Sketsa Iman, 13 Desember 2017
Yes 40:25-31
Mat 11:28-30
Ulasan Kitab Suci :
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Yes 40:25-31
Mat 11:28-30
Ulasan Kitab Suci :
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."
Renungan :
Saya yakin sekali, ayat-ayat ini telah berkali-kali menguatkan kita dikala kita sedang ditimpa kesulitan. Ayat-ayat ini adalah salah satu sapaan terbaik Yesus untuk kita semua, dan memiliki daya kuasa yang amat besar untuk menumbuhkan iman kita dan meningkatkan pengharapan kita.
Letih-lesu adalah kondisi terkurasnya kekuatan fisik kita, yang menyebabkan kelelahan, badan pegal-pegal, kepala pusing dan sebagainya. Beban berat adalah terkurasnya kekuatan mental kita, yang menyebabkan stress dan kekhawatiran berlebihan. Dua kondisi ini yang dialami banyak orang dalam hidupnya.
Yesus menjawab dengan mengajak kita untuk memikul kuk yang Tuhan pasang. Saya mencari tahu, kuk itu apa dan ternyata kuk adalah sebuah alat yang dipakai oleh hewan untuk menarik beban berat. Kuk sebuah lambang sikap taat dan tunduk kepada Tuhan. Untuk peduli kepada Tuhan, kita perlu sikap tunduk ini, supaya kita dapat dibentuk sesuai dengan kehendakNya. Belajar pada Yesus adalah belajar tentang cinta kasih, kepasrahan, pengampunan, kemurahan hati, kesucian, bela rasa, ketegasan sesuai dengan apa yang Ia tunjukkan dalam interaksinya dengan semua orang (Orang Farisi dan Ahli Taurat, para murid, orang miskin dan terlantar).
Salah satu kunci untuk membuat orang lain nyaman dengan kita adalah jika kita tidak bersikap menuntut terlalu banyak terhadap orang lain, kita bisa maklum pada keadaan mereka, bisa menjadi pendengar yang baik. Semua kondisi ini dirangkum dengan dua sifat Yesus yaitu lemah lembut, dan rendah hati. Yesus mengatakan jika kita bersikap lemah lembut dan rendah hati, jiwa kita akan tenang.
Mulai saat ini, marilah kita tidak sekedar menganggap sabda Yesus ini sebagai penyemangat biasa, tetapi meresapinya sebagai panduan hidup yang kuat. Lemah lembut memampukan kita bertahan terhadap setiap tekanan dan menjangkau orang lain, rendah hati membuat kita mampu menyerap lebih banyak, belajar lebih banyak, berkorban lebih banyak. Marilah kita datang kepada Yesus.
Undangan Yesus adalah undangan cinta, jadi ketika Ia menginginkan kita datang, Ia sudah menyiapkan obat sehingga bagaimanapun kita tak akan pergi menghadapi tantangan kita dengan tangan kosong setelahnya. Akan ada pada kita, kekuatan dan kemampuan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Doa :
Ya Yesus yang sangat lemah lembut. Kami mau menerima sapaan dan ajakanMu dalam hidup kami. Terima kasih karena Engkau selalu hadir dalam situasi tersulit kami. Semoga kami senantiasa belajar banyak dan kami boleh bertumbuh melalui perantaraanMu dan didalam namaMu yang Kudus. Amin.
Komentar
Posting Komentar