Sketsa Iman - 27 September 2021
Bacaan : Za 8:1-8 | Luk 9 : 46-50
Renungan :
Suatu kejadian yang menarik diangkat di dalam Injil Lukas yang kita renungkan hari ini. Terjadi persaingan diantara para murid untuk memperebutkan posisi terbaik bersama Yesus. Hal - hal ini juga dapat menjadi contoh yang terjadi dalam hidup harian kita. Kita seringkali perlu bekerja keras, berusaha untuk maju dalam karier , dalam hubungan, dalam kelompok untuk menjadi yang terbaik atau setidaknya lebih baik dari hari ini.
Secara duniawi, hal - hal ini bukan sesuatu yang salah, asalkan seseorang tidak menghalalkan segala cara dan melupakan kepentingan bersama. Ada satu hal penting dan kunci utama untuk bisa tetap aman dalam kompetisi kehidupan yang sehat. Kita pun diajak untuk melihat reaksi Yesus terhadap hal - hal ini.
Yesus memberikan pandangan baru yang lebih segar dan mencengangkan kepada para muridNya. Ia menempatkan seorang anak kecil di tengah - tengah para muridNya. Bisa kita bayangkan anak kecil itu masih polos, lucu dan lugu dengan tingkah laku yang begitu menarik diamati. Ia tentu langsung mendekat kepada Kristus tanpa ragu, dan ketika ia menyambut Yesus dengan penuh keceriaan dan sukacita, bergantung dan berharap kepadaNya, hal ini menunjukkan suatu pesan penting dari Yesus. Kekuatan, sumber kepercayaan diri, segala rahmat dan kebaikan semua ada di tangan Tuhan dan hanya dari Dia saja semuanya bersumber.
Para murid tidak perlu mengandalkan kekuatan mereka sendiri, tetapi mereka belajar mengandalkan Tuhan. Mereka berjuang bersama dengan Yesus dalam melayani sesama. Mereka diajak untuk membangun sikap kerendahan hati seorang anak kecil dan juga bergantung kepada kekuatan yang sejati, yaitu Allah sendiri.
Setiap hari, apapun kondisi kita, mari tetap terus bergantung kepada Tuhan. Kita tingkatkan rasa syukur kita untuk semua hal yang kita hadapi dan kita juga mau terus menyerahkan segala keputusan kita kepada Tuhan.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur untuk setiap rahmat yang Engkau curahkan kepada kami. Berilah kami sikap kerendahan hati untuk mampu belajar dan memiliki sikap keterbukaan, ketergantungan penuh seorang anak kecil kepadaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar