Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Memutus rantai kebencian dengan cinta kasih


Sketsa Iman - 28 September 2021

Bacaan : Za 8:20-23 | Luk 9:51-56

Renungan : 

Perselisihan antara orang - orang Yahudi dan Samaria sudah berlangsung cukup lama dan memiliki sejarah yang cukup panjang. Hal ini bermula dari perpecahan antara Kerajaan Israel yang awalnya dipimpin oleh Raja Daud lalu Salomo. Setelah Raja Salomo, Kerajaan itu terpeah menjadi Kerajaan di selatan dan Kerajaan di daerah utara. Selatan kemudian dikenal sebagai Kerajaan Yehuda sementara di utara dikenal sebagai Kerajaan Israel. 

Setelah beberapa generasi, kedua kerajaan ini semakin menjauh dari Allah hingga akhirnya mengalami kehancuran. Bangsa Israel di kerajaan dari utara dibuang ke Babilonia, sementara kerajaan di selatan dibuang ke Asyur. Karena hal ini, terjadilah pencampuran budaya antara bangsa Israel dengan bangsa - bangsa asing yang tidak mengenal Allah. 

Sisa - sisa Israel yang telah terserak berhasil kembali ke tanah terjanji, namun orang - orang yang ada diutara tidak kembali. Orang - orang dari utara yang telah hidup berdampingan dan bercampur dengan bangsa lain inilah yang kemudian dikenal sebagai orang - orang Samaria. Tak mengherankan pula, orang - orang Yahudi kemudian tidak menyukai mereka karena tidak setia kepada Allah. 

Ada banyak sekali bentuk permusuhan dan perselisihan yang "awet", karena orang - orang memutuskan untuk tidak berdamai. Respon kejahatan dibalas juga oleh kejahatan sehingga rantai kebencian tidak bisa putus. Oleh karena itulah, Tuhan Yesus menasihati Yakobus dan Yohanes agar tidak cepat emosi dan ingin membalasnya. 

Bagi Yesus, keselamatan suatu bangsa begitu penting dan untuk menghadapi permusuhan yang telah berlangsung begitu panjang, harus dilawan dengan toleransi, kerendahan hati , kesabaran dan kasih. Ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Yakobus dan Yohanes, untuk melembutkan hati mereka seiring dengan berjalannya waktu. 

Mari kita belajar dari peristiwa sederhana ini dan mau juga melihat hubungan - hubungan kita dengan sesama. Mungkin ada orang- orang yang tidak kita sukai, yang kita jauhi karena kurang menyenangkan atau bahkan mungkin menyusahkan hati kita. Kita doakan mereka agar diberikan rahmat dari Allah untuk berubah, dan semoga juga hubungan kita dan mereka tidak dirusak dari sisi kita. Biarlah kita tetap mau mencerminkan semangat kasih dan kebaikan, walaupun tidak mudah. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maha kuasa dan Maha rahim, Engkau senantiasa mengajarkan kami untuk mengutamakan cinta kasih dan kebaikan dalam segala hal. Secara khusus hari ini kami belajar untuk mengutamakan toleransi dan kerendahan hati ketika diserang dan mendapatkan perlakuan yang kurang baik.Sembuhkanlah juga kami dari segala luka - luka, kesedihan dan kebencian. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...