Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Tuhan tolonglah aku senantiasa

Sketsa Iman - 7 Agustus 2019

Bacaan 1 : Bil. 13:1-2a,25 - 14:1,26-29,34-35;
Bacaan Injil : Mat. 15:21-28

15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. 15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." 15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." 15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." 15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." 15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.

Renungan : 

"Tuhan, tolonglah aku", betapa sering kata - kata ini terucap di bibir kita dan didalam hati kita saat kita mengharapkan kehadiran nyata Tuhan dalam setiap pergumulan hidup kita. Terkadang jawaban - jawaban Tuhan tidak langsung kita rasakan pada saat itu. Kita mesti menanti sangat panjang dan tak jarang kita mulai berputus asa bahwa Tuhan tidak mendengarkan doa - doa kita. Seolah - olah Ia "diutus kepada domba - domba tertentu" dan kita tidak termasuk disana, seperti bacaan hari ini.

Terlihat disitu, Yesus dengan sengaja memunculkan situasi yang bisa mewakili perasaan, pikiran dan juga keadaan masyarakat kita saat ini. Terdapat perbedaan besar dan mungkin juga permusuhan antara orang - orang Kanaan dengan orang - orang Yahudi. Dan dititik ini, Yesus dengan sengaja menonjolkan sisi perbedaan itu saat Ia berkata : "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel". Bahkan Ia juga berkata "tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak - anak dan melemparkannya kepada anjing". Bahkan dengan kata - kata itu, Yesus sedang menantang sikap dan pendirian perempuan Kanaan ini. Apa reaksi perempuan Kanaan itu ? 

Pandangan iman perempuan Kanaan ternyata bisa menjadi contoh bagi kita. Disaat kita biasanya menemukan jalan buntu dari setiap persoalan, perempuan Kanaan ini tidak menyerah. Ia mampu melihat petunjuk dari Yesus dan dengan imannya menjawab : "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah - remah yang jatuh dari meja tuannya." Artinya apa ? masih ada keselamatan dan rahmat mengalir juga bagi orang - orang yang dicap pendosa. Dengan melihat disisi kemungkinan, perempuan Kanaan ini tidak menyerah. Nah bagaimana dengan kita yang sudah belajar beriman kepada Yesus ? Tentu harusnya rahmat itu juga tersedia berlimpah kepada kita.

Yesus tidak menunggu cukup lama untuk segera membenarkannya, Ia berkata dengan penuh kuasa : "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kau kehendaki." Iman perempuan Kanaan itu berhasil membuat anaknya yang sakit itu sembuh saat itu juga. Disinilah kita menyadari bahwa Tuhan memang menyediakan rahmat besar asalkan setiap orang tidak mudah berputus asa.

Kita sekarang sudah menjadi bagian dari orang - orang percaya. Kita sudah dibaptis, dijadikan anak-anak Allah, kita sudah diberikan Roh Kudus dan Ia mendampingi kita. Pada kita ada Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja yang menjadi panduan keselamatan kita. Kita hidup dalam komunitas orang percaya dan kita sendiri diajak senantiasa membangun relasi dengan Tuhan. Kita punya segala - galanya yang terbaik dari Tuhan. Apalagi yang masih menghambat kita ? 

Percayalah bahwa bahkan dalam kondisi terburuk sekalipun termasuk kesalahan yang kita lakukan, Tuhan masih sanggup mendatangkan sejumlah besar kebaikan - kebaikan. Maka kita harus beriman dan tanpa ragu percaya kepadaNya. 

Doa : 

Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterimakasih atas iman yang boleh kami pelihara setiap waktu karena diteguhkan lewat Sabda-SabdaMu di dalam Kitab Suci. Kami mohon supaya Engkau mau memberkati kami hari ini, sehingga kami mampu menghadapi setiap tantangan harian kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Setia mendekatkan diri kepada Tuhan

Sketsa Iman - 11 Desember 2019 Bacaan 1 : Yes 40:25-31 Bacaan Injil : Mat 11:28-30 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 11:30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan." Renungan :  Ketenangan jiwa, merupakan sebuah hadiah nyata dan bernilai tinggi yang ditawarkan oleh Yesus, sebagai konsekuensi dari sikap dan komitmen kita untuk mengikuti Dia. Yesus, Tuhan kita mau menawarkan kelegaan dan penghiburan dengan mengundang kita untuk datang kepadaNya. Kitapun diajak saat ini untuk merefleksikan, bagaimana cara kita mendekat kepada Tuhan ? Seberapa baik usaha kita saat ini untuk datang kepadaNya. Kita tidak bisa melihat Tuhan secara langsung, namun dengan iman, kita memandang dan yakin bahwa Ia selalu beserta kita. Ada pepatah yang mengatakan "Tuhan hanya se...

Sketsa Iman - Perhatian penuh kepada Allah

Sketsa Iman -  8 Oktober 2019 Bacaan 1 : Yun 3:1-10 Bacaan Injil : Luk 10:38-42 10:38 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. 10:39 Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, 10:40 sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku." 10:41 Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, 10:42 tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." Renungan :  Hari ini kita mau merenungkan bersama kisah tentang perjumpaan antara Yesus dengan Marta dan Maria. Marta disebut menerima Yesus di rumahnya, artinya dia-lah sang tuan rumah y...

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi o...

Sketsa Iman - Kuasa Yesus

Sketsa Iman - 16 Desember 2019 Bacaan 1 : Bil 24:2-7.15-17a Bacaan Injil : Mat 21:23-27 21:23 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah, dan ketika Ia mengajar di situ, datanglah imam-imam kepala serta tua-tua bangsa Yahudi kepada-Nya, dan bertanya: "Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" 21:24 Jawab Yesus kepada mereka: "Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. 21:25 Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau dari manusia?" Mereka memperbincangkannya di antara mereka, dan berkata: "Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata kepada kita: Kalau begitu, mengapakah kamu tidak percaya kepadanya? 21:26 Tetapi jikalau kita katakan: Dari manusia, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes ini nabi." 21:27 Lalu mereka menjawab Yesus: ...

Sketsa Iman - Jalur untuk mencari keberadaan Allah yang tepat

Sketsa Iman - 26 Maret 2020 Bacaan 1 : Kel 32:7-14 Bacaan Injil : Yoh 5: 31- 47 5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; 5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. 5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; 5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. 5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. 5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. 5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, r...