Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Menjadi pekerja Tuhan yang siap memberi berkat


Sketsa Iman - 6 Juli 2021

Bacaan 1 : Kej 32:22-32

Bacaan Injil : Mat 9:32-38

Renungan : 

Hari ini, Injil menceritakan sepak terjang Yesus yang penuh belas kasih menolong orang - orang yang mengalami berbagai masalah. Ia mewartakan Injil Kerajaan Surga dan melenyapkan segala penyakit dan juga kelemahan - kelemahan. 

Pewartaan Kerajaan Surga artinya Yesus menyatakan Allah dekat dan berada diantara orang banyak. Kabar sukacita ini membuat orang - orang bertumbuh dalam iman karena, di dalam Kristus kita mendapatkan keselamatan sejati dan pertolongan. Yesus yang hadir mendekatkan kita kepada Bapa, dan rangkulan-Nya menjadikan kita sebagai anggota Kerajaan Allah, sekaligus anak - anak Bapa di Surga. 

Ia melenyapkan segala penyakit, artinya Yesus memberikan kesembuhan fisik dan rohani. Buat kita yang saat ini sedang bersusah hati, seringkali merasa gelisah, cemas dan takut dengan kondisi sekeliling kita, marilah datang kepada Yesus. Juga jika kita sedang berduka karena kehilangan pekerjaan, kondisi ekonomi yang buruk, kehilangan anggota keluarga, mari serahkan semua kepada Yesus. 

Ia menyingkirkan kelemahan - kelemahan, artinya Yesus yang menopang sendi kehidupan kita. Yang namanya kelemahan, artinya disitu adalah titik rendah kita, sesuatu yang tidak kita kuasai dengan baik dan bisa jadi diluar kendali kita. Meskipun begitu, Yesus adalah Allah yang sanggup memberikan kekuatan kepada kita. 

Nah,  Yesus juga memberikan satu pesan pada akhir bacaan Injil  "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."  Siapakah yang dapat membuka hati untuk menjadi berkat bagi sesama, dengan menerima tawaran Yesus itu ? 

Di masa pandemi ini, mari tetap menjaga sikap belarasa dan kerendahan hati. Mari tetap mengusahakan yang terbaik , kita jaga protokol kesehatan , tetap menjaga jarak tetapi tidak hati kita , mencuci tangan tetapi tidak lari dari tanggung jawab dan masalah sesama, menjauhi kerumuman tetapi dekat dan bersatu senantiasa dalam doa, membatasi mobilitas dan interaksi secara fisik tetapi tetap memberikan perhatian dan menanyakan kabar kerabat dan rekan terdekat kita dan yang terakhir , setia memakai masker saat berada di tempat umum untuk mengurangi penularan, namun tidak menutup identitas kita sebagai pengikut Kristus.

Doa : 

Allah, Bapa kami yang penuh cinta kasih, berkatilah kami dan kuatkanlah kami sehingga mampu menjadi pekerja - pekerja yang mampu ikut membagikan berkat kepada sesama. Ampunilah segala kesalahan kami dan berilah rahmat supaya kami mampu berbelarasa dan bertahan menghadapi segala tantangan kehidupan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


    

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...