Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Mari melihat dan menggunakan potensi yang Tuhan berikan kepada kita

Sketsa Iman - 26 Agustus 2019

Bacaan 1 : 1Tes. 1:2b-5,8b-10
Bacaan Injil : Mat 23:13-22

23:13 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. 23:14 (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.) 23:15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri. 23:16 Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. 23:17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskanemas itu? 23:18 Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat. 23:19 Hai kamu orang-orang buta, apakah yang lebih penting, persembahan atau mezbah yang menguduskan persembahan itu? 23:20 Karena itu barangsiapa bersumpah demi mezbah, ia bersumpah demi mezbah dan juga demi segala sesuatu yang terletak di atasnya. 23:21 Dan barangsiapa bersumpah demi Bait Suci, ia bersumpah demi Bait Suci dan juga demi Dia, yang diam di situ. 23:22 Dan barangsiapa bersumpah demi sorga, ia bersumpah demi takhta Allah dan juga demi Dia, yang bersemayam di atasnya.

Renungan : 

Hari ini kita mendengarkan deretan kecaman Yesus terhadap orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat. Mereka seharusnya menjadi teladan yang baik bagi bangsa Israel dalam menyembah Allah. Namun, mereka menonjolkan diri mereka sendiri, meletakkan standar tinggi yang wajib diikuti semua orang lalu bersikap munafik karena mereka sendiri tidak mengikuti apa yang mereka katakan.

Orang - orang Farisi adalah kelompok khusus pada zamannya yang amat menjunjung tinggi kitab Musa, dan mereka juga percaya akan adanya kebangkitan orang mati. Niat dan cita - cita mulia ini sebenarnya bisa membawa banyak orang untuk semakin mengenal Allah, dan membuka hati untuk kedatangan Yesus, sang Mesias.

Marilah kita mencoba melihat satu contoh nyata jika seorang Farisi yang paling hebat memilih untuk melakukan kebaikan, mengikuti Yesus. Jika dia ternyata adalah seorang yang belajar dari guru Farisi terbaik, yang terbuka terhadap orang-orang Yahudi dan non-Yahudi, punya pemahaman kitab suci terutama Hukum Taurat yang mendalam, bahkan seorang Rabi (Guru) dan karena itu mampu menunjukkan penantian Israel akan Mesias dengan tepat dan akurat. Jika dia tadinya melihat bahwa Yesus wafat dikayu salib, suatu hal yang menunjukkan bahwa Yesus tidak dikasihi oleh Allah namun saat Ia bangkit, orang ini juga mampu melihat bahwa Yesus sebenarnya sangat dibenarkan oleh Allah. Dialah bukti nyata keselamatan itu sendiri, karena Ia hidup setelah kematian, yang dipercayai orang - orang Farisi.

Disamping itu, dalam kegiatan pelayanan orang Farisi ini memutuskan untuk tidak mengambil sepeserpun uang pelayanan yang ia lakukan,, apalagi korupsi uang untuk janda - janda miskin, dan malahan ia mampu melakukan 3 kali perjalanan ke seluruh dunia untuk mewartakan Kristus. Ia memilih keahlian lain yaitu membuat tenda, dan berusaha hidup cukup dari sana. Di tengah - tengah semua tantangan yang ia hadapi, ia tetap memilih untuk mendahulukan orang - orang Yahudi saat masuk ke kota - kota dengan berkunjung di Sinagoga, dan baru setelahnya kepada orang  - orang Non Yahudi.

Siapakah dia ? tidak lain adalah Rasul Paulus, seorang Yahudi, warga Roma yang telah menyebarkan ajaran Injil ke seluruh dunia. Maka dari sini, tidak heran jika Tuhan Yesus juga bersedih karena kelompok orang - orang ini punya potensi besar dengan segala kekuatan dan kewenangan mereka untuk membawa orang lain pada keselamatan sejati.

Di titik ini, marilah kita melihat juga panggilan hidup yang Tuhan berikan kepada kita masing - masing. Lihatlah profesi kerja kita saat ini, keluarga kita, pengaruh apa yang bisa kita bawa dari sana ? Bagaimana dengan pelayanan kita di lingkungan Gereja , khususnya dalam komunitas. Apakah kita hanya mementingkan diri sendiri atau kita memutuskan mau terlibat dalam pelayanan, dalam usaha untuk mendatangkan kebaikan - kebaikan yang lebih besar kepada sesama ? Marilah kita berusaha memberi yang terbaik kepada Allah, seperti Rasul Paulus menjawab panggilan imannya.

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami mohon rahmat supaya kami bisa melihat seluruh hidup kami sebagai perpanjangan kasihMu bagi sesama. Semoga kami tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada , entah itu di dalam keluarga, pekerjaan ataupun pelayanan kami dan mau berusaha semaksimal mungkin menghidupi semua hal yang Engkau berikan kepada kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Batin - Perumpamaan tentang Domba yang Hilang

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOMBA YANG HILANG Bacaan Injil : Luk 15:4-7 15:4 "Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? 15:5 Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, 15:6 dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. 15:7 Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan." Pengantar Perumpamaan :  Setelah membahas bersama 6 kisah yang berhubungan dengan Kerajaan Allah, kali ini kita akan membahas perumpamaan - perumpamaan Yesus t...

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Para Pelayan Sejati

Sketsa Iman - 23 Oktober 2019 Bacaan 1 : Rom 6:12-18 Bacaan Injil : Luk 12:39-48 12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. 12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan." 12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?" 12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya? 12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. 12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamb...

Sketsa Iman - Introspeksi diri

Sketsa Iman - 4 Oktober 2019 Bacaan 1 : Bar 1:15-22 Bacaan Injil : Luk 10:13-16  Katakanlah begini: pada hari ini menjadi nyata keadilan ada pada Tuhan, Allah kita, sedangkan kejahatan pada kami, sebagaimana halnya sekarang ini, yaitu pada orang-orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, pada sekalian raja kami, para pemimpin, para imam dan nabi serta pada nenek moyang kami. Memang kami telah berdosa kepada Tuhan. Kami tidak taat kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, untuk mengikuti segala ketetapan Tuhan yang telah ditaruh-Nya di hadapan kami. Semenjak Tuhan membawa nenek moyang kami keluar dari negeri Mesir  sampai dengan hari ini kami tidak taat kepada Tuhan, Allah kami. Sebaliknya, Tuhan telah kami alpakan karena kami tidak mendengarkan suara-Nya. Dari sebab itu melekatlah kepada kami semua bencana dan laknat yang telah diperintahkan Tuhan kepada Musa, hamba-Nya, waktu nenek moyang kami dibawa-Nya keluar dari negeri Mesir untuk dianugerahi suat...