Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mencari kehadiran Tuhan


Sketsa Iman - 1 September 2020 

Bacaan 1 : 1 Kor 2:10b-16
Bacaan Injil : Luk 4:31-37

4:31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. 4:32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. 4:33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: 4:34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." 4:35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itupun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. 4:36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." 4:37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu.

Renungan : 

Kita seringkali mendengarkan kata - kata ini diucapkan, bahwa "Allah kita adalah Allah yang hidup!", dan karena itu, kita menemukan pribadi yang kuasaNya sungguh - sungguh nyata dan ada bukti - bukti konkrit kehadiranNya ditengah - tengah kita hingga saat ini. Yesus berkunjung ke salah satu kota terpadat dan ramai di Galilea, yaitu Kapernaum dan orang - orang bisa mendengarkan pengajaranNya pada hari - hari Sabat. Selain pengajaranNya yang penuh kuasa dan indah, Yesus juga mampu mengusir roh - roha jahat. Kata - kata Yesus merupakan sabda hidup bagi kita. Peristiwa - peristiwa itu pun menyebabkan semakin banyak berita tersiar tentang Yesus dimana - mana.

Memasuki bulan kitab suci nasional, kita patut merenungkan sekali lagi, bahwa kuasa Yesus yang kita baca dalam Injil, masih tetap relevan dan penuh kuasa hingga hari ini. Ada banyak tokoh - tokoh Gereja, santo dan santa yang hidupnya diubah karena kitab suci. Hingga hari inipun, ada banyak orang yang menemukan sentuhan kasih Tuhan pada saat menghadiri perayaan Ekaristi dimana didalamnya ada Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi. Didalam Gereja, kita mendengarkan bacaan - bacaan, satu dari perjanjian lama, nyanyian mazmur, satu dari perjanjian baru dan satu lagi dari Injil. Semua sarana ini yang tetap lestari hingga saat ini juga merupakan bukti nyata kasih Allah yang tak terbatas oleh waktu.

Jika zaman dahulu, orang - orang harus berkumpul di sinagoga baru dapat mendengarkan firman Tuhan dibacakan, maka pada zaman sekarang firman yang sama sudah kita terima dan dapatkan dengan mudah. Pada zaman itu, kitab - kitab ditulis di gulungan - gulungan dan tidak harganya pun sangat mahal, sementara itu kontrasnya dengan zaman sekarang, kitab suci kita seringkali adalah buku paling awet yang pernah ada. Mirisnya, karena buku itu tersembunyi di rak lemari kita dalam keadaan bersih, tidak lusuh dan bahkan menjadi berdebu karena sangat jarang dibuka.

Meskipun begitu, dengan majunya teknologi zaman sekarang, kuasa Tuhan tetap mengalir dalam hidup kita. Kita biasanya menerima kutipan - kutipan ayat yang sangat menyejukkan, dikirimkan di sahabat kita atau kita membacanya dari media sosial, misalkan melalui IG dan blog Pena Rohani ini. Disini kita bisa menyadari bahwa sebenarnya Sabda Tuhan juga mengalir lancar ke setiap hati yang merindukan Tuhan. 

Cobalah luangkan waktu, jika suatu ketika kita sedang berada dalam kelelahan lalu kita menemukan sabda "Marilah datang semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepada-Mu", atau ketika kita sedang marah , kita menemukan sabda "Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh " dalam hal mengampuni atau ketika kita merasa khawatir dan sabda ini kita terima "Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang engkau makan dan minum...", disitu Tuhan menyapa kita, disitulah Allah yang hidup mengunjungi hati dan pikiran kita. 

Saya juga biasanya mendengarkan cerita - cerita dari teman - teman yang sedang menghadapi suatu kesulitan dan mereka melihat bahwa hidup mereka tetap diberkati Tuhan. Hal - hal itu bisa jadi pekerjaan baru yang lebih jelas, prospek bisnis yang berkembang, bantuan ekonomi dan perhatian yang menguatkan mereka. Dimanapun dan kapanpun kita melihat, jika kita mencari Tuhan, Dia ada disana!

Doa :

Allah , Bapa kami yang Mahakuasa, Engkau selalu hadir dalam hidup kami. Ke manapun kami mencari, dimanapun kami berada, dalam situasi apapun kami saat ini, tetaplah dampingi kami dan kuatkanlah kami dengan kasihMu. Berikanlah kepada kami rahmat untuk bertumbuh dalam iman, pengharapan dan kasih dan semoga kami juga semakin mampu untuk meresapkan sabdaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil