Sketsa Iman - 22 Agustus 2019
Bacaan 1 : Hak. 11:29-39a
Bacaan Injil : Mat 22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalandan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik,sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Bacaan 1 : Hak. 11:29-39a
Bacaan Injil : Mat 22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalandan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik,sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Renungan :
Mari kita mensyukuri pesta di kesempatan kedua yang diselenggarakan oleh sang raja dalam perumpamaan Yesus. Disini, sebuah undangan terbuka ditujukan kepada siapa saja, entah dia miskin atau kaya, sehat atau sakit, jahat atau baik, dekat atau tidak dekat dengan sang raja. Ini adalah titik awal perjumpaan setiap orang untuk melihat dan berjumpa dengan sang raja.
Kita tahu bahwa sosok Raja adalah orang no 1 di negeri-nya sendiri, karena itu tidak sembarangan orang bisa berjumpa dengannya apalagi berada dalam satu suasana pesta yang begitu terbuka seperti dalam kisah Yesus. Namun, seperti inilah ciri khas dan gaya kedekatan Tuhan dengan umatNya. Tanpa jarak dan sekat yang memisahkan, Tuhan mau menjangkau kita semua.
Namun, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan yaitu sifat dan aturan main dari acara yang diadakan itu. Diantara sekian banyak orang yang datang, ada satu yang menyolok mata. Ia langsung berjumpa dengan sang Raja itu dan ternyata ia tidak berpakaian pesta! Ia ikut hadir dalam perjamuan itu dalam keadaan tidak layak. Ketika ditanya mengapa tidak berpakaian pesta, ia tidak menjawab. Padahal mungkin sekali sang Raja yang baik hati, mau memberikan pakaian pesta supaya suasana itu lebih hidup, toh pesta itu juga sudah mengundang banyak orang dari kalangan yang tidak berduit.
Jadi sebenarnya, disini kita kembali melihat bahwa Allah selalu mengulurkan tanganNya, namun seringkali Ia mendapatkan tanggapan dingin dari manusia. Kita seringkali terlalu sibuk dengan hal - hal lain sehingga ketika tawaran itu datang, kita menolaknya. Tak jarang kita merasa bahwa keselamatan itu yang ditawarkan Tuhan "biasa-biasa" saja seperti halnya saat kita menghirup udara pagi hari, saat bisa bangun pagi dengan segar, saat bisa beraktifitas dengan baik. Ini semua tak beda jauh dengan orang yang tidak berpakaian pesta itu masuk ke ruang perjamuan. Ia melihat orang - orang yang sama setiap hari dia jumpai dipinggir jalan, namun dia tidak menyiapkan diri.
Semoga hari ini, hati kita bisa diketuk bahwa Tuhan perlu mendapatkan tempat khusus di dalam hati kita. Sebaliknya, kita harus berusaha mempersiapkan diri sebaik-baiknya supaya kita bisa menerima cinta kasihNya yang tak terhingga itu di dalam hidup kita masing - masing.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mensyukuri karena Engkau senantiasa hadir kepada kami dengan begitu terbuka, dimana kami lebih banyak mengerti tentang kasihMu, kebaikanMu dan juga rahmatMu. Kami mohon, berilah kami hati yang selalu rindu untuk menikmati perjumpaan bersama Dikau setiap hari. Semoga dengan ini, kami pun boleh didorong selalu "berpakaian pesta" setiap hari dengan selalu mengandalkan Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami mensyukuri karena Engkau senantiasa hadir kepada kami dengan begitu terbuka, dimana kami lebih banyak mengerti tentang kasihMu, kebaikanMu dan juga rahmatMu. Kami mohon, berilah kami hati yang selalu rindu untuk menikmati perjumpaan bersama Dikau setiap hari. Semoga dengan ini, kami pun boleh didorong selalu "berpakaian pesta" setiap hari dengan selalu mengandalkan Engkau. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar