Sketsa Iman, 9 Januari 2019
Bacaan 1 : 1Yoh. 4:11-18
Bacaan Injil : Mrk 6:45-52
6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Bacaan 1 : 1Yoh. 4:11-18
Bacaan Injil : Mrk 6:45-52
6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6:52 sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil.
Renungan :
Setelah kisah penggandaan roti dan ikan, Tuhan Yesus ternyata masih berperan aktif dengan memerintahkan para muridNya lebih dahulu menyebarang sementara Ia menyuruh orang banyak pulang. Tuhan Yesus menuntaskan seluruh pelayananNya sampai selesai, dan setelah itu Ia berdoa. Sikap ini adalah sebuah keteladanan dimana kita bisa meyakini Yesus yang dekat dengan Allah Bapa, dan karena relasiNya itu Ia dapat berbuat banyak hal kepada kita. Hubungan akrab ini menjadi sumber kekuatan utama dari pelayanan Yesus.
Sementara itu, para murid yang mendayung ke seberang mendapatkan kesulitan karena diterpa angin sakal. Tuhan Yesus tahu hal ini dan Ia pun berangkat menyusul mereka dengan berjalan di atas air. Para murid yang sedang berada di dalam situasi kacau balau itu malahan menjadi panik karena mereka mengira melihat hantu. Marilah kita kembali menyadari juga ketika Yesus berkata : " Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" kata-kata itu penuh kuasa untuk menenangkan, dan begitu Ia naik ke perahu, angin itu langsung reda. Betapa bingungnya para murid dan mereka masih belum dapat memahami peristiwa-peristiwa besar ini.
Totalitas perhatian Yesus kepada para murid begitu luar biasa, tak ada yang luput dari pandanganNya. Sebagai manusia, kitapun sering sekali seperti para murid, tidak mengerti makna peristiwa - peristiwa hidup dan seringkali kurang mampu menangkap jejak karya Tuhan. Nah, dari sini apakah kita harus menyerah dan mundur ? apakah kita perlu putus asa dan berpikir : yah saya memang bukan orang kudus, saya masih berdosa, saya tidak layak, saya nggak akan mampu ?
Para murid mengalami proses jatuh bangun dalam iman mereka, dan demikian juga dengan kita. Yang luar biasa adalah bahwa Yesus tak pernah berhenti berusaha membuat murid-muridNya belajar dan mampu mengenalNya dengan baik. Melalui keseluruhan Kitab Suci kita menemukan bahwa kelak Yesus menjanjikan Roh Kudus, yang menaungi para murid, memberi mereka keberanian untuk bertindak dan membuka hati mereka terhadap kitab suci. Di titik inilah mereka mampu 100% menjadi pengikut Kristus yang siap.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami menyadari bahwa kami seringkali terbatas dalam banyak hal di hidup kami. Kami terkadang mudah putus asa dan merasa tak mampu mengerjakan tugas-tugas kami, dan kurang peka menangkap pesan dan jejak kehadiranMu. Utuslah Roh KudusMu dan bimbinglah kami senantiasa agar kami setia dan bisa bertumbuh dalam iman, pengharapan dan cinta kasih kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar