Sketsa Iman, 21 Desember 2017
Bacaan 1 : Zef 3:14-18
Bacaan Injil : Luk 1: 39 - 45
Ulasan Kitab Suci :
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Renungan :
Cerita tentang kabar sukacita dan kekuatan iman yang bertumbuh berlanjut lagi hari ini. Kita diajak untuk melihat percakapan penuh iman dan berkat dari Bunda Maria dan Elisabet yang sedang mengandung, sebagai konsekuensi rahmat dari Allah yang besar.
Segera setelah Malaikat Gabriel menyampaikan kabar gembira, Maria mengunjungi Elisabet saudarinya untuk membantu persiapan persalinannya. Salam Elisabet adalah salam dari seorang manusia kepada bunda Allah "Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu." Pernyataan ini demikian indah, oleh Gereja dijadikan sebagai rumusan doa "Salam Maria."
Doa ini juga adalah ungkapan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kita juga bisa belajar bahwa Elisabet sendiri peka terhadap kehadiran Tuhan. Selama ia mengandung Yohanes, ia sepertinya juga tak putus dari komunikasi yang intens dengan Allah, sebab ia pun mengetahui kebesaran rahmat Tuhan.
Rata-rata, orang yang telah belajar menerima kebaikan dari Tuhan, akan memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda. Orang - orang yang telah disentuh oleh Tuhan percaya pada penyelenggaraan dari Allah yang mutlak. Jika kita adalah salah satu dari orang yang mengalami hal itu, kita patut seperti Maria dan Elisabet, menjadi saksi bagi dunia tentang kesetiaan Allah dalam mewujudkan janjiNya.
Hanya orang yang disentuh oleh Allah saja yang dapat berkata "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Jika kita adalah salah satu dari orang yang sedang lesu dan bingung akan rencana Tuhan, marilah kita belajar dari kedua tokoh ini bahwa janji Allah itu mutlak terwujud dalam hidup kita.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bimbinglah kami untuk dapat merenungkan dan belajar semangat ketaatan , kepercayaan, kepekaan dan iman terhadap Engkau yang diajarkan bunda Maria dan Elisabet. Kami tahu, Engkau selalu mempunyai rencana yang indah dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Zef 3:14-18
Bacaan Injil : Luk 1: 39 - 45
Ulasan Kitab Suci :
Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
Renungan :
Cerita tentang kabar sukacita dan kekuatan iman yang bertumbuh berlanjut lagi hari ini. Kita diajak untuk melihat percakapan penuh iman dan berkat dari Bunda Maria dan Elisabet yang sedang mengandung, sebagai konsekuensi rahmat dari Allah yang besar.
Segera setelah Malaikat Gabriel menyampaikan kabar gembira, Maria mengunjungi Elisabet saudarinya untuk membantu persiapan persalinannya. Salam Elisabet adalah salam dari seorang manusia kepada bunda Allah "Diberkatilah engkau diantara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu." Pernyataan ini demikian indah, oleh Gereja dijadikan sebagai rumusan doa "Salam Maria."
Doa ini juga adalah ungkapan yang diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kita juga bisa belajar bahwa Elisabet sendiri peka terhadap kehadiran Tuhan. Selama ia mengandung Yohanes, ia sepertinya juga tak putus dari komunikasi yang intens dengan Allah, sebab ia pun mengetahui kebesaran rahmat Tuhan.
Rata-rata, orang yang telah belajar menerima kebaikan dari Tuhan, akan memiliki pola pikir dan cara pandang yang berbeda. Orang - orang yang telah disentuh oleh Tuhan percaya pada penyelenggaraan dari Allah yang mutlak. Jika kita adalah salah satu dari orang yang mengalami hal itu, kita patut seperti Maria dan Elisabet, menjadi saksi bagi dunia tentang kesetiaan Allah dalam mewujudkan janjiNya.
Hanya orang yang disentuh oleh Allah saja yang dapat berkata "Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana." Jika kita adalah salah satu dari orang yang sedang lesu dan bingung akan rencana Tuhan, marilah kita belajar dari kedua tokoh ini bahwa janji Allah itu mutlak terwujud dalam hidup kita.
Doa :
Ya Allah, Bapa yang Mahakuasa, bimbinglah kami untuk dapat merenungkan dan belajar semangat ketaatan , kepercayaan, kepekaan dan iman terhadap Engkau yang diajarkan bunda Maria dan Elisabet. Kami tahu, Engkau selalu mempunyai rencana yang indah dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar