Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Jalan hidup yang seimbang

Sketsa Iman - 30 Agustus 2019

Bacaan 1 : 1 Tes 4:1-8
Bacaan Injil : Mat 25:1-13

25:1 "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. 25:2 Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. 25:3 Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, 25:4 sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. 25:5 Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! 25:7 Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. 25:8 Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. 25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. 25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! 25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. 25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Renungan :

Perumpamaan tentang 10 orang gadis menggambarkan orang - orang yang menyimak seluk beluk kehidupan mereka. Lima diantaranya bijaksana karena mampu menyiapkan minyak cadangan disamping yang mereka gunakan ketika menyambut mempelai laki - laki. Sementara lima yang lain hanya membawa pelita mereka sendiri tapi mereka tidak berpikir jauh ke depan, kalau saja mempelai itu datang terlambat dan toko - toko yang menjual minyak sudah tutup.

Setiap orang Kristiani yang belajar mencari Tuhan sebenarnya sudah cukup paham bahwa mereka mesti mengarahkan pandangan terhadap keselamatan. Persoalannya, ini terkadang masih bisa dilakukan "lain waktu", artinya tidak harus menjadi prioritas pada saat itu. Orang - orang mulai membuat perencanaan hidup  : mencari pekerjaan yang layak, membangun keluarga, mencicil kebutuhan - kebutuhan seperti rumah, peralatan elektronik dan perabot rumah tangga, transportasi untuk keluarga mulai dari motor hingga mobil dan rencana rekreasi. Ini semua adalah pemikiran - pemikiran wajar kita saat beraktifitas sehari - hari.

Makna membawa minyak dalam buli - buli juga mengandaikan bahwa walaupun kita tidak tahu kapan saatnya Tuhan datang kedua kali ke dunia untuk menyelamatkan kita, namun kita semua bisa tetap bersikap waspada. Diantara semua agenda kesibukan kita, baiklah kita juga menyisipkan dan menempatkan sisi rohani disana untuk menjaga keseimbangan.

Kita mesti bisa menyisipkan waktu untuk membangun kualitas hidup rohani yang baik secara pribadi maupun dalam kelompok : keluarga, tempat kerja, komunitas, masyarakat. Hidup doa kita mesti selalu kita jaga, yaitu mengucap syukur dan melibatkan Tuhan dalam semua perencanaan kita. Bahkan saat kita mau merencanakan liburan, kita mesti juga berdoa supaya Tuhan memberkati dan melancarkan perjalanan itu. Saat kita mau mengerjakan tugas - tugas penting, kita berserah kepadaNya dan saat kita mendapatkan promosi jabatan atau bonus tambahan atau hal - hal lain yang baik, kita ingat untuk bersyukur kepada Tuhan.

Intinya adalah kita mesti menempatkan kehidupan rohani kita sejalan dengan kehidupan duniawi kita. Kita tidak membuat pemisahan seolah - olah yang rohani ini bisa "nanti - nanti saja" baru dipikirkan atau dilakukan. Semoga kita mampu bersikap seperti 5 gadis bijaksana yang waspada terhadap kehidupan yang dijalani.

Doa :

Allah, Bapa yang Mahakuasa, seringkali kami melupakan bahwa kami harus selalu melibatkan Engkau dalam seluruh aktifitas harian kami. Biasanya kami lebih mudah tenggelam dalam ide - ide, rencana dan kesukaan kami daripada menyerahkan juga kepadaMu. Buatlah kami merasa nyaman untuk melibatkan Tuhan dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil