harian kami. Berilah kami semangat untuk senantiasa berjuang dalam hidup harian kami itu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu