Sketsa Iman - 2 Juli 2021
Bacaan 1 : Kej 23:1-4.19;24:1-8.62-67
Bacaan Injil : Mat 9:9-13
Renungan :
Model pelayanan yang paling menyentuh dan efektif adalah model yang dicontohkan oleh Yesus dalam bacaan hari ini. Untuk menyebarkan Injil keselamatan bagi banyak orang, Yesus melakukan pendekatan personal kepada orang - orang yang berdosa, lemah, miskin maupun mereka yang kaya tapi tersingkir dari masyarakat.
Yesus mula - mula mendekati Matius, sang kepala pemungut cukai untuk mengikutiNya secara langsung. Iapun akhirnya diundang makan di rumah Matius. Tentu yang hadir bukan hanya Matius dan Yesus saja tetapi juga kenalan dan kerabat dari Matius juga anak buahnya ikut makan bersama - sama dengan Yesus dan para murid. Terjadilah dialog intim di meja makan yang penuh keakraban dan suasana santai.
Orang - orang Indonesia tidak asing dengan model seperti ini, dimana perjamuan makan dijadikan sebagai sarana untuk berdiskusi dengan orang lain, untuk saling mengenal dan mengukur tingkat kepercayaan dalam bisnis atau urusan lainnya. Tak jarang, setelah makan siang, diplomasi berjalan mulus dan kesepakatan pun akhirnya tercapai.
Dari sini, Yesus terjun langsung dan mulai mengenal sosok Matius, kemudian kolega - koleganya dan disitulah Ia tentu berkesempatan menunjukkan jalan keselamatan, pengajaran - pengajaran yang tepat guna untuk dipahami oleh mereka. Dengan membangun keakraban semacam ini, Matius dan para pengikutnya terbuka hatinya terhadap Yesus.
Ada tokoh lain yang diceritakan juga, yaitu orang Farisi yang menyaksikan hal itu lalu protes keras. Baginya tidaklah selevel seorang guru seperti Yesus makan dengan orang yang dicap pendosa. Namun Yesus berkata kepadanya bahwa Ia seperti tabib yang mau menyembuhkan orang sakit. Ia juga mengutip ayat kitab suci yang tentu dipahami dengan baik oleh orang Farisi : "Tuhan menghendaki belas kasih dan bukan persembahan, untuk memanggil orang berdosa dan bukan orang yang sudah di jalan yang benar."
Marilah kita merenungkan bersama dan belajar diplomasi keselamatan ala Kristus ini dan juga menjadi terang bagi sesama. Mungkin ada hal - hal sederhana yang bisa kita lakukan dilingkungan kita, seperti menguatkan teman - teman , rekan kerja dan orang - orang terdekat kita untuk tetap berpengharapan kepada Tuhan walaupun situasi pandemi ini menyulitkan kita. Kita bisa memperhatikan kondisi mereka yang kesulitan dengan berbagai cara, sesuai kesanggupan kita masing - masing.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa dan penuh kasih, kami bersyukur atas rahmat dan cinta yang besar yang ditunjukkan Yesus kepada orang - orang berdosa. Berilah kami terang untuk melihat jalan keselamatanMu dan percaya penuh kepadaMu dalam berbagai situasi di hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar