Sketsa Iman - 24 September 2021
Bacaan : Hag 2:1b-10 | Luk 9:19-22
Renungan :
Yesus Kristus sebagai Mesias merupakan perdebatan yang hangat pada zaman ketika Ia hadir ditengah - tengah bangsa Yahudi yang menantikanNya. Orang banyak memiliki banyak dugaan tentang siapa Yesus : apakah Dia Elia ? apakah Dia salah satu dari pada nabi ? bahkan Yohanes Pembaptis pun disebut - sebut, padahal dia adalah orang yang hidup sezaman dengan Yesus, bahkan sebenarnya Yohanes Pembaptis masih satu keluarga besar dengan Yesus. Mereka telah berjumpa di sungai Yordan secara resmi di hadapan orang banyak ketika Yesus mau dibaptis.
Karena itu, sebenarnya orang - orang hanya mendengarkan desas desus dan tahu kalau Yesus bukan orang biasa. Kotbah-kotbahNya di Sinagoga begitu menenangkan hati. Kuasa mujizatNya mampu menyembuhkan orang - orang : fisik, rohani, bahkan gangguan roh - roh jahat. Ia juga merangkul orang berdosa, menerima mereka dan mengajak mereka untuk bertobat.
Lalu siapa yang lebih mengenal Yesus ? Tidak lain dari para muridNya, yaitu para rasul sendiri. Petrus mewakili para murid mengatakan :"Mesias dari Allah". Diantara semua tanggapan, perkataan Petrus ini yang paling berbobot, benar dan mencengangkan. Mesias adalah pribadi yang sangat dinanti - nantikan orang - orang Yahudi sehingga pengetahuan akan hal ini bisa menimbulkan banyak gejolak.
Yesus pun melarang mereka dan meminta info ini agar dirahasiakan. Lalu hal itu dijelaskan lebih jauh perihal apa yang harus ditempuh oleh sang Mesias bagi manusia. Yesus mengungkapkan bahwa Ia akan ditolak, difitnah, dan dibunuh. Namun, Ia akan bangkit pada hari ketiga. Satu teka teki besar yang belum mampu dipahami oleh para murid, sehingga alasan merahasiakan sosok Mesias ini, menjadi tepat.
Perjumpaan kita dengan Kristus berbeda - beda satu dengan yang lain. Ketika Kristu hadir di hidup kita, Ia juga menanyakan "Siapa Aku bagimu ?" dan jawaban kita bisa dalam, bisa juga dangkal , tergantung dari kondisi hidup kita saat disapa. Dan pun begitu, masih ada juga hal - hal yang misterius bagi kita karena Allah tidak serta merta langsung mengungkapkan rencana - rencanaNya dalam hidup kita.
Mengenal Kristus butuh waktu, butuh keterbukaan hati dan pikiran dan butuh semangat dan perjuangan agar bisa semakin jelas. Kita mesti tetap selalu mendengarkan dan siap untuk melihat hal - hal yang baru jika mau bersama Kristus. Marilah kita memohon fleksibilitas untuk melihat hal - hal itu, yang belum tentu kita pahami saat ini, namun akan dinyatakan Tuhan bagi kita.
Kondisi pekerjaan dan ekonomi yang mungkin kurang bagus, keretakan dalam relasi, sakit-penyakit yang sulit disembuhkan, kehilangan orang - orang tercinta dan lain - lain adalah kondisi kemalangan yang kita semua banyak alami. Tuhan mungkin tidak selalu terlihat segera menjawab kita, namun dari pengalaman para murid, kita bisa memetik pelajaran bahwa kita mesti selalu siap untuk hal - hal yang berbeda dari rencana Tuhan yang sudah tersedia bagi kita. Mari kita buka hati, berjalan bersama Kristus dan yakin , waktu Tuhan selalu tepat.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, Engkau begitu besar dan tak terselami bagi kami. Dengan kemampuan kami yang terbatas, kami selalu berusaha untuk mencoba mengenalMu. Namun bahkan dalam relasi yang semakin dekat, kami masih harus belajar dalam iman seperti halnya para murid belajar semakin mengenal Kristus dalam hidup mereka. Bantulah kami untuk melihat rencana - rencanaMu yang berjalan dalam hidup kami dan tuntun kami untuk selalu mendekat kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar