Sketsa Iman - 18 September 2020
Bacaan 1 : 1 Kor 15:12-20
Bacaan Injil : Luk 8:1-3
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, 8:2 dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, 8:3 Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.
Renungan :
Dalam konsep pemberitaan Injil Kerajaan Allah ala Yesus, semua orang diberikan kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam pelayanan. Kali ini, yang disorot dalam Injil adalah peran serta kaum wanita dan yang kita baca hari ini bukanlah perempuan - perempuan biasa. Mereka adalah orang - orang dengan latar belakang yang tidak biasa namun telah merasakan kasih Tuhan yang luar biasa sehingga mampu melayani.
Dituliskan disitu ada beberapa perempuan yang menerima penyembuhan dan pembebasan dari roh - roh jahat. Satu diantaranya, Maria Magdalena bahkan dibebaskan dari tujuh roh jahat. Penulis Kitab Suci menggunakan angka - angka sebagai lambang dan disini, angka tujuh adalah angka yang penuh. Jadi jika disitu dikatakan tujuh roh jahat berarti itu adalah kejahatan yang paling jahat , dan Maria Magdalena berhasil dibebaskan dari kondisi ini. Disamping itu ada juga Yohana, istri bendahara Herodes , dan juga sejumlah perempuan yang melayani dengan kekayaan mereka.
Lebarnya cakupan pelayanan yang diizinkan Yesus ini mau menyadarkan kita untuk melihat masing - masing orang sebagai pribadi yang dikasihi Allah dan juga punya potensi. Penilaian kita terhadap orang - orang harus selalu diperbaharui, bahkan ketika orang - orang pernah melakukan kesalahan atau jika mereka bukan orang - orang yang umumnya diterima perannya dalam masyarakat. Hingga saat ini, gaung emansipasi wanita terus digelorakan supaya memiliki hak - hak dan perlakuan yang sama.
Kita juga diajak untuk memperhatikan mereka yang tersisihkan secara sosial : kemiskinan, status pekerjaan, agama dll. Kita mau bekerjasama, saling bergandeng tangan dalam memajukan kesejahteraan bersama. Hal ini bisa terwujud di banyak situasi hidup kita : dalam komunitas ketika melayani, di tempat kerja dengan posisi - posisi pekerjaan yang bisa saling mendukung dll.
Komentar
Posting Komentar