Langsung ke konten utama

Jalan Serta Yesus - Ekonomi Kerajaan Surga


Sebuah Pola Pikir yang sangat menyegarkan

Jika Tuhan mau bertindak dan menyampaikan sesuatu, Ia dapat menggunakan segala macam cara untuk menghubungkan berbagai hal supaya pesan itu sangat jelas. Dan saya baru saja mengalami beberapa hal yang "klop" mengenai suatu hal.

Sebelum melanjutkan lebih jauh, pertama-tama topik ini berkaitan erat dengan saya yang sedang mencari kehendak Tuhan tentang perjalanan karir saya di tahun 2017 ini dan di tahun 2018 mendatang. Saya sedang memohon kepada Tuhan untuk mempersiapkan perjalanan karir saya ke depannya.

Kebetulan sekali, hari Sabtu, tanggal 25 November 2017 saya mengikuti kegiatan bermain game pengelolaan keuangan "Sketsa Duit Di Tangan" yang dibawakan oleh Wahyu Edhi Sutran. Gamenya sangat menarik karena melibatkan begitu banyak hal seperti pencatatan keuangan, pengelolaan investasi, tantangan pekerjaan dan wirausaha, biaya hidup,  sampai kondisi-kondisi yang tidak terkontrol seperti wabah penyakit, kebakaran, kondisi perekonomian.

"klop" yang pertama, ketika beliau membicarakan tentang sistem ekonomi yang dianut. Pertama, sistem ekonomi dunia yang ciri khasnya adalah jual beli, disisi lain ada sistem ekonomi Kerajaan yang ciri khasnya adalah memberi dan menerima.

"klop"  yang kedua, terkait dengan peran dalam pekerjaan baik sebagai employee atau enterpreneur. Pertama bahwa Tuhan selalu mempersiapkan kita dengan baik sesuai dengan kemampuan kita dan yang kedua, mentalitas kita jika kita seorang Enterpreneur atau Employee.

Jika kita seorang employee / karyawan swasta, kita harus berusaha untuk memberi lebih banyak (kerja extra) dalam mengambil tanggung jawab. Jika kita adalah seorang pengusaha, kita menyiapkan tujuan "WHY"nya kita membuka usaha kita sendiri. Semua usaha bisa saja seragam, tapi motivasi usahanya dan alasan usaha itu dibangun, bisa sangat unik.

Pembicaraan tentang ekonomi Kerajaan Allah ini membawa saya pada sebuah permenungan, tentang bagaimana sikap saya terhadap segala kekayaan yang Tuhan berikan untuk saya. Seberapa banyak dan seberapa sering saya memutuskan untuk memberi daripada menerima ?

"Klop" ketiga saya dapatkan ketika saya terpikirkan tentang bagaimana selama bulan Oktober - November ini, banyak sekali bacaan dari injil Lukas dengan gema pesan yang menyentuh saya, yaitu poin tentang "Standar Kerajaan Allah" yang berkali-kali menjadi inspirasi dan unsur utama saat saya mau menceritakan Sketsa Iman (renungan harian).

Setelah menyelami semuanya, keadaan Kerajaan Allah ini adalah keadaan berkeadilan, makmur sejahtera yang fokusnya adalah untuk membantu orang-orang berkesusahan, mereka yang menderita sakit, tersingkir, cacat, berkekurangan, ditolak dan sebagainya. Yesus benar-benar menunjukkan hal ini dengan berbagai perumpamaan dan juga menunjukkan dengan sangat jelas "Inilah MisiKu datang ke dunia"... kira - kira begitu.

Puzzle Pondasi yang hidup dan kuat

Dengan semua hal yang saya jelaskan diatas, saya merasa bahwa Tuhan menginginkan saya menyadari sesuatu. Bukan suatu kebetulan, setelah menunggu Tuhan memberikan petunjuk selama beberapa waktu, sekarang sudah sangat mendekati tahun 2018. Awal yang baru, dengan semangat yang baru diiringi dengan pesan tunggal untuk banyak memberi.

Perjalanan untuk meniti karir ini masih panjang, karena masih membutuhkan pertimbangan di berbagai sisi, namun satu hal yang pasti, pondasinya sudah diberikan yaitu harus dengan semangat memberi.

Saya mau membagikan sebuah link Video untuk melihat kekuatan dari memberi kepada anda.

https://www.youtube.com/watch?v=kVpvtoFhX7o

Bila anda sudah menontonnya, jika kita memiliki kelebihan dan membantu orang lain pada saat mereka berkekurangan, kita tidak kehilangan terlalu banyak. Kita bahkan sebenarnya tidak terlalu rugi karena kita masih bisa menjalani hidup kita, sementara orang yang kita tolong mungkin sangat mengharapkan bantuan itu dan walaupun dia belum tentu dapat membalas kebaikan kita, kita sendiri tahu bahwa Tuhan mampu untuk mencukupkan hidup kita.

Selanjutnya, kita belajar untuk mengetahui bahwa prinsip memberi ini adalah prinsip yang sejalan dengan hukum cinta kasih Allah sendiri untuk kita. Dimana kita diajak untuk saling memperhatikan kebutuhan sesama, untuk membuat dunia menjadi lebih indah.

Kita tidak menolong orang lain dan mengharapkan suatu saat nanti mereka akan membalas kebaikan kita. Kita menolong orang lain karena kita tahu bahwa Allah-lah yang sesungguhnya memiliki dan memelihara hidup kita. Sumber rejeki dari mana ? Tuhan. Segala yang kita miliki :bakat, kecantikan, kondisi hidup yang baik, semuanya darimana ? Tuhan juga. Karena Tuhan yang memberi semuanya itu dengan cuma-cuma, janganlah takut untuk memberi dengan cuma-cuma karena sesungguhnya, jika kita mencoba menjamin hidup orang lain, hidup kita sendiri sudah dijamin oleh Tuhan terlebih dahulu.
Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."  (Kis 20:35)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...

Sketsa Iman - Pekerjaan sang Penghibur

Sketsa Iman, 8 Mei 2018 Bacaan 1 : Kis 16 : 22 - 34 Bacaan Injil : Yoh 16:5-11 Ulasan Kitab Suci : 16:5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 16:6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 16:8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 16:9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 16:10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 16:11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.(Yoh 16:5-11) Renungan :  Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Seb...