Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Undangan untuk Yesus

Sketsa Iman - 2 Agustus 2019

Bacaan 1 : Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37
Bacaan Injil : Mat 13:54-58

13:54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.

Renungan :

Penolakan adalah salah satu bentuk sikap yang paling keras sekaligus paling melukai orang yang mengalaminya. Masyarakat biasanya menolak kehadiran seorang tokoh atau sekelompok orang yang dianggap berbahaya bagi kelangsungan hidup masyarakat tersebut. Apapun alasannya orang - orang yang tidak diterima dilingkungan masyarakatnya sendiri mengalami tekanan batin yang cukup besar dan mengalami banyak kesulitan karena ruang gerak yang sempit.

Hari ini, kita menemukan kisah Yesus yang ditolak di tempat asalNya sendiri. Yesus sudah pergi ke mana-mana, Ia sudah terkenal karena mampu mengajar dengan penuh kuasa, mengusir roh - roh jahat dan menyembuhkan orang - orang sakit. Setelah tiba di tempat asalNya sendiri, orang - orang juga menerima pengajaran dan kuasa mujizat yang diadakan, tetapi mereka lalu mengaitkan hal ini dengan pengenalan mereka akan Yesus yang cukup terbatas. Mereka hanya mengenal luarnya saja bahwa Yesus berelasi dengan Maria, dan ada juga keluarga besarNya seperti Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Karena atas dasar pengetahuan itu, mereka menolak Dia, tidak yakin Yesus sanggup melakukan itu semua.

Hal yang sama perlu kita kritisi juga pada diri kita masing - masing yang sudah menjadi pengikut Kristus. Apa jadinya bila kita hanya mengerti tentang kekayaan iman kita setengah - setengah saja. Komentar - komentar seperti : "Ah berat nih ikut Katolik, harus pikul salib ... berarti menderita dong ?" atau "Yah ikut Yesus itu berat karena syaratnya banyak, harus ini , harus itu, nggak bebas dong.." dan berbagai pemikiran yang memberatkan lainnya. Belum lagi ada rasa sakit hati yang sering menjadi penyebab seseorang memilih mundur teratur dan akhirnya kehilangan iman akan Kristus.

Disisi lain, hidup kita diisi oleh trend dunia dimana waktu yang kita gunakan lebih banyak untuk aktifitas selain rohani :  update status di media sosial, bermain game online , sibuk mengejar bisnis agar maju,  menonton drama - drama dan sebagainya. Sementara itu hidup kita tidak seimbang karena memotong waktu bersama Yesus. Dengan ini semua, kita secara tidak langsung telah menyingkirkan Kristus dari hidup kita. Ia bukan lagi pusat dari hidup kita sebagai orang Kristiani.

Lalu apa yang mesti dilakukan ? Kita harus tetap secara teratur giat untuk menumbuhkan iman kita. Disinilah kita berusaha membangun komitmen. Baik itu ketika kita mengalami "kekeringan" atau sedang penuh semangat, kita harus membangun relasi dengan Tuhan. Aktifitas yang perlu kita perhatikan terkait dengan itu adalah jam doa kita, kehadiran dan konsentrasi pada perayaan Ekaristi, merenungkan kitab suci. Sangat penting juga untuk mengundang Yesus hadir di dalam hidup kita. Kita bukan hanya memohon ampun atas segala kesalahan kita, juga bukan hanya bersyukur untuk semua kebaikannNya tetapi kita mau mengundang Yesus hadir di dalam hidup kita.

Tuhan selalu haus akan kita dan Ia sebenarnya selalu mencari hati yang terbuka, agar tinggal di dalam hati kita  lalu mengubah hidup kita. Seiring dengan semakin seringnya kita giat mengundang Yesus, kita akan berubah setahap demi setahap. Hal - hal yang tadinya kita anggap sulit, akan menjadi ringan bersama Yesus. Dosa - dosa kita kini bisa kita atasi dan kelemahan - kelemahan kita pun bisa diperbaiki , karena kita punya kesadaran untuk mau belajar dari Yesus.


Doa : 

Allah, Bapa yang penuh kasih, tambahkanlah iman kami supaya percaya kepadaMu. Saat ini, kami mau mengundang Engkau untuk hadir di dalam hidup kami. Nyatakanlah kuasaMu dalam hidup kami setiap waktu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...

Sketsa Iman - Jalur untuk mencari keberadaan Allah yang tepat

Sketsa Iman - 26 Maret 2020 Bacaan 1 : Kel 32:7-14 Bacaan Injil : Yoh 5: 31- 47 5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, r...