Sketsa Iman, 23 Januari 2019
Bacaan 1 : Ibr. 7:1-3,15-17
Bacaan Injil : Mrk. 3:1-6
3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. 3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" 3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. 3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Bacaan 1 : Ibr. 7:1-3,15-17
Bacaan Injil : Mrk. 3:1-6
3:1 Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. 3:2 Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. 3:3 Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu: "Mari, berdirilah di tengah!" 3:4 Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. 3:5 Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. 3:6 Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.
Renungan :
Hari Sabat seringkali menjadi hari yang rumit bagi orang-orang Yahudi karena aturan - aturan ketat yang diberlakukan disana. Sebagian begitu ketat sampai kehilangan belarasa untuk menolong sesama yang kesulitan, seperti yang kita temukan dalam bacaan hari ini. Ada seorang yang sedang menderita mati sebelah tangannya dan orang-orang menjadikan ini sebagai topik untuk menyerang Yesus kalau Yesus menyembuhkannya.
Tuhan Yesus mengajukan pertanyaan refleksi untuk mereka dan untuk kita juga : "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Hari Sabat, adalah hari yang dipersembahkan untuk Tuhan maka dengan menyembuhkan orang sakit, Yesus telah memuliakan Bapa karena kehendak Allah Bapa adalah supaya kita semua saling menolong satu sama lain. Lalu bagaimana dengan kita ?
Pada hari ini ,kita diajak untuk merencanakan perbuatan-perbuatan baik yang boleh kita lakukan dan usahakan. Setiap kali kita mengikuti Misa Hari Minggu, sebenarnya kita sudah melakukan banyak hal yang dituntut dari hari Sabat itu : memuliakan Tuhan, mendengarkan sabdaNya, kita juga memberikan persembahan dan yang tidak kalah penting kita menerima perutusan ketika Misa sudah selesai.
Ada dua langkah yang bisa kita lakukan. Pertama, sebagai hari untuk istirahat, saya juga mengajak ada baiknya kita menggunakan kesempatan ini untuk melakukan refleksi singkat. Marilah kita mengevaluasi hidup harian kita, selama seminggu terakhir apa hal-hal yang harus kita perbaiki, dan apa hal-hal yang dapat kita tingkatkan.
Kedua, seperti orang yang sakit mendapatkan penyembuhan dari Yesus, marilah kita juga datang kepadaNya dan berdoa. Kita meminta penyembuhan dari Tuhan atas segala kelemahan, permasalahan hidup kita dan mohon berkat - bimbingan agar apa yang kita rencanakan nanti bisa berhasil.
Nah, dengan mengawali minggu kita dengan bersandar kepada Tuhan, apa yang tidak dapat kita atasi ? Kita benar-benar memanfaatkan dan menjalankan hari Sabat dengan segala perbuatan baik dan mengarahkan hidup kita tergantung kepada Tuhan.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Penuh Kasih, berkatilah kami agar kami senantiasa mampu menggunakan Hari Sabat sebagai hari refleksi dimana kami mengatur kembali hidup kami. Semoga kami senantiasa bersyukur, dan mampu mengandalkan Engkau dalam hidup kami setiap waktu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar