Sketsa Iman - 24 Agustus 2019
Bacaan 1 : Why. 21:9b-14
Bacaan Injil : Yoh 1:45-51
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." 1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi,Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Renungan :
Perjumpaan antara Yesus dengan Natanael bisa dikatakan sangat unik dan menarik. Ada sebuah percikan rahmat dari Tuhan yang mengalir di hati Natanael, sehingga dengan begitu mudah ia keluar dari rasa ragu - ragunya untuk langsung mengungkapkan siapa Yesus yang ia baru jumpai pertama kali itu.
Sudah menjadi sebuah kekhasan bahwa orang - orang yang senang berteduh dibawah pohon adalah orang yang senang merenungkan seluk beluk kehidupan. Apalagi, yang kita bicarakan disini adalah seorang Yahudi, bahkan seorang Israel sejati, menurut Yesus. Orang - orang Yahudi ditempa dengan pendidikan agama Yahudi sejak masa kecilnya. Mulai usia 3 tahun, mereka mulai diajar menulis huruf aksara ibrani, dan pada usia enam tahun mulai diajarkan cara membaca Hukum Taurat. Ia juga mulai diberikan bagian - bagian Hukum Taurat itu untuk dibaca dan dihapal. Pada usia tiga belas tahun, pada Hari Sabat yang paling dekat dengan ulang tahunnya, ia akan diajak ke sinagoga untuk membacakan salah satu bagian hukum Taurat lalu bersoal jawab disana untuk menguji pengetahuannya. Bila dia mampu menjawab pertanyaan - pertanyaan dengan baik, ia sudah dianggap dewasa secara iman dan siap memenuhi kewajiban sebagai umat Allah seperti yang dinyatakan dalam Hukum Taurat.
Filipus memperkenalkan Natanael dengan menyentuh sisi kitab suci, bahwa Yesus lah yang disebut - sebut Musa dalam kitab Taurat dan nabi - nabi lain. Ia menyebutkan juga identitasnya sebagai anak Yusuf, dari Nazaret. Bagian bahwa Yesus dari kota Nazaret membuat hatinya ragu. Namun ketika ia melihat bahwa Yesus paham siapa dia bahkan sebelum dia mengatakan apa-apa, terbukalah pintu hatinya dan dia segera menyadari pribadi yang ia jumpai itu.
Ia menyebut Yesus sebagai Rabi, sebuah posisi yang tak mudah karena dalam tradisi Yahudi, bila seseorang mau menjadi Rabi, ia harus memperdalam lagi ilmu Tauratnya. Ia juga berkata bahwa Yesus adalah Anak Allah, lalu Raja Israel. Setelah pernyataannya yang sangat berani itu, Yesus berkata lagi bahwa ia akan melihat hal - hal yang lebih besar dari itu. Dari sini, kita diajak merenungkan perjalanan iman kita dalam mengenal Tuhan.
Dititik ini, mari kita melihat sudah sejauh mana kita mengenal Yesus dalam hidup kita. Kita mendapatkan banyak sekali sumber informasi ; dari seminar, dari multimedia, dari Kitab Suci langsung, dari pengajaran dan sharing orang - orang, dan dari pemahaman kita saat kita mempelajari semua itu. Siapakah Yesus di dalam hidup kita saat ini, dan sejauh mana kita sudah melibatkanNya dalam hidup kita ?
Ketika bangun pagi hari, apa yang kita ingat lebih dahulu ? mengambil HP disamping tempat tidur atau duduk sejenak untuk berdoa mengucap syukur ? Saat merencanakan sesuatu, sudah kah kita berdoa , "Tuhan jadilah juga kehendakMu " disamping rencana - rencana yang kita susun. Apakah ada area - area pribadi yang "terlarang" bagi Tuhan untuk masuk ?
Belajar dari iman dan sikap Natanael, kita tidak bisa setengah - setengah mengenal Allah. Semua usaha kita, selama ini dalam mencari Tuhan diperhitungkan oleh Tuhan sendiri. Terbukti bagaimana Yesus mengenal persis semua yang dilakukan Natanael, dan karena kehausannya mencari Tuhan, ia mendapatkan Yesus sebagai juru selamat, guru dan teladannya. Bagaimana dengan kita ? Mari datang kepadanNya tanpa ragu!
Doa :
Allah Bapa di Surga, dengan penuh kekaguman, hari ini kami bersyukur atas Yesus yang kami kagumi, yang Engkau berikan. Karena kasihMu yang besar, kami tahu siapa Yesus dan apa yang Ia lakukan bagi kami. Berilah rahmat supaya iman kami boleh bertumbuh dan kami semakin mudah untuk mengenalNya di dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Why. 21:9b-14
Bacaan Injil : Yoh 1:45-51
1:45 Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." 1:46 Kata Natanael kepadanya: "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" 1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!" Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" 1:48 Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." 1:49 Kata Natanael kepada-Nya: "Rabi,Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 1:50 Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu." 1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Renungan :
Perjumpaan antara Yesus dengan Natanael bisa dikatakan sangat unik dan menarik. Ada sebuah percikan rahmat dari Tuhan yang mengalir di hati Natanael, sehingga dengan begitu mudah ia keluar dari rasa ragu - ragunya untuk langsung mengungkapkan siapa Yesus yang ia baru jumpai pertama kali itu.
Sudah menjadi sebuah kekhasan bahwa orang - orang yang senang berteduh dibawah pohon adalah orang yang senang merenungkan seluk beluk kehidupan. Apalagi, yang kita bicarakan disini adalah seorang Yahudi, bahkan seorang Israel sejati, menurut Yesus. Orang - orang Yahudi ditempa dengan pendidikan agama Yahudi sejak masa kecilnya. Mulai usia 3 tahun, mereka mulai diajar menulis huruf aksara ibrani, dan pada usia enam tahun mulai diajarkan cara membaca Hukum Taurat. Ia juga mulai diberikan bagian - bagian Hukum Taurat itu untuk dibaca dan dihapal. Pada usia tiga belas tahun, pada Hari Sabat yang paling dekat dengan ulang tahunnya, ia akan diajak ke sinagoga untuk membacakan salah satu bagian hukum Taurat lalu bersoal jawab disana untuk menguji pengetahuannya. Bila dia mampu menjawab pertanyaan - pertanyaan dengan baik, ia sudah dianggap dewasa secara iman dan siap memenuhi kewajiban sebagai umat Allah seperti yang dinyatakan dalam Hukum Taurat.
Filipus memperkenalkan Natanael dengan menyentuh sisi kitab suci, bahwa Yesus lah yang disebut - sebut Musa dalam kitab Taurat dan nabi - nabi lain. Ia menyebutkan juga identitasnya sebagai anak Yusuf, dari Nazaret. Bagian bahwa Yesus dari kota Nazaret membuat hatinya ragu. Namun ketika ia melihat bahwa Yesus paham siapa dia bahkan sebelum dia mengatakan apa-apa, terbukalah pintu hatinya dan dia segera menyadari pribadi yang ia jumpai itu.
Ia menyebut Yesus sebagai Rabi, sebuah posisi yang tak mudah karena dalam tradisi Yahudi, bila seseorang mau menjadi Rabi, ia harus memperdalam lagi ilmu Tauratnya. Ia juga berkata bahwa Yesus adalah Anak Allah, lalu Raja Israel. Setelah pernyataannya yang sangat berani itu, Yesus berkata lagi bahwa ia akan melihat hal - hal yang lebih besar dari itu. Dari sini, kita diajak merenungkan perjalanan iman kita dalam mengenal Tuhan.
Dititik ini, mari kita melihat sudah sejauh mana kita mengenal Yesus dalam hidup kita. Kita mendapatkan banyak sekali sumber informasi ; dari seminar, dari multimedia, dari Kitab Suci langsung, dari pengajaran dan sharing orang - orang, dan dari pemahaman kita saat kita mempelajari semua itu. Siapakah Yesus di dalam hidup kita saat ini, dan sejauh mana kita sudah melibatkanNya dalam hidup kita ?
Ketika bangun pagi hari, apa yang kita ingat lebih dahulu ? mengambil HP disamping tempat tidur atau duduk sejenak untuk berdoa mengucap syukur ? Saat merencanakan sesuatu, sudah kah kita berdoa , "Tuhan jadilah juga kehendakMu " disamping rencana - rencana yang kita susun. Apakah ada area - area pribadi yang "terlarang" bagi Tuhan untuk masuk ?
Belajar dari iman dan sikap Natanael, kita tidak bisa setengah - setengah mengenal Allah. Semua usaha kita, selama ini dalam mencari Tuhan diperhitungkan oleh Tuhan sendiri. Terbukti bagaimana Yesus mengenal persis semua yang dilakukan Natanael, dan karena kehausannya mencari Tuhan, ia mendapatkan Yesus sebagai juru selamat, guru dan teladannya. Bagaimana dengan kita ? Mari datang kepadanNya tanpa ragu!
Doa :
Allah Bapa di Surga, dengan penuh kekaguman, hari ini kami bersyukur atas Yesus yang kami kagumi, yang Engkau berikan. Karena kasihMu yang besar, kami tahu siapa Yesus dan apa yang Ia lakukan bagi kami. Berilah rahmat supaya iman kami boleh bertumbuh dan kami semakin mudah untuk mengenalNya di dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar