Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berani mengambil langkah untuk mencoba mengikuti Tuhan


Sketsa Iman - 30 September 2020

Bacaan 1 : Ayb 9:1 - 12.14 - 16
Bacaan Injil : Luk 9:57-62

9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." 9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." 9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku." 9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana." 9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku." 9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Renungan : 

Para murid mengalami pasang surut iman saat mengikuti Yesus. Mereka meninggalkan segala - galanya untuk menngikuti Tuhan : profesi mereka, keluarga mereka dan juga identitas lama mereka. Petrus adalah seorang nelayan, dan dia diberikan tawaran untuk menjadi "penjala manusia", bahkan kemudian hari setelah kebangkitanNya, Kristus memberikan tugas supaya Petrus menggembalakan umat Allah. 

Di tengah - tengah pelayanan yang berjalan, tak jarang Yesus menghadapi bahaya - bahaya , tuduhan dari orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat, bahkan dengan kasus yang jika salah jawab, bisa menyebabkan Yesus ditangkap atau dimusuhi, misalkan dari perintah membayar pajak pada kaisar. Maka mengikuti Yesus itu sungguh tidak mudah.

Dalam Injil hari ini, kita melihat percakapan  Yesus dengan sejumlah murid. Murid yang pertama langsung mengatakan bahwa Ia akan mengikuti Kristus, kemana saja Ia pergi. Yesus hanya memberikan tanggapan bahwa Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Refleksi kita dalam hal ini, jika kita sudah berkomitmen untuk mau percaya dan mengikuti Kristus adalah, dimana kita akan menempatkan Tuhan dalam hidup kita ? 

Yesus lalu proaktif mengajak murid yang kedua :"Ikutlah Aku" dan orang itu berkata ia sedang berduka dan harus menguburkan ayahnya yang meninggal. Yesus mengatakan kepadanya biarlah orang mati menguburkan orang mati bukan bermaksud untuk tidak menghargai kedukaan yang terjadi tapi Yesus mengajak murid ini untuk maju selangkah lagi yaitu pergi dan memberitakan  Kerajaan Allah dimana - mana. Berita kedukaan dan penderitaan bisa menjadi sarana bagi kita untuk mewartakan kasih Allah, terutama jika kita memang percara dan bersandar kepada Tuhan. Ada banyak kesaksian orang orang yang terbebaskan dari hutang dan dari penderitaan dan hal ini menjadi sumber pewartaan bagi sesama. 

Giliran murid yang ketiga, tidak lagi menunggu untuk diajak tetapi lalu berkata : "Aku akan mengikuti Engkau, tetapi aku harus pamitan dengan keluarga".  Yesus berkata, jangan menoleh ke belakang lagi supaya layak bagi Kerajaan Allah. Jika kita mau terus menerus menoleh ke belakang dan melihat masih ada apa lagi dalam hidup kita yang belum tuntas sebelum kita ikut Yesus, kita pasti akan selalu terhalangi untuk mengikutiNya.

Dalam mengikuti Tuhan, kita jangan berharap semua masalah - masalah kita langsung tuntas seketika dan kita tidak akan menghadapi kesulitan - kesulitan di masa yang akan datang. Yang terjadi justru masalah - masalah itu tetap ada dan dikemudian hari kesulitan - kesulitan pun tetap akan ada juga, namun yang berbeda disini adalah kita menanggung segala perkara didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Flp 4:13), yang menjadi penyemangat bagi Paulus. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, seringkali kami mudah untuk menggeser prioritas hidup kami dan menempatkan Engkau bukan yang pertama, tetapi segala urusan dan perkara yang menjadi fokus kami yang menghimpit kami. Kami mohon kekuatan dan penyertaanMu supaya kami mampu melewati setiap kesulitan - kesulitan hidup dan tetap mengikuti Engkau dengan semangat yang tinggi dan iman yang teguh. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...