Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Membangun kebiasaan baru yang positif


Sketsa Iman - 4 September 2020

Bacaan 1 : 1 Kor 4:1-5
Bacaan Injil : Luk 5:33-39

5:33 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum." 5:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka? 5:35 Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa." 5:36 Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. 5:37 Demikian juga tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur. 5:38 Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula. 5:39 Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

Renungan :

Untuk menunjukkan konsep tentang hidup baru, Tuhan Yesus mengambil contoh - contoh dari kehidupan sehari - hari. Perumpamaan itu terlihat dari sebuah baju yang koyak , ditambali dengan kain baru dan juga kantong anggur baru harus menjadi tempat bagi anggur yang baru juga. Hal ini dipakai Yesus untuk menegaskan aturan tentang pantang dan puasa yang diperbaharui. Ia adalah sang mempelai dan Ia berkata kepada orang - orang Farisi, puasa dan pantang itu adalah tanda perkabungan.

Bagi kita, masa pantang dan puasa itu tercermin dalam masa Pra-paskah, dimana kita mau bersama-sama berpantang dan berpuasa supaya kita bisa bertobat, menekan keinginan duniawi, memperbaiki diri dan membangun diri sendiri supaya kita bisa menemukan hidup yang baru itu. Jadi sebenarnya, proses dari hidup yang lama yang memiliki kekurangan - kekurangan dan sisi - sisi negatif menuju hidup yang baru, membutuhkan waktu untuk berubah.

Bila kita melihat praktik - praktik yang ditawarkan oleh para ahli saat ini, kita bisa melihat juga bahwa untuk mengubah suatu kebiasaan juga memerlukan waktu dan latihan yang keras dan konsisten supaya bisa menjadi bagian dari aktifitas kita. Sebagai contoh sederhana, seseorang tidak mungkin disebut pemusik jika ia hanya bermain alat musik satu atau dua kali saja. Namun jika dia rutin bermain alat musik, misalkan gitar maka lambat laun orang - orang akan mengenalnya sebagai gitaris. 

Untuk bisa mewujudkan ini, kita juga mesti berusaha untuk membangun praktik - praktik kehidupan rohani yang pas : mengambil kebiasaan doa singkat secara rutin, misalkan doa Bapa Kami, Salam Maria, atau Kemuliaan. Kita juga meluangkan waktu untuk senantiasa bersyukur.

Penulis teringat pada saat - saat ketika membangun kebiasaan berdoa sebelum makan. Awal - awalnya terasa canggung , takut dilihat orang aneh dan lain sebagainya. Namun lambat laun setelah terus menerus membiasakan diri, akhirnya hal ini bisa dilakukan dengan rutin. Salah satu yang cukup membantu adalah ketika kita dikelilingi oleh orang - orang yang juga mendukung atau bahkan melakukan hal yang sama. Ketika penulis bergabung di dalam komunitas, dan menemukan teman - teman yang juga ikut berdoa, hal ini menjadi jauh lebih mudah. 

Marilah kita mencari juga apakah ada kebiasaan - kebiasaan baru yang positif , yang dapat kita bangun untuk pertumbuhan rohani yang sehat dari diri kita. Kita tidak perlu memikirkan hal - hal yang besar, tetapi kita juga mengusahakan yang terbaik walaupun itu adalah hal - hal yang sederhana dan kecil. Ingatlah ada pepatah "sedikit - dikit, lama - lama menjadi bukit", mari kita mewujudkannya, untuk kemuliaan Tuhan 


Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterimakasih dan bersyukur untuk ajakan yang terus menerus Engkau ungkapkan kepada kami supaya kami membangun hidup yang baru dan melestarikannya secara rutin. Terkadang, godaan - godaan duniawi melemahkan kami untuk percaya. Kuatkanlah kami, supaya kami senantiasa bisa berjuang untuk membangun kesadaran ini dengan melakukan langkah - langkah iman yang sederhana dan kecil. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Menghayati keberadaan Gereja

Sketsa Iman, 9 November 2018 Bacaan 1 : Yeh. 47:1-2,8-9,12 Bacaan 2 : 1Kor. 3:9b-11,16-17; Bacaan Injil : Yoh 2:13-22 Bacaan Kitab Suci :  2:13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 2:14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 2:15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. 2:16 Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." 2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku." 2:18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" 2:19 Jawab Yes...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...